Archive for the ‘misteri suster asti series’ Category

Malam ini begitu gelap dan membosanakan , setidaknya itulah yang udin rasakan. Seharusnya setelah mereka berhasil menculik nadia , pak mamat akan membawanya ke watu ireng , tujuannya agar udin , masto dan abdul tidak terus menerus diteror oleh arwah suster asti yang mereka perkosa dulu.
Namun rencana itu berantakan karena orang tua mitha melaporkan pak mamat ke polisi atas tuduhan pmerkosaan , akibatnya untuk sementara waktu mereka harus bersembunyi di rumah abdul sampai situasi aman.Untuk membunuh rasa bosan , udin meminjam taksi abdul untuk sekedar berkeliling sambil membeli makanan dan rokok , siapa tahu juga ia mendapat sedikit hiburan di jalan. Udin tak khawatir akan polisi karena yang dicari adalah pak mamat dan bukan dirinya.

Hampir satu jam udin berkeliling , tapi rupanya hujan yang turun tanpa henti membuat jalanan begitu sepi. Tak ada yang bisa dilihat untuk sekedar cuci mata , orang orang sepertinya enggan untuk keluar rumah.
Akhirnya setelah membeli sedikit makanan dan rokok , udin memutuskan untuk kembali saja pulang. Mobil taksi yang dikemudikannya meluncur santai menembus tirai air hujan di jalanan yang sepi.

Lampu merah di persimpangan menghentikan laju taksinya . udin mengambil kesempatan itu untuk menyalakan rokoknya. Saat itulah pintu belakang taksi terdengar dibuka dan seseorang masuk kedalamnya.

“ke rumah sakit ya bang …..” suara perempuan menyebutkan tujuannya.

“maaf mbak….lagi gak narik…” jawab udin sambil menoleh ke belakang.
Tak ada siapa siapa disana.

Udin terbengong dan keheranan melihat jok belakang yang kosong.

“perasaan ada yang naek tadi….apa gue salah denger ya…??”

Namun udin merasa yakin jika tadi ia mendengar suara perempuan masuk ke taksinya. Udin memperhatikan sekeliling , tak ada siapapun disana kecuali dua mobil lain yang sedang menunggu lampu hijau.

“aahh..ngelamun gue nih…..” gumam udin lalu kembali menjalankan taksinya saat lampu berganti hijau.

Beberapa hisapan rokok kemudian , udin sudah melupakan kejadian di lampu merah tadi , ia mengemudi pulang dengan santainya.

“di depan belok kanan ya bang…..” tiba tiba suara perempuan itu terdengar lagi saat taksi tiba di sebuah pertigaan.
Decit suara ban terdengar melengking membelah malam saat udin mengerem mendadak mobilnya. Ia menoleh panic , namun kembali tak melihat siapapun di jok belakang. Perasaannya mulai tak enak dan tegang , bulu kuduknya merinding.

“jangan jangan….” Udin teringat akan suster asti.

Dengan gugup dan panik udin kembali menjalankan mobilnya , pedal gas ia injak sekuatnya agar bisa segera pergi dari sana. Namun aneh sekali , saat gas diinjak , taksi itu bukannya melesat maju malahan meluncur mundur.

“loh kok…eh….kenapa nih….eh….???!!! ” udin kaget dan ketakutan.

Apalagi saat ia injak rem taksi itu tak juga berhenti. Taksi itu meluncur mundur dengan kecepatan tinggi , mengagetkan pengguna jalan lain yang berpapasan dengannya. Suara klakson diselingi deritan rem terdengar salaing bersahutan saat mobil lain berusaha menghindari tabrakan , akibatnya beberapa mobil terlihat slip dan berputar putar di jalanan yang licin. Sumpah serapah keluar dari mulut pengemudinya.
Taksi itu terus berjalan mundur tanpa bisa udin kendalikan , wajah pria itu kian pucat ketakutan setiap kali taksinya nyaris bertabrakan.

“kenapa mobilnya bang…..??” suara perempuan itu terdengar lagi dan kali ini udin dapat melihat sosoknya.

Di jok belakang duduk seorang perempuan dengan baju putih perawat , senyum jahat menghiasi wajah pucatnya yang kaku.

” ass…asti…kk..kamu asti…??” udin tergagap ketakutan.

“malam ini giliran kamu , udin…!!!” suara asti terdengar lambat dingin dan menyeramkan.

“ampuun…jangan ….saya mohon asti…..”

Rengekan udin hanya ditanggapi tawa cekikikan yang mengerikan oleh asti.

“ammpun…jangan…jangan bunuh saya…saya janji akan menyerahkan diri ke polisi…tapi jangan bunuh saya….”

Dan tiba tiba saja taksi itu berhenti , sosok suster asti pun menghilang.
Udin akhirnya bisa bernafas lega , ia menyilangkan kedua tangannya di atas setir dan menyandarkan kepalanya disana , ia berusaha untuk menangkan diri.
Saat mulai tenang , suara lengkingan keras peluit mengagetkan udin . ia terhenyak mendengar suara yang sepertinya tak asing. Asal suara itu dari sebelah kanannya , dan dari sana udin melihat sebuah titik cahaya terang yang mendekatinya.

Darah dalam tubuh udin berdesir cepat , jantungnya berdegup kencang, saat menyadari dirinya berada di tengah tengah perlintasaan kereta api.
Dengan panik ia mencoba menyalakan mobil namun tak berhasil , ia lalu mencoba membuka pintu ,namun keempat pintu mobilnya tak ada yang bisa dibuka satupun.
Lampu kereta terlihat semakin mendekat diiringi lengkingan peluitnya , udin semakin keras berusaha keluar dari taksinya. Gagal dengan pintu ia coba jendela , ia tendangi , pukuli dan segala cara agar pecah namun usahanya juga sia sia.

Udin melihat sekeliling berharap ada seseorang yang akan menolongnya , sayang sekali daerah itu sangat sepi apalagi lintasan ini adalah lintasan kereta yang tak berpalang pintu dan penjaga.
Akhirnya tak ada yang bisa udin lakukan selain menatap nanar dan berkaca kaca kereta yang kian mendekat.

“mati gue…..” Kata kata terakhir yang udin ucapkan sebelum taksinya dihantam kereta dengan sangat keras, suara benturan terdengar hingga radius puluhan meter.
Taksi itu sempat terlempar beberapa meter sebelum akhirnya terhantam untuk kedua kalinya. Akibatnya taksi itu ringsek tak berbentuk , apalagi hantaman kedua membuatnya terseret cukup jauh.
Dan korban ketiga dari dendam arwah suster asti pun telah jatuh.

————————————————————————-

Di rumah persembunyian , abdul dan masto belum mengetahui jika udin telah tewas.
Mereka kini justru sedang sibuk membantu pak mamat alias ki sewu mempersiapkan sesuatu di ruang tengah.
Abdul dan masto duduk di lantai beralaskan tikar, di hadapannya terbaring tak sadarkan diri seorang gadis cantik tanpa mengenakan pakaian apapun alias telanjang bulat.
Dia adalah nadia , gadis cantik putri dari konglomerat papan atas Indonesia , albert donatius. Mereka berhasil menculik nadia dari villa keluarganya di kawasan puncak , arman kekasih nadia juga ikut menjadi korban , mobilnya terjatuh ke sungai akibat serangan pocong.

Di sisi yang lain , pak mamat terlihat serius membaca mantera . diambilnya segelas air air dan dengan jarinya ia cipratkan ke seluruh tubuh nadia, dari ujung rambut hingga kaki. Cipratan air itu lalu ia ratakan dengan tangannya . dimulai dari wajah , pak mamat mengusap lembut wajah nan putih bersih tersebut. Berlanjut ke leher dan turun terus ke dada , dan ia pun berlama lama disana.

Bulatan gunung kembar itu tak hanya dielus , tapi juga diremas remas dengan kedua tangannya. Buah dada memang begitu menonjol dan menggairahkan , pak mamat terus melakukan gerakan memijit dan meremas , sesekali putingnya ia tarik dan pilin.
Nadia yang masih tak sadarkan diri tak memberi reaksi apa apa.
Puas disana , pak mamat melanjutkan meratakan cipratan air tadi hingga ujung kaki.

Semua adegan itu disaksikan oleh abdul dan masto dengan muka ngiler dan mupeng. Sejak gadis itu ditelanjangi sebenarnya mereka sudah terangsang , namun karena pak mamat melarang mereka tak berani macam macam.
Pak mamat mengakhiri aksinya dengan memegang dahi nadia sambil membaca mantera , lalu ia berbicara pada masto dan abdul.

“aku telah mengirim gadis ini ke alam ghaib agar teman kalian bisa membalaskan kematian mereka , biarkan mereka bermain main sejenak dengannya.”

Abdul dan masto mengangguk paham . kawan mereka , bento dan parjono telah terlebih dahulu tewas dibunuh oleh arwah suster asti. Dan dengan alasan tertentu , arwah suster asti mengunakan tubuh nadia sebagai alat untuk membalas dendam.

Bento dan parjono pada akhirnya memang dihidupkan kembali oleh pak mamat meski dalam wujud pocong. Hanya di alam ghaib saja mereka bisa berwujud manusia biasa.
Sebelum nadia , pak mamat pernah mengirim mitha ke alam ghaib sebagai balasan atas pelaporan pemerkosaan dirinya ke polisi . disana mitha harus mengalami pemerkosaan brutal oleh bento dan parjono , sehingga remaja cantik itu harus masuk rumah sakit jiwa. Kini giliran nadia.

————————————————————————————————————

Nadia membuka mata perlahan dan mendapati dirinya terbaring di ranjang empuk kamar tidurnya sendiri, kepalanya terasa berat dan tubuhnya begitu penat.
Ia bangun dan sejenak duduk di kasurnya sambil menatap sekeliling , meyakinkan dirinya memang berada di rumah sendiri.
Ia merasa baru saja mengalami mimpi panjang yang melelahkan , namun anehnya ia tak bisa mengingat apa mimpinya itu.

Dengan sedikit gontai nadia turun dari ranjangnya dan menuju cermin. Disana ia menyisir rambutnya yang indah sebahu agar sedikit lebih rapi.
Ditatapnya bayangan di cermin , tubuhnya yang terawat baik terbentuk indah dengan ideal. Sebentuk baju tidur yang agak tipis membalut tubuhnya , potongan lehernya yang rendah memberi sedikit intipan belahan buah dada yang tak tertutup bra.

Fantasinya melayang layang , terbayang wajah tampan arman kekasihnya tercinta , ia memang sering bercinta dengannya di kamar ini.
Terbayang saat arman memeluknya dari belakang dan berbisik mesra di telinganya ,

” I love you honey……”

Lalu arman mencium lembut tengkuk dan leher nadia , sesekali lidahnya bermain liar disana. Tangan arman yang memeluknya mulai bergerak naik meraih buah dada yang menonjol sempurna , tak puas menyentuh dari luar , arman menelusupkan tangannya ke balik baju tidur nadia yang mulai turun memperlihatkan kedua bahu nadia yang putih mulus menambah kesan sexy dan erotis.

“ooohh…saayaangg…..” nadia menggumam lirih

Tanpa sadar ia meremasi buah dadanya sendiri , sementara tangan satunya telah masuk ke balik celana dalamnya dan menggesek vagina dengan jarinya sendiri.

“ooohh..aaaahhh….” nadia masih membayangkan arman yang melakukan semua itu , ia menggigit bibir sambil memejamkan matanya.

Tiba tiba sebuah serangan sakit kepala hebat membuyarkan semua fantasinya , ia jatuh berlutut di lantai.

“uuuuuuhhhh….” Nadia mengerang kesakitan sambil memegang kepalanya , berbagai kilasan memori muncul di kepalanya bagai sebuah trailer film.

Dirinya berada di tempat pelacuran kelas kambing , dirinya bermain cinta dengan preman disana, preman itu tewas dan seorang suster muncul.

Dirinya kehujanan saat naik ojeg , tukang ojeg membawanya ke sebuah rumah kosong , tukang ojeg memperkosanya , tokang ojeg tewas dan seorang suster muncul.

Kilasan itu muncul terus menerus bagai sebuah trailer film yang tak membentuk seuatu rangkaian cerita utuh. Nadia tak tahu apakah semua itu nyata atau bagian dari mimpi panjangnya tadi.
Potongan memori it uterus muncul dan membuat kepala nadia terasa sakit begitu hebatnya. Satu hal yang paling mengganggunya adalah kemunculan sosok suster yang entah mengapa begitu menintimidasi dirinya.
Nadia bangkit sambil memegangi kepalanya , ia berjalan sempoyongan ke luar kamar.

“bik isaaahh……biikkk…!!!!” nadia memanggil pembantunya

“bik isaahh…..mang aceeeng….!!!!”

Tak ada seorangpun yang menjawab panggilannya.
Sekilas ia melihat kamar orang tuanya , begitu gelap artinya kosong. Nadia tak merasa heran , ia sudah terbiasa ditinggal orang tuanya.

“biik isaaahh…..mang aceeengg..!!!”

Nadia kembali memanggil kedua pembantunya sambil melangkah menuju dapur , namun hingga ia tiba disana pun , kedua pembantunya tak terlihat.

“apa udah tidur kali ya…??” pikir nadia.

Sakit kepala yang menderanya berangsur lenyap seiring tak lagi munculnya kilasan memori seperti tadi.
Segelas susu sepertinya akan membuatnya lebih tenang dan segar pikir nadia dalam hati.

Nadia mengambil gelas dan membuka lemari es untuk mengambil kotak susu . namun alangkah terkejutnya dia saat membuka kulkas , bukannya berisi rak penuh makanan , minuman dan buah buahan. Di dalamnya justru meringkuk sesosok pocong dengan kain kafan lusuh. Pocong itu menoleh perlahan ke arah nadia memperlihatkan wajahnya yang rusak.

“aaaaww..!!!!….aaawwww…!!!! aaawww…..!!!!” nadia histeris , pintu kulkas sontak ia banting. Gelas yang dipegannya jatuh ke lantai dan pecah berderai.
Secepat kilat ia berbalik dan berlari kembali ke kamarnya , pintunya ia kunci.nafasnya terengah engah karena capek dan shock
Gadis itu duduk bersandar pada pintu kamarnya dan mulai menangis ketakutan , tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.

Tangisan nadia terhenti oleh suara suara gaduh yang terdengar di kamarnya. Jantung nadia berdegup kencang saat ia berusaha mencari seumber suara tersebut , ia sempat bimbang apa akan tetap disini atau harus keluar kamar.
Suara itu terdengar lagi dan dipastikan datangnya berasal dari lemari pakaian. Nadia beringsut mundur menjauhi lemari pakaian dan mendekati pintu kamar , kuncinya ia buka perlahan waspada dan bersiap pada segala kemungkinan.

Lemari itu tak hanya mengeluarkan suara gaduh saja tetapi juga berguncang seperti ada kucing dan anjing yang berkelahi didalamnya. Nadia menatap tegang lemari yang berguncang keras itu , sampai beberapa saat kemudian goncangannya berhenti begitupun suara gaduh di dalamnya.
Meski begitu ia belum merasa aman dan lega , firasatnya mengatakan akan terjadi sesuatu yang lain. Benar saja , pintu lemari itu mendadak terbuka dengan sendirinya , derit suara pintunya begitu menusuk telinga. Nadia menunggu dengan tegang apa yang akan terjadi , handle pintu kamar ia genggam erat.
Dan mendadak sesosok pocong melompat keluar dari dalam lemari.

“nnaaaa…..diiiii….aaaaa……” suara pocong itu terdengar berat dan melayang menggema ke seluruh penjuru kamar.

Kali ini nadia lebih sigap , ia membuka pintu kamar dan berlari secepat mungkin menuju pintu keluar rumahnya.
Sesampainya di luar , nadia bingung hendak kemana , dipandanginya arah kiri dan kanan dari jalanan di komplek perumahan mewah tempatnya tinggal , keduanya sama sama sepi , tak terlihat siapapun disana.

“toloooong……!!!! Toloonggg…….” Nadia berteriak sekeras mungkin berharap tetangganya ada yang mendengar.

“tooloooooonggggg…….!!!!” Nadia berteriak lebih keras lagi namun tak ada seorangpun yang muncul , jalanan tetap sunyi senyap.

Sadar tak ada yang mendengar , nadia berlari menuju rumah tetangga tepat di depannya untuk meminta pertolongan. Namun baru juga ia tiba di depan pagar , seluruh lampu rumah itu mendadak padam. Nadia tertegun melihatnya , apalagi kemudian satu persatu lampu rumah disekitarnya juga ikut padam termasuk lampu penerangan jalan , sehingga kompleks perumahan itu kini gelap gulita , sunyi sepi dan menyeramkan.

Nadia mulai dilanda kepanikan , secara naluriah ia berlari kembali menuju rumahnya sendiri , dan tiba tiba dari balik pagar muncul pocong yang menyambut kedatangannya.

“aaawww…..tidaaakkk….!!!” nadia sontak berbalik dan berlari tanpa tujuan , yang penting segera menjauh dari pocong yang mengganggunya.
Namun sayang sekali , ia tak bisa pergi lebih jauh lagi . sekelebat bayangan putih menyambarnya , membuat gadis itu tersungkur jatuh dan kepalanya membentur jalanan , akibatnya ia kembali tak sadarkan diri.

————————————————————————————————————–

“sebenernya nie cewek ok juga ya…..???”

“ahhh..goblog loe….iyalah ok…masa anak orang kaya tampangnya kumuh….”

“bukan gitu maksud gue…..ok sih ok .,, tapi inget dong gara gara dia kita mati , ya kan ….???”

Bento terdiam membenarkan perkataan parjono. Entah apa alasannya , suster asti memanfaatkan tubuh nadia untuk membalas dendam.
Ditatapnya dalam dalam gadis cantik yang terikat dihadapannya. Masih dalam keadaan tak sadarkan diri , nadia terikat menggantung dengan tangan di atas kepala di sebuah ruangan besar mirip gudang kosong. Di tempat inilah bento dan parjono memperkosa habis habisan mitha ,tempat ini adalah wilayah kekuasaan mereka , tempat mereka bersemayam di alam ghaib.

“jadi gimana nih…kita mulai aja…..” kata parjono sambil melepas pakaiannya sendiri diikuti oleh bento , sehngga kini dua pria kasar itu sudah telanjang bulat siap untuk beraksi.
Bento lalu merenggut pakaian tidur nadia , membuat gadis itu juga kini telanjang bulat dengan posisi terikat dan tak sadarkan diri.

Bento menarik nafas panjang mengagumi tubuh polos nadia , ia teringat kembali saat gadis ini tiba tiba muncul di lokalisasi. Semula bento merasa beruntung saat seorang gadis yang kecantikannnya ratusan kali lebih baik dari pelacur kampung mau bercinta dengannya. Namun kedatangan nadia yang semula sebagai bidadari mendadak berubah cepat menjadi malaikat maut.

Bento meraba dan meremas buah dada nadia yang terasa begitu empuk dan halus , putingnya ia mainkan dengan jari. Tak cukup dengan sentuhan tangan , ia mengecup lembut buah dada nadia , lidahnya menjelajah liar mengitari putting susu nadia , sesekali ia sedot juga layaknya seorang bayi yang sedang menyusu. Bulatan sebelah kiri ia jilat dan sedot dengan rakus sementara bulatan sebelah kanan tak pernah lepas dari genggamannya.
Meski nadia tak sadarkan diri , namun erangan lirih yang keluar dari mulutnya menandakan jika ia bisa merasakan rangsangan yang dilakukan bento.

Parjono tersenyum kecil melihat kawannya asyik menggerayangi nadia , ia lalu beranjak ke sudut lain ruangan itu dimana tergelar sebuah kasur di lantainya.
Di kasur itu tergolek tubuh ranum seorang gadis remaja yang tak kalah cantik dengan nadia ( bahkan mungkin lebih cantik ) berwajah indo jepang, tubuhnya yang ranum terbentuk dengan sangat sempurna , masih terbalut oleh seragam SMA putih abu abu.
Namun seragam itu sebenarnya tak benar benar menutupi tubuhnya , atasan putihnya yang selain terlihat kecil , juga seluruh kancingnya telah terlepas sehingga kesempurnaan tonjolan dadanya tak bisa tertutupi.
Sementara rok abu abunya yang sangat pendek , sisi kiri dan kanannya sudah terbelah sehingga tak bisa menutupi pahanya yang putih mulus.

Dialah mitha , gadis SMA yang mempunyai darah jepang keturunan langsung dari ibunya yang orang jepang asli. Mitha adalah salah satu korban pak mamat , dukun cabul yang menyamar menjadi penjaga sekolah. Namun berbeda dengan korban pak mamat lainnya , mitha dan orang tuanya berani melaporkan pelecehan seksual yang terjadi kepada polisi , akibatnya pak mamat masuk DPO polisi. Sebagai balasan atas pelaporan itu , pak mamat mengurung mitha di alam ghaib.
Secara fisik di alam nyata tubuh mitha memang berada di rumah sakit jiwa , tetapi jiwanya masih terjebak di alam ghaib , di persemayaman bento dan parjono.

“halo anak manis…..udah cukupkan istirahatnya….??” Tanya parjono.

Mitha tak menjawab , ia hanya beranjak bangkit dan duduk pasrah menanti apa yang akan terjadi selanjutnya. Wajahnya begitu sendu menggambarkan ekspresi keletihan dan kepasrahan.

Parjono tertawa senang sambil duduk di samping mitha , diraihnya wajah cantik itu lalu dengan penuh nafsu bibir mungil mitha ia ciumi dan kulum.
Mitha merespon dengan membuka mulut sedikit , memberi jalan masuk bagi lidah parjono untuk mencari pasangannya. Bibir mereka saling memagut ,lidah mereka saling bertaut , ciuman mereka semakin panas membara membakar birahi.

Sambil terus berciuman , parjono membimbing tangan mitha untuk menggenggam penisnya. Mitha kini sudah terbiasa dengan perannya sebagai budak seks , ia tak secanggung dan sepolos saat pertama terdampar disini. Berkali kali digerayangi dan disetubuhi membuatnya menjadi lebih paham akan seks , maka ia pun melayani nafsu seks bento dan parjono dengan penuh kepasrahan. Selain sadar tak mungkin ia melepaskan diri , mitha pun khawatir jika kedua lelaki ini akan memperkosanya dengan kasar seperti saat pertama kali dulu.

Tangan lentik mitha dengan perlahan mengocok penis parjono , sentuhan kehalusan tangan mitha di penisnya saja sudah memberi sensasi luar biasa baginya , apalagi ditambah dengan kocokan , lelaki itu bagai sedang melayang di swargaloka.
Mengimbangi mitha , tangan parjono merambah buah dada gadis itu yang menonjol sangat sempurna membuat pria manapun ngiler dibuatnya ( bahkan gay sekalipun ).

Dengan asyiknya parjono memainkan buah dada gadis itu , putting susunya yang mencuat ia kitari dan gelitiki dengan jarinya menyalurkan rasa geli yang erotis pada mitha , dan efektif membuat birahinya melonjak naik.
Mitha melenguh tertahan karena bibirnya masih saling bertautan dengan bibir parjono, hanya saja genggamannya di penis parjono kian erat , begitupun kocokannya semakin cepat dan intens.
Parjono lalu menarik diri melepas ciuman bibirnya dan remasannya di buah dada mitha.

“jangan tangan doang…pake mulut juga dong….”

Dengan patuh mitha meraih penis parjono dengan mulutnya dan tanpa ragu ia mengulumnya.
Sebelum ini sebenarnya mitha paling anti dengan yang namanya oral sex karena menurutnya begitu menjijikan. Tapi sekarang lain , bento dan parjono berhasil mengubah mitha dari seorang gadis cantik yang polos menjadi budak seks yang liar.

“uughhh..gilaaa…enak bangeeeett……”parjono berseru penuh kenikmatan saat merasakan hisapan demi hisapan mulut mitha di penisnya , apalagi tak hanya sekedar hisapan saja , terkadang lidah mitha juga ikut bermain menjilati batang yang semakin keras menegang itu. Kepala mitha mulai bergerak maju mundur memberi sensasi kenikmatan yang terasa hangat hangat basah nan dahsyat pada parjono.

“uuhhh…..anjrrittt…assoooyy…..”

Mata parjono merem melek menikmatinya . sungguh suatu ironi yang membuat lelaki manapun yang melihatnya akan iri. Seorang remaja yang sangat cantik jelita dengan tubuhnya yang tak sekedar indah tapi juga putih bersih , sedang mengulum penis pria kasar dengan tubuhnya yang hitam dan lusuh ditambah wajahnya yang tak lebih tampan dari tukul arwana.

Kocokan mulut mitha terus berlanjut memberi kenikmatan tanpa henti pada parjono. Untuk menyalurkan kenikmatan yang dirasakannya , ia menyingkap rok abu abu mitha lalu meremas bongkahan pantat mitha dengan nakalnya , terkadang pantat indah itu ia tepuk perlahan dengan tangannya. Parjono sengaja tidak melepas total pakaian yang melekat di tubuh mitha , karena ia malah lebih terangsang melihat mitha seperti ini. Parjono terus menepuk dan menampar pantat mitha hingga memerah . setiap kali pantatnya ditepuk , tubuh mitha mengejang dan berimbas pada gerakan mulutnya yang menyedot tiba tiba atau juga terkadang melakukan gigitan ringan pada penis pajono dan semua itu memberi sensasi kenikmatan yang berbeda bagi keduanya.

Saat sedang asyik asyiknya parjono bermain dengan mitha , tiba tiba dari tengah ruangan terdengar jeritan histeris nadia.

“aaaawww….bajingan…lepassiiin…..lepassiin…aaww…..!!!”

Rupanya nadia telah sadarkan diri, namun ia terkejut mendapati dirinya menggantung dengan tangan terikat di atas kepala , telanjang bulat pula. Namun yang paling membuatnya histeris adalah saat menyadari bahwa vaginanya sedang ditembus milik lelaki garang yang tak ia kenal.

Bento mengangkat dan membuka lebar kedua paha nadia , dan dengan mudahnya ia menancapkan penisnya di vagina gadis itu. Dengan penuh semangat bento bergerak maju mundur menggenjot tubuh nadia.
Penetrasi penis bento yang berukuran lumayan memberi sedikit rasa tak nyaman pada nadia , hal inilah yang membuatnya tersadar dari pingsannya.

“aaahh…aahh….bajjingaann…aaahww…aaawa…..!!!”

Nadia terus mengerang dan memaki karena hanya itu yang bisa dilakukannya .
Bento begitu menikmati setiap gesekan dan jepitan vagina nadia yang bisa dibilang masih cukup sempit.
Geraman kenikmatan sesekali terdengar dari mulut bento , berbeda dengan nadia yang selangklangannya mulai terasa sakit. Walaupun nadia bukan virgin , tetapi besarnya ukuran penis bento ditambah posisi dirinya yang terikat membuatnya tak bisa menikmati semua itu.

Tubuh nadia menggeliat menahan deraan rasa sakit saat bento semakin keras menghentakan tubuhnya. Nafas nadia mulai terengah engah , dari sudut matanya menetes butir butir air mata yang membasahi wajah cantiknya. Nadia berusaha keras menikmati genjotan bento agar tak terasa menyiksa . dipejamkannya mata kuat kuat , ia bayangkan jika yang sedang menembus vaginanya adalah arman kekasihnya dan bukan pria yang tak ia kenal.

“oohh…aahhch..oohh…”

Cara ini lumayan efektif, nadia mulai bisa menikmati persetubuhan ini , erangan dan rintihan nadia membuat bento tersenyum penuh kemenangan.
Semakin keras dan cepat bento menghentak dan menyodok vagina nadia , semakin kentara pula rintihan gadis itu.

“ooochhh..aahhh…ahhh.oohh…..”

“oohh…..aww….ahahhhhh/……”

Rintihan demi rintihan terus meluncur dari nadia yang akhirnya berujung pada jeritan panjang tanda ia telah mencapai puncak , tubuhnya mengejang dan menegang sesaat lalu melemas. Vaginanya mulai mengeluarkan cairan yang semakin memperlancar sodokan penis bento.
Bento menghentakan tubuhnya kian cepat , diiringi irama kecipakan saat tubuh mereka beradu. Penisnya tertanam kian dalam di vagina nadia dan ebeberapa saat kemudian penisnya terasa berkedut kedut dan spermanya menyembur di dalam vagina nadia.

“aaaaarrggghh….” Bento menggeram panjang .

Penisnya sengaja tak ia cabut dulu karena masih ingin menikmati hangat dan basahnya vagina gadis cantik itu , sesekali tubuhnya menghentak untuk merasakan sisa sisa kenikmatan yang begitu diresapinya.
Saat akhirnya bento mencabut penisnya , nadia hanya tergantung lemah tak berdaya. Tubuhnya terasa lemas, selangkangannya terasa sakit dan kini ia tak hanya sekedar meneteskan air mata , nadia mulai terisak menangis.

“looo kok…nangis sih nona cantik….dikasih enak malahan nangis ..hehehehe..” kata bento sambil menjlati air mata yang mengalir di pipi nadia. Gadis itu hanya mendelik jijik tanpa berkata apa apa.

“ooo..gitu aja kok ngambeg sih…..” goda bento sambil mencubit nakal pantat nadia.

“brengsek kamu…..bajingann…..siapa kamu sebenarnya……??!!”

Bento tertawa melihat reaksi nadia , ” hahahaa…jangan gitu dong non , dulu kita kan pernah senang senang berdua , masa lupa sih….??”

Untuk pertama kalinya nadia mengamati wajah bento baik baik mencoba mengingat apakah mereka pernah bertemu sebelumnya.
Kilasan kilasan memori kembali muncul dan kembali menyebabkan sakit kepala hebat pada nadia. Kali ini rangkaian memori itu hanya berputar dan berulang saat nadia beradaa di lokalisasi dan bercinta dengan bento , diakhiri dengan tewasnya bento dan munculnya seorang suster.

Nadia meronta ronta menahan rasa sakit di kepalanya , mulutnya terbuka seperti hendak menjerit namun tak ada suara yang keluar , tangannya yang terikat membuatnya tak mampu berbuat banyak.
Beruntung bento melepaskan ikatan nadia. Gadis itupun langsung ambruk ke lantai sambil memegangi kepalanya yang sakit. Kilasan kilasan memori yang semula hanya potongan potongan acak , kini mulai menyatu membentuk rangkaian cerita utuh. Flashback dirinya bermain cinta dengan bento dan berakhir dengan kepergian dirinya bersama seorang suster terangkai lebih jelas , detail dan urut.
Yang masih belum nadia pahami adalah bagaimana ia bisa sampai di lokalisasi itu dan siapa suster yang menjemputnya, ia tak bisa mengingat kejadian sebelum dan sesudah dari lokalisasi tersebut , semuanya begitu gelap.

“gak mungkin….gak mungkin….ini mimpi…..” nadia bergumam menyangkal memorinya sendiri.

“hahahaha…tapi itu beneran kok neng….dulu kita pernah ngent*t hot banget loo…”jawab bento.

“ngggaaaakkk……!!! Ngggak mungkiiiiinnn….!!!!” Nadia berteriak terus melakukan penyangkalan.

“percuma non nadia kayak gitu juga , lagian emang udah kejadian kok…” ujar bento dengan santai, ” yang penting sekarang , non nadia ada di tangan kami dan harus patuh sama kami atau terima akibatnya”

Kata kata “kami” membuat nadia tersadar bahwa masih ada orang lain disana. Di salah satu sudut ruangan , nadia melihat seorang gadis remaja yang bajunya acak acakan tak karuan sedang disetubuhi dari belakang oleh seorang pria.
Wajah pria itu memantik memori lain yang kembali menyiksa gadis itu dengan sakit kepala hebat. Nadia mengingat pria itu sebagai tukang ojeg yang pernah memperkosanya dulu kala hujan deras. Namun kapan , dimana , dan bagaimana ia bertemu tukang ojeg itu ia tak tahu , semuanya serba gelap.

“haa…rupanya non nadia juga inget sama temen abang yang itu ya…?”

Nadia tak menjawab , hanya mengerang kesakitan memegang kepalanya.
Bento sejenak meninggalkan nadia yang masih berkutat dengan sakit kepalanya. Ia melangkah mendekati parjono yang sedang menyetubuhi mitha.

Posisi mitha menungging dengan pantat terangkat ke atas, dibelakangnya parjono dengan semangat terus menyodoknya.tubuh mitha berguncang seirama hentakan tubuh parjono , buah dadanya bergoyang menggoda.

“hehehehe….asyik loe jon…??”

Parjono hanya menjawab dengan acungan jempol. Baginya dan juga bento, mitha adalah gadis tercantik dan teryahud yang pernah mereka tiduri , sukarela ataupun terpaksa. Wajah mitha yang bernuansa jepang , membuat mereka merasa memiliki bintang film bokep pribadi , begitu cantik , cute dan innocent setype dengan sora aoi ataupun Vivian hsu.

“ikutan dong gue jon….” Kata bento sambil menyodorkan penisnya ke wajah mitha.

Parjono menghentikan goyangannya , memberi kesempatan mitha untuk mengemut penis bento , sementara menunggu ia gunakan kesempatan untuk meremas remas buah dada gadis itu yang menggantung menggoda , membuat suasana kian panas.
Barulah setelah penis bento berada dalam mulut mitha , parjono melanjutkan genjotannya dari belakang , erangan tertahan terdengar dari mulut mitha yang tersumpal penis.
Setiap kali parjono menyodokan penisnya , penis bento yang sedang dikulum mitha semakin tertekan kedalam mulutnya , menyalurkan efek kenikmatan berantai pada bento. Namun begitu , mitha lah yang pertama kali mencapai klimaks . vaginanya makin basah memperlancar sodokan bento yang makin lama makin cepat hingga akhirnya ia orang kedua yang mencapai orgasme.

Mitha kini lebih leluasa mengulum penis bento setelah parjono mencabut miliknya. Satu tangan mitha melakukan gerakan memijat di penis bento sementara kepalanya terus bergerak maju mundur , sesekali ia berhenti untuk melakukan sedotan yang cukup dalam , lalu kembali bergerak maju mundur.

“oooyaa….terus…terus…..non terus……” bento menyemangati mitha , dan beberapa saat kemudian penisnya berkedut lalu sperma kental tersembur memenuhi mulut mitha.

“dijilati yang bersih…..” perintah bento.

Dengan patuh mitha membersihkan penis bento dengan mulutnya , lidahnya enjilati cairan asin yang menetes dan mengalir di batang keras tersebut.
Mitha akhirnya merasa lega saat kemudian bento dan parjono beranjak meninggalkan dirinya , artinya ia bisa istirahat sejenak. Dalam hatinya ia bersyukur saat mengetahui ada perempuan lain yang bernasib sama dengannya di tempat ini , ia tak mengenalinya namun siapapun dia yang pasti kehadirannya membuat beban mitha sedkit lebih ringan.

Bento dan parjono kini mendekati nadia yang duduk bersandar pada sebuah tiang kayu. Pandangan matanya kosong seperti sedang melamun , sakit kepala yang menderanya memang sudah tak terasa lagi menyisakan rasa shock dan tak percaya pada apa yang terjadi.
Bagai computer yang di reset mendadak , sebagian memorinya tentang masa lalu terasa kabur dan menghilang. Ia tak ingat kapan terakhir pergi ke kampus , atau kapan terakhir bertemu arman , ia juga tak ingat makanan terakhir yang ia makan , baju yang ia pakai atau film yang ia tonton. Ingatannya hanya berputar sekitar bento , parjono dan suster yang tak ia kenal.
Siksaan mentalnya semakin bertambah saat melihat bento , parjono dan mitha tadi. Ia menyadari jika perempuan itu juga adalah korban seperti dirinya ,dan ia juga menyadari jika dirinya juga akan menjadi budak seks sama seperti apa yang baru dilihatnya tadi.

“hehehe…si non satu ini ngelamun kayaknya….” Kata bento

“kayaknya ngelamunin kita tuh……gak sabar pengen ngent*t sama kita….” Timpal parjono.

Nadia memandang jijik dan marah pada dua pria telanjang dihadapannya , tak sepatah katapun terucap dari mulutnya. Secara naluriah nadia meyilangkan kedua tangan menutupi dadanya dan merapatkan kakinya.
Bento berjongkok di samping nadia , dan dengan tiba tiba menjambak rambut gadis itu hingga terpekik kesakitan, bento lalu berbisik di telinga nadia.

“dengar baik baik ya…..nona nadia kini milik kami , jadi ikuti semua kata kami atau rasakan akibatnya….paham…??”

Nadia diam tak menjawab apa apa.

“pahaamm….???!!!!”bento membentak sambil menjambak rambut nadia lebih keras.

Meski terpekik kesakitan nadia tetap diam seribu bahasa , hanya wajahnya saja yang menyiratkan rasa marah dan terhina.

Bento dan parjono saling berpandangan , gerakan kepala mereka mengisyaratkan sesuatu.
Dengan gerakan cepat bento meraih kedua tangan nadia dan memitingnya hingga gadis itu tak bisa bergerak , parjono tak kalah sigapnya , ia membuka lebar kedua paha nadia dan menahannya dengan lutut hingga gadis itu tak bisa menutup kakinya.

“eehhh…..mau apa kalian..jangan……tolong….mau apa kalian….??” Melihat situasi yang tak menguntungkan seperti ini , nadia baru bersuara.

Kini giliran bento dan parjono yang tak bicara apa apa , alih alih bicara parjono malah mengacungkan dildo berwarna hitam di depan wajah nadia , dan belum sempat nadia bereaksi , parjono dengan cepat menancapkan dildo itu di vaginanya.

“haaaaa…..” nadia menjerit keras saat dildo itu mulai menerobos masuk . awalnya hanya terasa ngilu biasa layaknya penis yang pernah memasuki vaginanya , namun semakin lama dildo itu terasa hangat dan dengan cepat berubah menjadi panas dan menyalurkannya ke seluruh tubuhnya.
Nadia berontak dan meronta , namun ia tak bisa banyak bergerak , tangannya dipiting bento sementara kakinya ditahan parjono.

“aaaahhhhh…..!!!!” nadia menjerit panjang menahan rasa panas dari dildo tersebut. Seperti halnya terjadi pada mitha sebelumnya , penis buatan itu memberikan siksaan rasa panas luar biasa namun tak menyebabkan luka fisik.
Nafas nadia mulai memburu , dadanya membusung , pandangannya mulai nanar dan kabur. Untunglah saat siksaan rasa panas itu semakin tak tertahankan lagi , parjono mencabut dildo itu , lututnya tak lagi menahan kaki nadia. Begitupun bento yang melepaskan pitingannya.

“nah,….non nadia ngerti kan gimana kalo gak nurut sama kita..??”

Nadia diam tak menjawab karena masih mencoba mengatur nafasnya.

“heeehhh!!!…ngerti nggaakk….????!!!” Bento kembali menjambak rambut nadia.

“ii..iya bang..ngerti…..ngerti……”

Tak ada gunanya juga pikir nadia untuk melawan , malah akan membuat mereka semakin ganas dan kasar. Lagipula nadia sudah cukup shock dan terpukul dengan apa yang dialaminya. Kehilangan memorinya dan hanya menyisakan kenangan dirinya bersama bento , parjono dan suster misterius membuatnya sangat tertekan. Nadia mengalami disorientasi.

Bento dan parjono tertawa puas melihat nadia sudah menyerah , mereka tak menyangka ternyata membuat gadis ini menyerah cukup mudah. Tak seperti mitha dulu yang harus diperkosa habis habisan baru menyerah.
Parjono menarik bangkit nadia dan membawanya mendekati mitha , bento mengikutinya dari belakang.

Dan untuk pertama kalinya mitha dan nadia saling mengenal ,tak banyak kata yang terucap dari kedua gadis itu selain tatapan mata senasib. Dalam hati nadia mengagumi kecantikan mitha , jika situasinya berbeda mungkin ia akan merasa iri padanya , namun sekarang ia justru kasihan padanya. Sebuah kecantikan yang sempurna harus rusak oleh dua manusia terkutuk.

Bento dan parjono menggiring kedua gadis itu keluar dari ruangan melalui sebuah pintu tanpa mengenakan sehelai benangpun di tubuh mereka , sebelumnya bento telah melepas total seluruh pakaian yang melekat di tubuh mitha.

Hal pertama yang dirasakan mitha dan nadia saat keluar adalah hawa dingin malam yang menusuk tulang apalagi mereka berdua tak berpakaian. Sambil terus berjalan, tubuh mereka terlihat menggigil kedinginan.
Nadia dan mitha digiring menuruni sebuah tangga batu yang membentuk jalan setapak , tak ada bangunan lain disekitarnya . di sisi kiri dan kanan mereka yang terlihat hanyalah rerumputan tinggi dan pepohonan besar. Dari kejauhan di bawah sana terdengar gemericik air yang ternyata sebuah sungai , kesanalah bento dan parjono membawa mereka.

Sungai itu tak terlalu besar , aliran airnya cukup tenang , beberapa batu besar terlihat menghiasi sungai tersebut. Tak jauh dari sana di hulu sungai , terdapat aiar terjun mini yang airnya tak terlalu deras. Seandaianya saja ini siang hari dan seandainya saja mereka tidak dalam cengkraman kekuatan jahat , mungkin nadia dan mitha akan menikmati pemandangan dihadapannya ini.

“nahh…gadis gadis…sekarang saatnya mandi….”

Nadia dan mitha tercengang mendengarnya, hawa malam ini saja sudah cukup menyiksanya apalagi harus berendam di sungai.

“ayoo cepaatt…!!!” bentak bento

Kedua gadis itu menatap ragu dan cemas aliran sungai dihadapannya.

“aahhh..kelamaan…..!!!” kata bento seraya mendorong nadia dan mitha hingga tercebur ke sungai.
Nadia dan mitha terpekik kaget nyaris bersamaan. Di luar dugaan mereka , air sungai ini ternyata hangat layaknya sumber air panas di pegunungan , dan sama sekali tak terasa dingin. Malahan tubuh mereka berdua mulai terasa nyaman apalagi setelah tadi tersiksa oleh dinginnya angina malam.

“hehehe…kita nggak sejahat itu kan..?? masa perempuan cantik suruh berendem dia air dingin tengah malem…..masa kita kita tega ..ya gak jon…??” nada suara bento terdengar mengejek.

“iya..kita kan orang baik…..” jawab parjono.

Huh , kalau orang baik tentunya tidak akan memperkosa kami berdua , pikir nadia dalam hati.

“nah ..ayo silakan mandi, bersihin badan biar seger…”

Sungai itu tak terlalu dalam bagi mitha dan nadia , mereka terendam hanya sebatas pinggang saja , apalagi tinggi mereka tak jauh berbeda , nadia hanya beberapa senti lebih tinggi dari mitha.
Nadia akhirnya memanfaatkan kesempatan ini untuk membersihkan diri . kehangatan air sungai itu membuatnya nyaman dan rileks. Ia menggosok gosok seluruh badannya sendiri dengan air sungai itu , mitha pun melakukan hal serupa.
Nadia memejamkan mata dan membenamkan tubuhnya hnigga sebatas leher , mencoba lebih menikmati kehangatan sungai itu dan membayangkan dirinya berada dalam sauna.

Tubuh nadia semakin lama semakin nyaman , bahkan kehangatan yang dirasakan di bagian bawah tubuhnya membuat birahinya mulai terangkat naik , khayalan bermain cinta dengan arman kembali muncul di pikirannya. Kehangatan sungai yang asalnya terasa nyaman sedikit demi sedkit berubah menjadi kehangatan yang erotis.

Sentuhan halus dibahunya mengagetkan nadia yang sedang berkhayal

“aku Bantu bersihin ya kak…??”kata mitha dengan suara lirih menggoda .

Tanpa menunggu jawaban , mitha langsung saja menyeka punggung nadia dengan tangannya , dan nadia sendiri membiarkannya dan menikmatinya.
Sentuhan halus tangan mitha di punggungnya semakin menaikan gairah nadia. Mitha kini beralih ke depan sehingga mereka saling berhadapan , tanpa canggung mitha mengusap dada nadia hingga ke buah dada , tangannya melakukan gerakan mengusap mengikuti bentuk bulatan buah dada nadia , jarinya menggelitik nakal seputar putingnya.

“ooohh…tanpa sadar nadia mendesah lirih dengan nikmatnya.

Belum pernah ia terangsang oleh perempuan sebelumnya bahkan terpikir pun tidak. Namun secara misterius kehangatan air sungai ini mampun membangkitkan birahinya hingga level tertinggi.

Usapan lembut di buah dada nadia , kini berganti menjadi pijatan pijatan yang makin membuat nadia terangsang. Secara otomatis tangan nadia bergerak menyentuh buah dada mitha dan melakukan hal serupa. Hawa erotis sungai ini ternyata mampu membuat kedua gadis cantik ini melupakan situasi sebenarnya , melupakan jika mereka berada dalam cengkraman kekuatan jahat , pikiran mereka telah tertutup oleh birahi.
Nadia dan mitha saling berbalas , menggelitik , mencubit dan meremas buah dada , tak ada sedikitpun rasa canggung , senyum kecil di wajah mereka menandakan keduanya saling menikmati.

Wajah cantik kedua gadis itu kini saling mendekat , bibir indah mereka saling bertemu , menghasilkan ciuman terdashyat dan terpanas yang pernah mereka lakukan. Bibir mereka saling mengulum mesra , lidah mereka menari liar mencari pasangan.
Nadia dan mitha berciuman sambil berpelukan , semakin panas ciuman mereka semakin erat mereka berpelukan.
Buah dada mereka yang bersentuhan saling menekan , mereka gesek gesekan dengan sensual ,semakin memberi rangsangan luar biasa bagi keduanya.
Bento dan parjono hanya menyaksikan saja semuanya dari tepi sungai dengan asyiknya , penis mereka semakin keras menegang menunggu pelampiasan.

Memang sebuah tontonan menarik, dua gadis cantik jelita dengan tubuh indah putih dan mulus , berendam telanjang di sungai sambil saling bercumbu begitu mesra begitu panas. Tangan nadia meluncur masuk ke dalam air dan menyentuh vagina mitha , jarinya meliuk liuk nakal menggelitik di liang vagina mitha.

“aaaahhh….” Mitha melepas kuluman bibirnya dan berseru panjang. Tubuhnya seperti kena strum saat vaginanya disentuh jari nadia yang kemudian menajdi rasa geli dan berakhir dengan kenikmatan.

“ooohh…..oohhhhh..aaachhh….” mitha tak menahan erangannya saat jari nadia bermain keluar masuk di vaginanya

“OOuuhh..ooohh…as….aahh…” mitha memeluk nadia kian erat , buah dada kedua gadis semakin saling menekan , putting keduanya semakin mengeras apalagi bagi mitha yang kemaluannya makin basah.

Rangsangan jari nadia hampir saja membuat mitha orgasme , namun sebelum itu terjadi , bento dan parjono telah ikut masuk ke dalam sungai dan memisahkan kedua gadis itu.

“udah dong ah….masa kita dicuekin sih….” Kata parjono sambil menarik tubuh nadia , sementara bento menarik mitha ke tepian sungai dan membawanya ke air terjun di hulu sungai.
Nadia sendiri dibawa parjono ke sebuah batu besar berpermukaan datar membentuk seperti meja altar.Parjono membaringkan nadia yang terlihat pasrah disana , sejenak ia memandangi tubuh polos nadia memuaskan matanya sambil jarinya menelusuri setiap lekuk keindahan tubuh nadia.

“wuiihh…ini baru body…” gumam parjono

Lelaki itu lalu mengambil posisi di hadapan vagina nadia , paha gadis itu ia buka lebar mengangkang , tak ada perlawanan apapun dari nadia. Jari parjono bergerak nakal di permukaan vagina nadia untuk sesaat kemudian mulai mengorek nakal liang kenikmatan itu.
Nadia hanya menggelinjang geli dan mendesah nikmat atas perlakuan parjono , apalagi lelaki itu begitu ahli memainkan jarinya , korekan , putaran dan gesekan yang mampu membuat nadia melayang.
Setelah beberapa lama , vagina nadia semakin basah tubuhnya pun semakin menegang dan akhirnya permainan jari parjono membuatnya orgasme.

Parjono yang sedari tadi sudah menahan diri kini tak berbasa basi lagi , penisnya sejenak ia gesekkan dan pukulkan ke vagina nadia , sebelum akhirnya mendorongnya masuk ke dalam.

“aahh..aahkk….” nadia sedikit tersentak oleh dorongan parjono.

Pria itu membiarkan sejenak penisnya merasakan jepitan vagina nadia , terasa begitu hangat dan menyenangkan. Ia lalu meremas nakal kedua bulatan kembar di dada nadia.

“oooohh….” Tanpa sadar nadia merangkul pinggul parjono dan sedikit mendorongnya , meminta parjono untuk segera beraksi.

Parjono tertawa senang dengan sikap nadia , ia pun mulai bergerak maju mundur melesakkan penisnya semakin dalam. Gesekan penis pada klitorisnya membuat nadia begitu terangsang dan tak ragu mengekspresikannya dengan desahan keras.
Setiap kali nadia mendesah , semakin semangat pula parjono melakukan genjotan. Sodokannya kian cepat dan kuat membuat tubuh nadia terguncang guncang dengan liar. Beberapa saat kemudian nadia merasakan darahnya mengalir lebih cepat , tubuhnya bergetar , dadanya membusung dan tangannya mengepal , satu erangan panjang menandakan nadia telah orgasme, tubuh gadis itu kemudian melemas.

Kini giliran parjono mengejar kenikmatan , sodokannya semakin cepat dan cepat , tubuh nadia yang lemas semakin teguncang guncang tak berdaya , dan akhirnya parjono menggeram , tubuhnya menegang dan spermanya meluncur deras membasahi vagina nadia.

Di hulu sungai ,bento membawa mitha menuju air terjun mini dan mereka berdiri di bawahnya. Karena tidak terlalu besar , efek yang dirasakan tak jauh berbeda dengan shower kecuali air terjun ini sedikit lebih deras dan volume airnya lebih banyak dibandingkan shower.

Bento merangkul mitha dari belakang di bawah guyuran air terjun. Diciumnya pundak gadis itu penuh nafsu, kedua tangannya tak pernah lepas mengenggam bulatan sempurna payudara mitha. Penis yang keras terasa mengganjal di bagian bawah gadis itu.

Mitha menyentuh tangan bento yang menggenggam buah dadanya meminta untuk meremas lebih keras lagi.tentu saja dengan senang hati bento menagbulkannya, sambil terus menelusuri leher mitha dengan lidahnya , ia meremas remas gemas buah dada gadis itu. Putingnya yang mengeras ia mainkan , ia sentil , pilin dan jarinya melakukan gerakan memutar disana , membuat mitha semakin mendesah nikmat.

Aksi bento berlanjut , lidahnya bergerak menelusuri punggung polos mitha yang putih bersih , dari pangkal leher hingga ke pinggul , lalu kembali lagi ke atas dan mengulanginya lagi. Mitha hanya menggelinjang kegelian , kali ini sungguh menikmati rangsangan dari bento , putingnya semakin mengeras. Vaginanya terasa ‘gatal’ ingin segera disodok.

Bento berjongkok di bawah mitha , mengagumi bongkahan padat pantat mitha , dicubitnya dengan gemas pantat gadis itu.
Namun ia tak berlama lama disana , ia membalikan tubuh mitha sehingga gadis itu tepat berada dihadapannya.

“buka lebar dong non kakinya….”

Mitha melebarkan kakinya sehingga ia berdiri mengangkang.
Kini bento lebih leluasa, diawali dengan korekan korekan nakal jarinya di liang vagina mitha berlanjut dengan jilatan lidahnya yang menyapu ganas permukaan kemaluan gadis itu , lidahnya menyeruak mencari klitoris.
Jilatan jilatan panas di vaginanya membuat mitha semakin melayang , nafasnya semakin memburu , desahannya semakin keras.

“oohhh….oosshhh….ahhhh..”

“aauhh….aahhh….soooohh…..”

Nafas mitha semakin memburu cepat , tubuhnya menggelinjang tak terkendali , tangannya mengacak acak dan menarik narik rambut bento sebagai pelampiasan.
Bento sudah merasakan jika mitha sudah hampir kalah , jilatannya semakin liar dan ganas , kini ditambah dengan remasan gemas di pantat mitha , nafsu mitha semakin melonjak tak terkendali. Sampai akhirnya mitha merasakan seolah seluruh cairan tubuhnya tersedot keluar , tubuhnya otomatis melemas membuatnya jatuh berlutut dibawah guyuran air terjun.

Saat mitha berlutut , giliran bento yang berdiri. Sejenak ia membiarkan mitha mengatur nafasnya , lalu ia menyodorkan penisnya.

“gentian non….”kata bento sambil mengeluskan penisnya ke pipi mitha.

Karena nafasnya masih belum pulih , untuk sementara mitha hanya menggunakan tangan untuk memijat penis bento. Barulah setelah pulih , ia mulai menggunakan mulutnya.
Kepala jamur bento ia jilati dengan gerakan melingkar diselingi dengan gerakan bibirnya yang menjumput kepala penis itu layaknya sedang menjumput ujung es krim.
Tentu tak hanya itu ,lidahnya juga menelusuri batang penis besar itu dari atas hingga ke zakar , lalu naik lagi ke atas , melakukan jumputan bibir di kepalanya lalu kembali bergerak menjilat hingga ke bawah.

“weeitss..ternyata non mitha udah jago nih….hehehehe..”
Mitha tak memperdulikan omongan bento , ia sudah terlanjur pasrah pada apa yang terjadi , jadi ia hanya berusaha untuk menikmatinya saja. Apalagi bagi mitha yang belum banyak pengalaman soal seks , melakukan permainan di bawah air terjun yang hangat ternyata menghantarkan sensasi yang luar biasa baginya , membuatnya begitu bergejolak dan bernafsu.

Beberapa jilatan kemudian, mitha mulai memasukan penis itu ke dalam mulutnya. Satu hal yang paling disukai oleh bento adalah kuluman bibir mitha yang terasa berbeda dibandingkan bibir lain yang pernah mengulum penisnya , mulut mitha terasa lebih dahsyat dan sensasional.
Hanya butuh waktu beberapa menit sampai akhirnya penis bento menyemburkan spermanya di mulut mitha, dan meski merasa jijik mitha terpaksa menelannya dan menjilati sisanya yang berleleran di batang penis.

Bento lalu membawa mitha ke tepian sungai yang tertutup rerumputan , ia pun berbaring disana dan menyuruh mitha untuk naik keatasnya.

“ayo dong anak manis…..abang kangen goyangan mautnya nih….”

Mitha menaiki tubuh bento , penis pria itu ia bimbing masuk kedalam vaginanya. Padahal penis itu baru saja melemas setelah menegluarkan isinya , namun dengan cepat pula penis itu kembali menegang.

“aaaawww…”” mitha mendesah pelan pada saat penis itu mulai menancap , agak sedikit ngilu tapi nikmat.
Mitha perlahan mulai bergerak naik turun di atas tubuh bento , dan pria itu tentu saja sangat menikmatinya. Tangan bento tak lepas menjelajahi lekuk lekuk tubuh indah gadis remaja yang terbentuk sangat sempurna ini. Buah dada mitha terguncang guncang erotis senada dengan gerakan naik turun pemiliknya.

“hiiiihh…..”bento meremas buah dada itu dengan gemas.

Sudut mata mitha menangkap adegan panas nadia dan parjono tak jauh dari sana , mereka tengah bercumbu dengan panasnya sambil berendam di sungai. Adegan itu cukup efektif untuk melecut birahi mitha semakin naik , goyangan pinggulnya makan gencar dan ganas membuat kenikmatan yang dirasakan bento semakin bertambah.

“hheee….ya …uughhh..terus..non…teruss……”

Semakin cepat gerakan mitha , semakin keras pula remasan bento pada buah dada gadis itu. Merekapun akhirnya mencapai orgasme bersamaan , desahan kenikmatan keduanya terdengar saling bersahutan. Sperma bento terilhat mengalir diantara bibir vagina mitha dan penis bento yang masih menancap disana.
Sepanjang malam itu bento dan parjono secara bergantian menyetubuhi mitha dan nadia. Berbagai gaya permainan mereka praktekan disana.
Awalnya mitha dan nadia masih bisa mengimbangi dan menikmati permainan sex liar tersebut apalagi air sungai yang hangat memberikan nuansa erotis yang menaikkan birahi mereka. Namun lama kelamaan tenaga mereka mulai habis , apalagi bento dan parjono terlihat tak pernah lelah dan puas meski telah orgasme berkali kali. Akhirnya mitha dan nadia benar benar kepayahan , bahkan untuk berdiri pun tak sanggup.

“hehehe..kasihan nih..tamu tamu kita yang cantik kecapean……” kata bento sambil mengelus elus wajah nadia.

“iya …elu sih…terlalu bernafsu ben…..” kata parjono sambil mendekap mitha , buah dada gadis it uterus ia remasi.

“jangan takut nona nona cantik…..sekarang kalian boleh istirahat kok….nanti kita main lagi ya…hehehehhe…..”

Wajah mitha dan nadia terlihat lega mendengar perkataan bento , karena jika permainan ini terus berlanjut , mereka sudah benar benar tak sanggup.
Karena tenaga kedua gadis itu sudah habis , maka bento dan parjono membopong mereka kembali ke rumah besar. Bento menggendong nadia smentara parjono membopong mitha.

Sepanjang jalan menaiki jalan setapak , parjono sesekali menciumi dan mengulum bibir mitha meski gadis itu tak merespon karena kelelahan.
Akhirnya mereka sampai juga kembali ke rumah besar. Dan bento dan parjono sungguh terkejut saat ada yang menyambut kedatangan mereka.

“wah…wah….wah….kalian apain tuh mereka sampe kayak gitu…??”

Suara pria itu terdengar tak asing bagi bento dan parjono. Dia adalah pak mamat alias ki sewu.
Bagi pak mamat yang berilmu tinggi , bukanlah hal yang sulit untuk bolak balik pergi ke alam ghaib seperti sekarang ini.
Bento dan parjono membaringan kedua gadis yang dibawanya di atas kasur lalu bergegas menghampiri pak mamat. Kedatangan pak mamat memang mengejutkan mereka , namun sebenarnya mereka terkejut karena pak mamat tak datang sendiri.

“aki..kok bisa ada disini….dan itu…..?” bento terdengar bingung sambil menunjuk seseorang yang dibawa pak mamat.

“tapi….beneran nih…tapi kan…waaahh…..” parjono lebih terlihat bingung lagi.

Pak mamat tertawa lepas melihat kebingungan mereka , ia lalu menghampiri seseorang yang datang bersamanya.
Dia adalah seorang perempuan cantik . matanya begitu indah namun menyiratkan kemarahan.betapa tidak , gadis itu terikat di sebuah tiang kayudengan tangan di belakang, pakaiannya tersingkap tak karuan, memperlihatkan bagaian bagian indah tubuhnya. Buah dadanya telah mencuat keluar tanpa penutup .

“kalian semua bajingaan….bangsaaattt….bajingaannn…!!!!” gadis itu berteriak marah. Pak mamat tertawa sambil menepuk pelan pipi gadis itu , sementara bento dan parjono masih terlihat biingung.

“jangan bingung….sekarang dia bukan apa apa lagi…..sekarang dia adalah budak seks kalian yang baru….” Kata pak mamat.

Bento dan parjono saling berpandangan tak percaya , diamatinya baik baik gadis dihadapannya ini. Mereka sangat mengenal perempuan ini , perempuan yang kata pak mamat akan menjadi budak seks mereka yang baru di alam ghaib ini.

Dialah suster asti.

To be continued…



Villa “golden olive” adalah salah satu villa mewah di kawasan puncak bogor yang dimiliki oleh albert donatius. Tak hanya mewah , villa ini pun cukup luas dengan bebebrapa bagiannya masih berupa areal pepohonan yang rimbun memberikan nuansa asri dan hijau. Bangunan utamanya cukup besar dan berjarak cukup lumayan dari pintu gerbang.

Semenjak tewasnya aceng , nyonya donatius memutuskan untuk membawa nadia ke villa ini . Gadis itu hingga saat ini masih tak sadarkan diri karena penyakit misterius , dan nyonya donatius bersikukuh untuk tak membawa nadia ke rumah sakit .

Enam orang anak buah kepercayaan keluarga donatius menjaga villa tersebut , dua orang di pintu gerbang , dua orang di dalam dan dua orang lagi berpatroli di sekeliling villa.

Mereka semua adalah orang orang terlatih yang tak hanya jago berkelahi tetapi juga piawai menggunakan senjata api.

Aldo dan roy saat itu mendapat giliran berpatroli , aldo menyusuri sayap barat villa sedangkan roy di sayap timur.

“roy…bagaimana situasi timur..over….” aldo menghubungi rekannya

“timur aman…bagaimana barat ..over….” roy menjawab

“all clear …tetap siaga saja..over and out..” aldo memutuskan komunikasi

Malam itu cuaca sepertinya cukup bersahabat meski agak berawan , secercah cahaya bulan membuat areal villa tak terlalu gelap.

Sayap barat yang sedang aldo telusuri sebagian besar wilayahnya masih banyak pepohonan yang rimbun , pada siang hari memang terlihat asri namun di malam hari terasa agak menyeramkan.

Aldo menyorotkan senternya ke segala arah mencari sesuatu yang mencurigakan , meski dalam hati ia tak begitu yakin akan ada orang yang bisa menyusup masuk ke dalam villa ini.
Tiba tiba suara gemerisik diantara pepohonan menghentikan langkah aldo , ia menajamkan pendengarannya.

Suara gemerisik itu terdengar lagi bahkan kali ini diakhiri dengan suara benturan keras pada sebuah pohon besar , terlihat pohon itu bergetar dan daunnya berjatuhan.

Sesaat aldo bermaksud untuk menghubungi rekannya , namun ia mengurungkan niatnya dan memeriksa sumber suara itu sendiri karena bisa saja itu hanya binatang malam.
Aldo bergegas mendekati pohon tadi , senternya disorotkan ke segala penjuru , waspada seandainya ada yang menyerangnya meski hanya binatang , aldo mencabut pistolnya.

Suara gemerisik itu terdengar lagi , kali ini dari atas pohon , aldo mengarahkan senter dan pistolnya ke arah suara.

“ooo…shit….!!!” Aldo terkejut. Di salah satu batang pohon berdiri sesosok pocong dengan kain kafan lusuhnya , sorot lampu senter yang menyinari wajah pocong itu membuatnya semakin terlihat menyeramkan.

Meski terkejut namun nalurinya sebagai bodyguard yang terlatih untuk tak takut apapun membuatnya bersiap menyerang pocong itu menggunakan pistolnya.

Suara tembakan memecah keheningan malam saat aldo memuntajkan pelurunya , ia tak berhenti menembak sampai pistolnya berbunyi klik tanda peluru habis.

Seluruh peluru aldo tepat mengenai pocong itu , masih di tempatnya semula pocong itu terlihat limbung , lalu bergoyang ke depan dan belakang seperti mainan anak anak sebelum akhirnya melayang jatuh.
Aldo terus menyoroti pocong itu saat melayang jatuh , namun ketika hanya tinggal beberapa senti dari tanah , gerakan pocong itu berubah . ia tidak terus melayang jatuh , tapi jutru melayang terbang langsung ke arah aldo dan langsung menggigit leher pria malang itu yang sama sekali tak menyangka akan terjadi hal seperti ini.

Aldo pun tewas kehabisan darah dan pocong itu pun melesat menghilang.

—————————————————————————————————————————-
Dari dalam ruangan tempat Taka dan Sam berjaga , tepatnya di depan kamar nadia , suara tembakan pistol Aldo jelas sekali terdengar. Mereka pun segera waspada dan menyiapkan pistolnya.

“aldo..roy..ada masalah….over…???”

tak ada jawaban

” aldo..roy…do you copy…over…??? ” tetap tak ada jawaban

“gerbang..gerbang….apa ada masalah….??” Penjaga gerbang pun tak menjawab

“gimana sam..?? ” taka bertanya pada rekannya

“ada yang gak beres nih…coba kamu periksa nona nadia apa masih aman..?? ” jawab sam
Taka membuka pintu kamar nadia dengan hati hati , ia tak masuk ke dalam dan hanya melongok saja di pintu .

Nadia masih terbaring dengan damainya . Taka berlama lama memandangi nadia , bukan untuk memastikan keamanannya melainkan sekedar menikmati kecantikannya yang bagaikan putri salju. Baru beberapa saat kemudian ia menutup pintu kembali.

Sayangnya atau untungnya , Taka tidak masuk ke dalam kamar , karena jika ia lakukan itu maka ia akan melihat sosok pocong yang berdiri di balik pintu kamar.

Tiba tiba terdengar suara gedombrangan dari arah dapur , seperti ada yang mengamuk dan membanting banting peralatan dapur.

Sam dan Taka saling berpandangan , sikapnya semakin waspada , pistol mereka siap ditembakkan kapan saja.

“biar gue periksa….!!!” Kata sam sambil bergerak berhati hati menuju dapuryang terletak di bagian belakang villa.

Sesampainya di dapur ia tak menemukan siapapun disana , tetapi kondisi dapur seperti baru saja terkena ledakan bom , sangat berantakan. Panci , wajan dan peraltan dapur lain berserakan di lantai , meja dan kursi semuanya terguling dan di beberapa sudut dapur terlihat pecahan pecahan gelas dan piring.

Sam melangkah dengan hati hati diantara peralatan dapur yang berserakkan di lantai , ia bermaksud mengecek pintu belakang. Dan anehnya pintu belakang masih terkunci rapat.

Hal ini membuat Sam bingung , siapa yang meng acak acak dapur dan kemana dia pergi , pintu belakang masih terkunci , sementara jika ia lari ke dalam pasti akan bertemu dengannya.

Dalam kebingungannya , tiba tiba ia mendengar suara tembakan dari ruang depan.

“shit…taka….!!!” Sam segera berlari menuju kamar nadia , namun kali ini ia tak hati hati hingga tersandung kursi yang terbalik di lantai , tubuh sam pun melayang meluncur jatuh menimpa perabotan yang berserakan di lantai. Sumpah serapah pun keluar dari mulut sam.

Namun mengabaikan rasa sakitnya , ia segera memungut kembali pistolnya yang terjatuh dan bergegas menuju kamar nadia.

Sesampainya di depan kamar , ia menemukan taka sudah tergolek tak bernyawa di lantai.

Mendapati rekannya sudah tak bernyawa , dengan kekuatan penuh sam menendang pintu kamar dan langsung menyerbu masuk .

Pintu kamar terbuka dengan keras , sam melompat masuk dan mendapati empat orang tak dikenal sedang merubungi Nadia yang masih terbaring di tempat tidur.
“jangan bergerak….!!!” Sam berteriak sambil mengacungkan pistolnya.
Empat orang itu yang ternyata adalah pak mamat , abdul , masto dan udin . Semuanya terdiam tak bergerak sambil menatap Sam.
“siapa kalian..???” teriak Sam lagi
Pak Mamat hanya tersenyum dan bergerak mendekati Sam.
“Diam di tempat pak tua…!!!”
Pak Mamat menghentikan langkahnya , dan sambil tetap tersenyum ia menunjuk ke arah langit langit kamar.

Curiga pak mamat sedang menipunya , Sam tidak mempedulikan arah yang ditunjuk pak mamat. Dan akibatnya sungguh fatal , sam tak melihat sosok pocong meluncur turun dari atas dengan posisi terbalik , ia baru menyadarinya saat wajah pocong itu sudah berhadapan langsung dengan wajahnya.
Selain menyeramkan , wajah pocong itu juga mengeluarkan bau busuk yang membuat sam limbung ke belakang.

Secepat kilat pocong itu menyambar wajah sam dan mengigit hidung pria itu. Rasa sakit dan ketakutan yang menjadi satu membuat sam secara refleks menodongkan pistol ke bagian belakang kepala pocong itu lalu tanpa ragu menarik pelatuknya.

Dan sebutir peluru meluncur menembus pocong sekaligus kepala sam , ia tewas oleh pelurunya sendiri.

Setelah sam tewas , si pocong meluncur kembali ke atas dan menghilang. Abdul cs bergidik ngeri melihat semua kejadian itu , mereka bersyukur karena pocong itu ada di pihak mereka.

Pak mamat kini kembali menghampiri nadia, keempat pria itu menatap nadia yang tertidur dengan pandangan penuh nafsu.

Betapa tidak.., nadia tertidur dengan pakaian tidur yang potongan dadanya cukup rendah sehingga setengah dari payudaranya tersembul keluar , bentuk puting yang tercetak disana menandakan nadia tak mengenakan Bra.

Pak mamat menyingkap bagian bawah baju tidur nadia , pahanya yang begitu mulus sungguh menggoda , apalagi vaginanya yang masih tertutup celana dalam sungguh membuat penasaran.
Pak mamat mengambil sebuah lintingan tembakau dari sakunya , dengan sigap Abdul membantu menyalakannya .

Pak mamat menghisap lintingan tersebut layaknya rokok , lalu menghembuskan asapnya ke sekujur tubuh nadia . Dihisapnya lagi lintingan itu , dan kembali asapnya dihembuskan ke tubuh nadia. Tujuh kali ia melakukan hal tersebut.

Dan sungguh ajaib , pada hembusan ketujuh jari jemari nadia mulai terlihat bergerak , matanya perlahan mulai terbuka meski pandangannya masih kosong.
“nadia….bangunlah nak….bangunlah….” perintah pak mamat . bak terhipnotis nadia bangkit dari tempat tidur dan berdiri
“nadia…saya pak mamat.., dan kamu akan mengikuti semua perintah saya “
“iya..pak mamat” rupanya asap tadi tak hanya membangunkan nadia namun juga menghipnotisnya .
Pak mamat berjalan mengitari nadia yang sedang berdiri , sisa lintingannya terus ia hisap dan asapnya dihembuskan pada nadia , hingga benar benar habis.

Setelah habis ia kembali berdiri di hadapan nadia , ditatapnya sejenak wajah cantik gadis itu lalu tali bahu baju tidur nadia ia turunkan dua duanya sehingga pakaian tersebut langsung meluncur jatuh ke lantai.
Tak ada respon apapun dari nadia , yang bereaksi justru abdul , masto dan udin . nyaris bersamaan mereka menelan ludah saat melihat keindahan lekuk lekuk tubuh nadia yang sudah terbuka , hanya tinggal celana dalam saja yang menempel pada gadis itu.

Pak mamat pun segera melepas pakaian, dan hanya menyisakan juga celana dalamnya.

Dirangkulnya tubuh nadia , dan ia langsung mencium bibir gadis itu.

Nadia ternyata merespon dengan liar saat pak mamat menciumnya , lidah mereka saling bertaut. Sambil berciuman dengan panasnya , tangan pak mamat menyusup masuk ke dalam celana dalam nadia , jari jemarinya bermain dengan nakalnya di vagina gadis itu , permanianan lidah nadia makin liar tanda ia mulai terangsang.
Pak mamat kemudian menurunkan celana dalam nadia , sehingga tubuh gadis cantik itu kini benar benar polos. Dan kembali tiga begundal hanya bisa menelan ludah ,meski penis mereka sudah menegang dan nafsunya sudah mulai naik tinggi , namun tak ada seroangpun yang berani mendekat apalagi menyentuh nadia tanpa seizing pak mamat.
“nadia ..buka celana bapak…” perintah pak mamat.
Gadis itu segera berlutut dan tangannya hendak membuka celana dalam pak mamat , namun tiba tiba pria tua itu mencegahnya.
“jangan pakai tangan, .pakai mulut…” kata pak mamat.
Sungguh pemandangan yang erotis saat seorang wanita muda nan cantik berkulit putih mulus , berlutut membuka celana seorang pria tua berkulit butek hanya dengan mulutnya.

Sentuhan bibir nadia saat melepas celana , memberi sensasi tersendiri bagi pak mamat. Setelah celana pak mamat terbuka, tanpa diperintah dengan spontan nadia meraih penis pria tua itu dan mulai melakukan oral sex dengan sangat ahli.

Lidahnya menjilati dan melingkari kepala penis itu untuk beberapa saat , kemudian turun menyusuri batangnya dari atas ke bawah kembali lagi keatas begitu sterusnya berkali kali.
“oughh..ternyata kamu jago nyepong juga….” Pak mamat sungguh tak menyangka nadia bisa selihai ini.

Nadia kini mulai melakukan kuluman , dimulai dari kepalanya yang mirip jamur , lalu berlanjut hingga hampir seluruh penis itu masuk kedalam mulutnya. Jilatan , hisapan dan kuluman mulut nadia ternyata begitu membuat pak mamat terbuai.

Bisa dibayangkan apa yang terjadi dengan abdul , masto dan udin . mereka hanya bisa menonton dengan air liur menetes , beberapa kali mereka terlihat membetulkan celana masing masing yang makin terasa sempit.
Tak tahan lagi dengan sepongan nadia , pak mamat menyuruhnya berdiri , diangkatnya tubuh gadis itu lalu dibaringkan di kasur. Pak mamat mulai menindih tubuh nadia , penisnya ia bimbing ke liang vagina , ia dorong pantatnya maju dengan perlahan.
“aaaaahhhh….”
Nadia mendesah saat penis pak mamat mulai menyeruak masuk ke dalam vaginanya. Pak mamat terus mendorong penisnya hingga amblas seluruhnya , lalu ditariknya sedikit dan didorong lagi. Setiap gesekan penis pak mamat selalu direspon dengan desahan dan erangan kenikmatan oleh nadia .

Pak mamat mulai melakukan genjotan dari perlahan hingga makin cepat . Tubuh nadia terguncang guncang , kepalanya mendongak ke atas , buah dadanya bergoyang goyang begitu menggoda , begitu erotis.

“aahh..ahhh….ooohh….aaahhhh…”

Desahan dan erangan keluar dari mulut nadia , membuat pak mamat kian bernafsu , ia hentikan goyangan payudara nadia dengan mulutnya , puting susu gadis itu ia kulum dan sesekali digigit dengan lembut.

Nadia pun menjadi kian bernafsu , pinggulnya ikut bergoyang mengimbangi gerakan pak mamat. Tubuh mulus nadia kini basah oleh keringat , genjotan pak mamat kian lama kian gencar.

“aahh…oohhh…ahhh….sssh….aahhhh….”

“ooohh….oohhh…aaahhh…ahhhh…..”

Akhirnya setelah beberapa lama , nadia mencapai puncak kenikmatan. Tubuhnya melengkung , kakinya menendang nendang bagai bayi ,vaginanya berdenyut denyut. Dan tak lama berselang , pak mamat mencapai orgasme juga , semburan sperma dengan deras menyembur mengisi rahim nadia.

Tubuh keduanya pun melemas , nafas nadia terengah engah seperti habis melakukan sprint , buah dadanya bergerak naik turun.

Trio abdul , masto dan udin hanya bias melongo dengan air liur menetes menyaksikan adegan tersebut , mengingatkan kita pada trio dono , kasino dan indro saat melihat perempuan cantik.

Pak mamat kemudian membawa nadia yg masih dalam pengaruh hipnotis ke kamar mandi , terdengar bunyi shower saat mereka di dalam. Hanya beberapa menit saja mereka di dalam , dan saat keluar nadia sudah tampak lebih cantik dan segar. Salah satu pemandangan yang enak dilihat adalah saat seorang gadis cantik baru saja selesai mandi.

Pak mamat memakai kembali pakaiannya , juga nadia yg kembali mengenakan pakaian tidurnya. Pria tua itu lantas memberi tanda pada masto dkk untuk segera pergi dari sana.
Mereka membawa nadia ke sebuah taksi yg terpakir di luar villa. Taksi itu dibawa oleh abdul dan bukan taksi biasa, melainkan taksi yang memang dirancang khusus untuk melakukan kejahatan.

Abdul adalah anggota komplotan yang sering melakukan perampokan pada penumpang taksi , dan jelas sebagian besar korbannya adalah wanita.

Modusnya dengan membawa korban ke daerah sepi dimana anggota lain sudah menunggu untuk menyergapnya dan mengambil seluruh harta benda milik si korban. Dan tak jarang jika korbannya lumayan cantik , dipastikan ia akan mengalami pelecehan seksual bahkan pemerkosaan . yang pasti seorang mahasiswi cantik pernah terenggut kehormatannya di taksi itu.

—————————————————————————————————————————–
Sebuah mobil BMW biru melaju agak kencang menembus malam menuju villa “golden olive”. Arman sendirian mengemudikan mobil itu , kepalanya bergoyang goyang seirama dengan musik linkin park yg bergaung dari audio systemnya.

Ia berniat menemui nadia disana karena kebetulan selama tiga hari ke depan jadwal kuliahnya kosong.

Arman sebenarnya merasa heran , kenapa ibunya nadia tak mau membawa anaknya ke rumah sakit , malahan dibawa ke villa keluarga di bogor. Setidaknya hal ini sedikit merepotkan arman jika hendak menemui nadia , karena harus pergi ke luar kota.

Selain itu arman juga heran dengan penyakit nadia yang bahkan dokter pun tak bisa mendiagnosanya. Sebersit pemikiran sempat terlintas di benaknya , jika penyakit nadia mungkin berhubungan dengan kasus pemerkosaan yg pernah arman saksikan dulu , namun dimana hubungannya ia tak tahu.
Mobil arman sudah memasuki jalan kecil yang berujung di villa “golden olive”.

Sesampainya di gerbang villa , arman merasa curiga melihat gerbang yang terbuka lebar dan tak seorangpun penjaga yang terlihat. Ia pun menghentikan mobilnya di depan pos penjagaan dekat pintu gerbang.

Dengan berhati hati , arman keluar dari mobil dan memeriksa pos penjagaan. Saat melongok ke dalam ia terkejut melihat dua orang penjaga telah tewas dengan luka gigitan dileher.

Perasaan arman mulai tak karuan , ia menkhawatirkan keselamatan nadia. Belum sempat arman kembali ke mobilnya , sebuah taksi melaju kencang ke arahnya .

Namun karena sedikit terhalang oleh mobil arman saat hendak berbelok ke luar villa , laju taksi itu melambat dan saat itulah arman melihat jika kekasihnya dalam bahaya , ia masih hafal wajah orang orang yang bersama nadia adalah wajah para pemerkosa suster asti.

Sontak arman berlari mengejar taksi yang sudah berbelok ke luar villa itu.
“Woiii…berhenti looo…!!!!!!” teriak arman sambil terus berlari mengejar taksi yang kian menjauh.
Arman semakin mempercepat larinya sampai akhirnya nafasnya pun habis , sementara taksi yang menculik nadia semakin menjauh saja.

Arman terdiam dan berhenti untuk mengatur nafasnya kembali dan saat itulah ia baru menyadari kebodohannya mengejar mobil itu dengan berlari. Ia pun bergegas berbalik menuju villa , tak lama kemudian sebuah BMW biru melaju kencang mencoba mengejar taksi tadi.
Butuh waktu beberapa menit sampai akhirnya arman berhasil mengejar dan menguntit taksi itu tepat dibelakangnya.
“dul…orang yang tadi dul…..” masto memperingatkan abdul saat melihat mobil arman telah berada di belakangnya.

“iya…gue tahu..gue tahu….!!!” Jawab abdul sambil terus melirik ke kaca spion.
Nadia yang masih berada dalam pengaruh gendam pak mamat tak bereaksi apa apa , tatapan matanya kosong lurus ke depan.

Satu peluang dilihat arman , ia menabrak bagian belakang taksi itu sehingga lajunya menjadi sedikit oleng.
“anjjiiiiinggg……!!!!!” abdul memaki sambil berusaha mengendalikan taksinya.
Suara decitan rem dan gesekan ban dengan aspal jalan memecah kesunyian malam atau mungkin tepatnya dini hari di jalanan yang sepi itu.

Abdul berhasil mengendalikan taksinya kembali , dan kini lebih mewaspadai setiap gerakan yang dibuat arman.

Ia melihat mobil arman berusaha menyusul dari kanan , maka taksinya bergerak ke kanan untuk menghalangi , begitupun saat mobil arman bergerak ke kiri dengan sigap abdul menghalanginya. Kedua mobil itu meliuk liuk di jalanan yang sepi mencoba saling menyusul dan menghalangi.

Abdul tersenyum penuh kemenangan karena arman tak juga berhasil mendahuluinya. Sebaliknya pada arman , ia mulai frustasi dengan situasi ini.

Kesempatan arman untuk menyusul akhirnya datang juga , sebuah truk besar melintas dari arah berlawanan , cahaya lampunya menyilaukan mata abdul dan membuatnya lengah.

Celah ini dimanfaatkan arman untuk bergerak ke sisi kanan sesaat setelah truk itu melintas. Abdul yang terkejut melihat mobil arman sudah berada di sampingnya , spontan membanting setir ke kanan dan arman pun menyambutnya dengan membanting setir ke kiri.

Akibatnya kedua samping mobil itu berbenturan dengan kerasnya , walaupun keduanya masih tetap melaju dengan posisi berdampingan.
Dalam posisi mobil berdampingan , arman sekilas berusaha melirik nadia yang berada di jok belakang. Entah sengaja memanasi atau tidak , masto dan udin terlihat sedang menciumi leher nadia sambil meremas buah dadanya. Baju tidur gadis itu sudah melorot ke bawah.

Meski Cuma sekilas namun hal itu cukup untuk membuat arman mendidih penuh amarah , diinjaknya pedal gas lebih dalam , ia akan menghadang taksi itu agar berhenti.
Dan arman pun hampir saja berhasil mendahuluinya , ketika tiba tiba ada sesuatu yang melayang dari atas dan jatuh menghalangi laju mobilnya. Refleks arman menginjak rem , decitan ban mobil terdengar menyayat telinga. Taksi abdul sudah semakin menjauh meninggalkannya.

Saat arman hendak mengejar kembali , ia baru menyadari dan terkejut melihat benda yang tadi menghalanginya. Benda itu ternyata adalah sesosok mahluk yang menyeramkan , terbungkus kain kafan lusuh dengan ikatan di atas kepalanya.
“pocong..???!!!!”
arman terkejut karena baru pertama kali melihat langsung sosok pocong. Rasa takut sempat terbersit melintas di hati arman , namun saat teringat jika nadia tengah digerayangi oleh para penculiknya , ketakutan itu langsung sirna.

Arman memundurkan mobilnya , lalu pedal gas ia injak dengan keras sehingga mobilnya melesat ke depan dengan kecepatan penuh menabrak pocong dihadapannya sehingga terpental ke atas dan tak terlihat lagi.

Arman melirik kaca spion dan tak ada tanda tanda pocong tadi muncul lagi

Mengira pocong itu telah pergi , ia kini kembali focus pada pengejaran .

Namun tiba tiba , terdengar suara benturan di sisi kanan mobilnya . dan sungguh terkejut arman saat melihat pocong tadi kini menempel disana dengan wajahnya yang menyeramkan menekan pada kaca jendela.
“setan goblog…!!!!”
Arman berseru menutupi rasa kaget dan paniknya. Konsentrasinya kini terpecah antara mengemudi dan berjaga jaga seandainya pocong itu melakukan sesuatu.

Kepanikan kian menderanya saat pocong itu membenturkan wajahnya ke kaca jendela berulang ulang seolah hendak memecahkannya.

Dengan panik , arman mengemudikan mobilnya zig zag ke kiri dan ke kanan , berharap pocong itu terpental jatuh. Namun usahanya sia sia , karena pocong itu tetap bertahan disana.
Petaka bagi arman terjadi saat mobilnya melintasi sebuah jembatan yang berada di atas sebuah sungai besar dengan arus deras dan kelihatannya juga cukup dalam.

Konsentrasi arman terlalu terfokus pada pocong di kanan mobilnya , sehingga ia tak menyadari jika di jok belakang muncul satu pocong yang lain.

Pocong di jok belakang tanpa basa basi lagi langsung menggigit bahu kiri arman.
“aaaaaarrrrggghhh….” Arman berteriak kesakitan.
Gigitan pocong itu bukan saja terasa sakit namun juga panas , bahunya serasa ditusuk oleh besi tajam yang panas membara.

Rasa sakit di bahunya membuat ia tak mampu lagi mengendalikan mobilnya , BMW biru itu mulai oleng tak terkendali hingga akhirnya menabrak pagar pembatas jembatan, dan meluncur jatuh ke sungai yang mengalir deras di bawahnya. Mobil arman sempat terlihat untuk beberapa detik sebelum akhirnya hilang tertelan derasnya sungai dan gelapnya malam.

—————————————————————————————————————————–

Pak mamat dan yang lainnya menyaksikan jatuhnya mobil arman dari ujung jembatan.

“biar mampus loo..!!!!” teriak abdul puas

“hmm..bagus …bento dan parjono telah menjalankan tugas dengan baik..” kata pak mamat , ” ayo..kita lanjutkan perjalanan”.

Taksi abdul kembali bergerak menuju rumah pak mamat , mereka akan beristirahat sejenak disana sebelum melanjutkan perjalanan ke desa watu ireng , tempat dimana abdul , udin dan masto akan terbebas dari kejaran arwah suster asti yang pernah mereka perkosa dulu.

Di jok belakang , nadia yang masih terpengaruh gendam ,diapit oleh masto dan udin.

Belum sadarnya nadia , tentu menjadi kesempatan bagi dua orang itu untuk menggerayanginya.

Saat abdul melirik ke belakang , nadia ternyata sudah bugil tanpa sehelai benangpun.

Udin dengan asyiknya menjamah buah dada gadis itu begitu pula masto , mereka saling berbagi payudara. Nadia hanya merintih pelan saat kedua buah dadanya menjadi mainan , putingnya ditarik , dipilin , dan digigit dengan lembut.

Abdul terus mengemudikan taksinya dengan menggerutu , ia iri pada dua temannya yang sedang ayik menggumuli gadis cantik anak konglomerat terkenal di jok belakang.

Apalagi saat suara rintihan dan desahan nadia kina kentara , abdul menoleh ke belakang , dan masto terlihat dengan penuh nafsu menancapkan penisnya ke vagina nadia , smentara udin merangkul nadia dari belakang dengan tangan yang terus meremas remas payudara montok gadis itu.

“gawat…!!!!.polisi……!!!!” abdul berteriak panik

Sontak masto dan udin menghentikan aksinya , pakaian nadia mereka kenakan kembali padanya .

Taksi mereka saat itu sudah hamper sampai di rumah pak mamat , namun ternyata disana sudah banyak polisi dan kerumunan orang yang ingin tahu. Abdul segera membelokkan taksinya ke tempat yang aman dan tersembunyi.

“ki , apa kita ketahuan…??” Tanya abdul

“hmmm..sepertinya tidak….” Jawab pak mamat ,” din , coba kamu kesana cari tahu ada apa”

Sebenarnya udin enggan dan takut , namun ia tak berani membantah pak mamat. Dengan sedikit gugup , udin keluar dari taksi lalu pergi mendekati rumah pak mamat.

Setengah jam kemudian ,barulah udin kembali dengan wajah panik.

“ada apa din..?” Tanya abdul

“gawat ki ..gawaattt..!!!” suara udin terdengar gemetar

“gawat kenapa..??”

“cewek yang kemarin aki tidurin ., lapor ke polisi..!!!”

“cewek….yang mana..??”

“itu..yang mukanya kayak orang jepang…!!”

“mitha maksudnya…??”

“iya itu…..”

Pak mamat terdiam , ini pertama kalinya ada korban yang melapor pada polisi. Selama ini pak mamat dengan samarannya sebagai penjaga sekolah , sudah meniduri banyak guru dan murid perempuan di sekolahnya , dan tak ada seorangpun yang berani lapor ke polisi.

“kalian punya tempat untuk kita bersembunyi sementara..??” Tanya pak mamat kemudian.

“rumah saya aman , ki..” jawab abdul cepat.

“bagus….kita bersembunyi disana sementara waktu, ” pak mamat terlihat geram. ” dan kamu mitha….dasar anak nakal , kamu akan rasakan akibatnya”.

—————————————————————————————————————————–

Keluarga mitha merupakan keluarga yang hangat akrab dan harmonis. Ayah mitha adalah seorang diplomat dan juga pejabat penting di negeri ini , sementara ibu mitha yang asli jepang mempunyai usaha restoran masakan jepang yang tersebar di Jakarta , bandung dan bali. Meski saling sibuk , mereka semua sangat akrab dan dekat. Setiap ada kesempatan berkumpul bersama , selalu dimanfaatkan untuk saling berbagi dan bercerita.

Itulah sebabnya , saat suatu hari mitha yang biasanya periang dan ceria tiba tiba berubah menjadi pemurung dan terus mengurung diri di kamar , orang tuanya merasa khawatir.
Mulanya kedua orang tua mitha kesulitan mengorek keterangan darinya , karena mitha memilih diam seribu bahasa. Tetapi lama kelamaan mitha tak tahan juga dengan beban yang menghimpitnya , ia pun bercerita jika kehormatannya telah direnggut penjaga sekolahnya sendiri.
Tak terbayangkan betapa murkanya ayah mitha mendengar hal tersebut , dalam hitungan detik ia telah memanggil polisi. Kedudukan ayah mitha sebagai orang penting dan berpengaruh di Indonesia membuat polisi pun bergerak cepat mengejar pak mamat , sayangnya atau untungnya mereka tak berhasil menemukannya.
Mitha merasa sedikit lebih lega setelah menceritakan kejadian yang menimpanya pada orangtuanya , walaupun ia belum kembali ceria seperti sedia kala. Mitha masih sering termenung dan berdiam diri kadang kadang menangis pelan. Ternggutnya kehormatan dirinya oleh penjaga sekolah merupakan pengalaman traumatis baginya.
Malam itu mitha duduk di depan cermin dalam kamarnya , menatap pantulan bayangan gadis cantik dihadapannya. Tanpa bermaksud narsis , mitha menyadari jika dirinya memang cantik , dan bukan hanya sekedar cantik , gen ibunya yang orang jepang membuat kecantikan wajahnya mempunyai nilai plus dibandingkan kecantikan teman sebayanya. Semenjak SD hingga SMA sekarang , mitha selalu menjadi yang tercantik di sekolahnya.

Wajah mitha yang putih mulus dengan sedikit nuansa jepang , membuat pria manapun betah memandanginya.

Tubuhnya yang ramping ideal dihiasi oleh buah dada yang terbentuk begitu bulat sempurna. Di usianya yang ke-17 , buah dadanya terlihat begitu ranum , indah dan menggoda. Dalam keadaan tertutup saja , bukit kembarnya sanggup membuat pria normal yang melihatnya naik birahi.

Air mata mitha mengalir mengingat kini tubuhnya sudah kotor dijamah lelaki bejad.

Dulu mitha begitu bangga dengan keindahan tubuh dan kecantikan wajahnya , namun kini sedikit penyesalan mulai tumbuh. Seandainya saja , wajah dan tubuhnya biasa biasa saja , mungkin pelecehan seksual itu tak akan terjadi.

Mitha beranjak dari depan cermin karena perutnya terasa lapar. Beberapa menit lalu , bi sumi , pembantu di rumahnya membawakan sepring nasi goreng dan segelas susu , yang diletakkan di meja samping tempat tidur.

Dengan enggan mitha meraih piring nasi goreng lalu duduk di sisi tempat tidur. Pandangan matanya kosong seperti sedang melamun , nasi gorengnya hanya ia aduk aduk saja.
Barulah beberapa menit kemudian mitha menyendok nasi goreng untuk dimakan. Namun betapa terkejutnya mitha ketika ternyata nasi goreng yang disendoknya penuh dengan belatung , begitu juga yang berada di piringnya.

Mitha menjerit histeris , piringnya ia lempar ke lantai hingga pecah berderai.

“bi sumiiiii…..!!!!”

Mitha berteriak memanggil pembantunya , namun tak ada yang dating.

“bi sumiiii…..!!!!!”

Mitha berteriak lebih keras lagi , ia bergidik jijik melihat belatung yang merayap di lantai. Ia mulai merasa kesal dan heran karena tak ada seorangpun yang datang.

“mamiiiii…..!!!!..bi sumi…….!!!!”

Namun tetap tak ada seorangpun yang muncul.

Mengabaikan rasa jijiknya , mitha berjingkat keluar kamar untuk mencari penghuni rumah lain. Aneh sekali , rumah kelihatan sepi bagaikan tak berpenghuni kecuali dirinya.

Berkali kali mitha memanggil orangtuanya dan pembantunya namun tetap tak ada jawaban. Setiap ruangan dan kamar di rumah itu mitha periksa , namun tak ada siapapun disana.

Heran , takut dan panik menjadi satu dalam diri mitha , kemana perginya orang orang..???

Mitha sempat melongok ke garasi , semua mobil masih terparkir di tempatnya. Saat mencoba menggunakan telepon , semuanya mati , baik handphone ataupun telepon rumah.

Semakin didera rasa takut , mitha memutuskan untuk menuju pintu depan dan keluar mencari pertolongan.

Namun saat mitha membuka pintu depan , gadis itu langsung terlonjak mundur sambil menjerit sejadi jadinya. Di ambang pintu telah berdiri sesosok pocong yang menyeringai menakutkan.

“awwww..tidakkk…pergiii…pergiiiii…..!!!!”

Mitha histeris saat pocong itu melompat maju mendekatinya. Keberanian yang tersisa mendorongnya untuk segera bangkit dan berbalik untuk menyelamatkan diri.

Namun saat berbalik , mitha kembali jatuh terduduk ke lantai karena ada satu sosok pocong lain yang telah berdiri menghadangnya.
Mitha semakin menjerit histeris , saat kedua pocong itu melompat mendekat. Ia beringsut mundur ketakutan dan terpojok hingga ke tembok.

Sambil bersandar pada tembok , mitha menutup wajah dengan kedua tangannya. Ia tak sanggup lagi menatap dua pocong itu , mitha mulai menangis dan berharap ini hanya mimpi saja.

Tiba tiba mitha merasakan suasana berubah hening dan sepi. Tak ada suara sedikitpun yang ia dengar , dan sepertinya dua pocong itu telah pergi. Mitha menurunkan kedua tangannya dan membuka mata.

“aaaaaaaaawwww……!!!!!!”

Mitha kembali menjerit histeris. Pocong yang dikiranya telah pergi , justru ada tepat dihadapannya. Wajah menyeramkan itu hanya beberapa senti saja jaraknya dari wajah cantik mitha.

Kali ini mitha merasakan seluruh ruangan berputar , lalu semuanya menjadi gelap dan ia pun jatuh tak sadarkan diri.

—————————————————————————————————————————–

“hei….anak manis , bangun..”

“ayo sayang , waktunya bangun “

Sayup sayup mitha mendengar seseorang berbisik di telinganya, namun pikirannya masih dalam kondisi antara sadar dan tidak.

“kayaknya udah mulai sadar nih cewek…”

“bagus dong, kita bisa mulai bersenang senang…”

Seiring kesadaran yang mulai terkumpul , suara itu semakin jelas mitha dengar.

Mitha mencoba membuka mata , ia mengerjapkan matanya beberapa kali agar bisa melihat jelas. Dalam keadaan setengah sadar mitha merasakan kondisi aneh pada dirinya , ia tak bisa menggerakkan tangannya dan ia pun tak merasakan ada pijakan di kakinya seolah sedang melayang.

Butuh waktu beberapa saat sampai kesadaran mitha sepenuhnya pulih , dan ia pun terkejut saat menyadari kondisi aneh yang ia rasakan tadi.

Ternyata dirinya dalam keadaan tergantung , tangannya terikat ke atas dan kakinya hanya sedikit di atas lantai.

Bukan itu saja , mitha mendapati dirinya memakai pakaian seragam SMA putih abu abu , namun ukurannya terasa terlalu kecil untuknya.

Rok putih abu abunya berada cukup tinggi di atas lutut membuat paha mulus mitha terbuka dengan indahnya. Sementara baju putihnya begitu ketat membungkus tubuh indah mitha , bahkan kancing bajunya seakan berusaha keras menahan desakan payudara mitha yang menonjol begitu sempurna.

Selain pakaian seragam yang minimalis , mitha juga tak merasakan ada pakaian dalam yang menempel ditubuhnya , baik itu bra maupun celana dalam.

Kondisi mitha saat itu , seorang gadis remaja nan cantik jelita , terikat tergantung tak berdaya , pakaian seragamnya putih abu abu yang minimalis , baju putih ketat yang menawarkan tonjolan buah dada siap diremas , plus rok abu abu pendek menwarkan paha putih mulus nan menggairahkan akan membuat pria manapun yang melihat akan melonjak birahinya liar tak terkendali.

Dalam ketakutan mitha mencoba mengenali tempat ia berada. Sebuah ruangan kosong yang besar mirip gudang ,namun tak banyak terlihat barang barang disana , hanya ada sebuah meja dengan dua kursi. Di atas meja tergeletak beberapa barang yang tak bisa mitha lihat dengan jelas. Di sudut lain sebuah kasur tergelar dilantai.

“halo anak manis , selamat datang di tempat kami….” kata bento

“atau tepatnya dunia kami , ha..ha…ha….” timpal parjono.

“si..siapa kalian….?” Tanya ketakutan , ” mau apa kalian…?”

“mau apa..?? ya mau kamu dong , ha..ha…ha…..” jawab bento

“gila cuy , mukanya kayak yang main bokep jepang…” kata parjono sambil membelai pipi mitha.

“iiihh…jangaann..!!! tolong….!!!!..tolooong….!!!”

Kedua pria itu hanya tertawa santai melihat mitha berteriak teriak meminta tolong.

Tak akan ada yang menolong mitha , karena pak mamat telah menjebak mitha di alam ghaib , sebagai pembalasan karena mitha telah melaporkan pak mamat kepada polisi atas tuduhan pemerkosaan.

Itulah sebabnya mitha menjadi makanan bento dan parjono. Dua orang ini sebenarnya sudah mati dibunuh oleh arwah suster asti , namun pak mamat telah membangkitkan mereka kembali . Di alam ghaib mereka akan berwujud manusia biasa , namun di dunia nyata mereka akan berwujud pocong.

Pak mamat pula yang mengatur kemunculan mitha di alam ghaib mengenakan pakaian seragam SMA yang minimalis , tujuannya agar bento dan parjono lebih bersemangat memperkosanya.

Lama berteriak tanpa hasil apa apa akhirnya membuat mitha terdiam juga.

“capek ya neng, hahahaha…..” parjono tertawa mengejek

” ya udah..kalo gitu kita mulai aja ya…” kata bento sambil mengelus paha putih mitha.

“jangaannn…mitha ga mau….jangaan..” mitha memohon dan memelas saat mimpi buruknya akan kembali terulang.

Bento jelas tak ambil peduli , ia tetap asyik menjilati dan menelusuri paha mitha dengan lidahnya hingga ke pangkal paha.

Parjono pun ikut ambil bagian , bulatan pantat mitha diremas dengan gemasnya. Bento menyingkap rok pendek mitha , lalu mulai menjilati vagina yang tak tertutup apapun itu.

Mendapat perlakuan seperti itu mitha berontak dan meronta.

“jangaann…awwww…..ga mauu…jangaaann….!!!!!”

Mitha menjerit , kepalanya menggeleng geleng. Rontaan mitha juga menyebabkan satu kancing bajunya terlepas. Bento dan parjono menghentikan aksinya dan saling berpandangan penuh arti. Parjono lantas pergi menuju meja untuk mengambil sesuatu , sementara bento tetap terus mengintimidasi mitha.

“kenapa lagi , anak maniss…??” kata bento sambil meremas pantat mitha.

“mitha mohon….jangan perkosa mitha lagi….ampuun..jangaann…!!”

wajah mitha yang cantik semakin terlihat menggairahkan saat sedang memohon dan memelas , birahi bento semakin melayang.

“ooo…anak manis ga mau diperkosa ya…hahahahaha..” bento tertawa mengejek.

Diiringi tangisan dan ucapan mitha yang memohon , bento melepas kancing baju seragam satu persatu , dan mitha pun menangis pasrah saat buah dadanya sudah tak tertutup lagi.

“hmmmm..toked kamu emang yahuddd……toked termantep yang pernah abang rasain .hehehehee…!!!” kata bento sambil mencaplok buah dada mitha sebelah kiri dengan mulutnya dan yang kanan ia remas remas. Ia kulum dan jilati penuh nafsu payudara ranum itu , sesekali ia melakukan kenyotan yang perlahan lahan mulai membangkitkan sensasi gairah pada diri mitha.

“aahhh…awww…..jangan…mamii…tolong mitha mamii……” rintih mitha pelan

suka atau tidak , kombinasi kenyotan , gigitan , dan gerakan memilin di putting susu mitha , membuatnya semakin lama semakin terangsang juga.

Bento menghentikan aksinya sejenak saat parjono datang menghampirinya , ditangannya ia membawa sebuah penis buatan alias dildo berwarna hitam.

Mitha memandang dildo itu dengan khawatir , apa yang akan dilakukan mereka dengan benda itu. Parjono mengacung benda itu di depan wajah mitha.

“neng , liat nih…abang punya kontol buatan , khusus buat neng mitha…”

mitha memalingkan muka dengan jijik

“ooo..ga suka ya..?? jangan khawatir…neng mitha bakal ngerasain kontol beneran kok ” kata parjono , ” Cuma kalo neng mitha ga mau nurut apa mau kita , ya terpaksa neng mitha bakal ngerasain ini barang.”

Mitha tetap memalingkan muka , tak sedikitpun ia mau melirik atau bersuara.

“kayaknya harus dicontohin nih anak , cuy….” Kata bento.

Bento lalu mengangkat kedua paha mitha dan membukanya lebar sehingga vaginanya terlihat jelas.

“aahhh…mau apa kalian…???!!! Jangan..!!! awww ..jangaaann…!!!!”

mitha berteriak dan berontak , namun posisinya yang tergantung dan pahanya yang ditahan kuat oleh bento membuatnya tak berdaya..

parjono tertawa kecil saat ia mulai menusukan dildo itu ke liang vagina mitha dengan perlahan. Awalnya mitha tak merasakan rasa aneh kecuali rasa nyeri di vaginanya , saat dildo yang berukuran lumayan itu menembus liangnya yang masih sempit.

Lama kelamaan , saat dildo itu masuk semakin dalam, mitha mulai merasakan rasa hangat yang dengan cepat berubah menjadi rasa panas.

Awalnya hanya terasa di vagina , lalu terus menjalar ke seluruh tubuh dan semakin lama rasa panas itu semakin menyiksanya membuat mitha menjerit kesakitan.

“aaawwww……!!! Lepasiin….panaaaas…lepasiiinnnnnn….ampuun…lepasiiin….”

mitha meronta ronta menahan rasa panas yang menderanya , sementara bejo dan jono hanya tertawa melihat mitha yang tergantung kelojotan seperti itu.

“lepasiiiin…..ampuun…lepasiiiin…..!!!!”

mitha menjerit memohon , tangisnya pun meledak tak tertahankan lagi.

Parjono membiarkan sejenak mitha terus menjerit kesakitan , sebelum akhirnya ia cabut juga dengan perlahan dildo yang menancap di vagina gadis cantik itu. Tak ada bekas luka atau terbakar di vagina mitha , dildo tadi hanya menyebarkan rasa panas tanpa menyebabkan luka fisik.

Tubuh mitha yang tergantung kini basah oleh keringat , nafasnya tersengal sengal , buah dadanya naik turun mengiringi irama nafasnya.

“nah, nona manis…..jadi kamu bakal nurut sama kita kan…??” ancam parjono sambil melambai lambaikan dildo di wajah mitha.

Dengan pandangan ketakutan dan pasrah , mitha mengangguk lemah.

“gitu dong , hahahahaha….” Parjono tertawa puas , dildonya ia lempar ke lantai.

Parjono kemudian memeluk mitha dari belakang dan langsung meremas buah dada gadis itu. Buah dada yang menonjol terbuka dengan indahnya itu , terasa empuk dan kenyal di tangannya , parjono terlihat sangat menikmatinya. Dengan sangat ahli , ia memainkan puting susu mitha , disentil , dipilin dan ditarik lembut , membuat putingnya kian menegang. Birahi mitha pun kian terangkat karenanya.

Tak mau kalah dengan temannya , bento ikut beraksi. Vagina mitha di elusnya dengan lembut , perlahan jari jemarinya masuk ke liang vagina mitha dan bermain di dalamnya.

“aahhh….ahhhhh…sshhh..sshhaaa…aaaahhww…..”

mitha mendesah dan mengerang , meski hati kecilnya tak rela diperlakukan seperti itu namun tubuhnya terlanjur menikmatinya.

Mitha menjerit tertahan setiap kali bento mengorek vaginanya , hingga akhirnya pertahanan mitha mencapai titik akhir , tubuhnya bergetar dan mengejang. Sensasi luar biasa mengalir ke seluruh tubuhnya , mitha mengalami orgasme.

Tubuhnya terasa lemas , vaginanya basah dan nafasnya terputus putus.

Parjono tahu jika korbannya telah kalah , ia pun membuka ikatan tangan mitha membuat gadis itu langsung jatuh terduduk di lantai.

Mitha tak berusaha untuk berdiri , selain tubuhnya yang masih terasa lemas karena ledakan orgasme tadi , ia pun masih berusaha mengumpulkan nafas. Karena itu pula mitha tak bereaksi apa apa saat seluruh pakaian yang menempel di tubuhnya dilucuti , sehingga kesexyan dan keindahan tubuhnya yang ranum di usia remaja terpapar dengan begitu menggoda.

“wuuiihhh….ternyata si eneng jepang ini , kalo telanjang makin cantik aja…” kata parjono sambil menatapi setiap lekuk tubuh mitha dengan penuh kekaguman dan nafsu.

“bener banget jon…kalo dia maen film bokep , pasti laris manis ..hahahhaa…” sambung bento sambil mengelus elus bulatan pantat mitha.

Panas telinga mitha mendengar semua itu , hatinya tak terima dilecehkan seperti ini. Namun tak ada yang bisa ia lakukan saat ini selain pasrah. Bento dan parjono berdiri di depan mitha yang masih terdiam di lantai , entah sejak kapan keduanya sudah tak berpakaian lagi alias telanjang bulat. Dua penis terlihat menegang dengan angkuhnya , mencari liang vagina untuk ditembus.

“nah…nona yang cantik jelita ,sekarang saatnya bikin kita puas ” kata bento sambil menyodorkan penisnya ke wajah mitha.

Dengan perasaan jijik , mitha memalingkan muka sehingga membuat bento sedikit gusar.

“heh..!! ayo…!! Kamu harus emut kontol kita berdua..!!! ” nada suara bento meninggi.

Mitha beringsut mundur sambil menggelengkan kepala.

“gak mau…!!! Mitha gak mau kayak gitu….!!!”

“aaahh!!! Cerewet kamu , cepetan nih emut kontol gue..!!! “

gelengan kepala mitha makin keras , kali ini sambil menutup mulut dengan kedua tangannya. Bagi mitha oral sex adalah hal yang menjijikan , ia tak mau melakukannya bahkan jika kelak menikah nanti , ia enggan melakukannya dengan suaminya sendiri sekalipun. Saat dulu pak mamat menyetubuhinya , mitha pun menolak keras saat disuruh mengulum penisnya , beruntung saat itu pak mamat mengalah dan tak memaksanya. Namun sepertinya kasusnya akan berbeda dengan bento dan parjono.

“hei , nona cantik..!!! kamu tahu kan akibatnya kalo melawan..???” kata parjono sambil memungut dildo yang tergeletak di lantai.

Mata mitha terbelalak ketakutan melihat benda itu , belum sempat mitha beraksi , tubuhnya diseret dengan kasar oleh bento dan dijatuhkan di atas kasur yang tergelar di lantai.

“awww..!!!” mitha menjerit kesakitan saat terhempas jatuh

bento segera menangkap tubuh mitha dari belakang , kedua tangannya mengunci tangan mitha sehingga gadis itu tak bisa bergerak.

Mitha berontak saat kedua pahanya dibuka oleh parjono , namun kekuatan seorang gadis tentunya tak sepadan dengan keukatan dua orang pria kasar seperti mereka.

Parjono dengan mudah membuka lebar paha mitha dan langsung menancapkan penis palsu itu ke vagina mitha.

“jangaan..jangaaann…!!! aaahhkk..awawww…!!!”

mitha menjerit panjang saat dildo mulai menembus vaginanya , rasa panas yang menyakitkan mulai menyebar ke seluruh tubuh mitha.

“aaaahh…sakiitt….panasss….lepasiin…lepasiiin…!!!!”

mitha menjerit dan meronta sejadi jadinya , tangannya yang dikunci oleh bento membuat dirinya tak bisa berbuat banyak.

Dan jeritan mitha semakin keras dan menggema di ruangan besar yang kosong , bento dan parjono tertawa puas melihat itu semua. Kaki mitha menendang nendang dengan liar , ia mencoba membalikkan tubuh namun tertahan kuncian bento , ia pun mencoba menghentak hentakan tubuhnya . segala cara dilakukan agar penis itu terlepas dari vaginanya , namun semua usahanya sia sia saja. Penis itu tetap tertancap disana , memberikan siksaan rasa panas yang luar biasa. Tubuh mitha semakin mengkilap karena keringat.

“ampuuuunn…lepasiiiiin….lepasiiiinnn….!!!”

bento dan parjono membiarkan mitha tersiksa beberapa saat , sampai akhirnya parjono mencabut dildo itu , dan bento melepaskan kuncian tangannya. Mitha langsung terkulai tak berdaya di atas kasur , tangisnya pun tak tertahankan lagi.

Bento dengan kasar menjambak rambut mitha hingga wajahnya terangkat.

“sekarang …buka mulut kamu atau….”

Bento mengancam sambil menunjuk dildo yang dipegang parjono.

Dengan pasrah , perlahan mitha membuka mulutnya . ia harus bersusah payah melupakan rasa jijiknya.

Begitu mulut mitha membuka cukup lebar , dengan tak sabar penis bento menyeruak masuk memenuhi mulut mitha yang mungil. Hanya beberapa detik penis berada dalam mulutnya , mitha menarik kepalanya , dan terbatuk batuk karena jijik , perutnya terasa mual.

“mmm…nona cantik kayaknya harus belajar dulu nih cara negemut yang bener ” kata bento sambil mengangkat wajah mitha.

Bento lalu menyuruh mitha menggenggam penisnya , dengan patuh gadis itu melakukannya. Sentuhan halus tangan mitha memberikan sensasi tersendiri bagi bento.

“naahh..sekarang dijilatin..ayo…!!!” perintah bento.

Mitha dengan patuh melakukan apa yang diperintahkan oleh bento meski pun ia merasa jijik.

Dijilatinya penis itu sesuai instruksi bento. Mitha menjilati kepala penisnya terlebih dahulu , lidahnya bergerak menelusuri dan bergerak melingkar disana..

Setelah beberapa saat disana , lidah mitha mulai turun menelusuri batangnya , dari atas ke bawah hingga ke pangkal paha, lalu naik lagi dan turun lagi bagaikan menjilati es krim atau permen loli.

Desahan dan geraman keluar dari mulut bento , rupanya ia begitu menikmati permainan lidah mitha. Meski amatiran , tapi siapa yang tak terbuai jika penisnya dijilati seorang gadis remaja cantik berwajah indo-jepang.

“pake mulut sekarang non….!!” Perintah bento

mitha yang mulai terbiasa , lalu mengulum penis itu , dan sesuai perintah bento kemudian , kepalanya bergereak maju mundur memberi efek kocokan pada penisnya. Dan memang lama kelamaan mitha mulai bisa dan terbiasa melakukan oral sex tanpa harus dibimbing lagi oleh bento.

Dikocoknya penis bento sambil melakukan jilatan dan hisapan , membuat bento semakin terbuai kenikmatan.

Kepala mitha terus bergerak maju mundur , mulutnya terasa penuh karena besarnya ukuran penis bento. Mitha melepaskan kulumannya saat parjono bergerak ke belakangnya dan memegangi pinggang , gadis itu menoleh dengan cemas.

” hehehehe…takut ya..?? jangan takut .., gue kasih kontol beneran kok, hehehehe..” jono tertawa seolah tahu apa yang dipikirkan mitha.

Kali ini mitha memang sudah benar benar pasrah. Siksaan rasa panas dari penis buatan tadi membuat gadis cantik ini menjadi penurut.

Mitha kembali mengulum penis bento , sementara dibelakangnya parjono membuka lebar paha mitha dan penis parjono langsung menerobos masuk ke vaginanya.

Sambil menggenjot dengan posisi doggy , buah dada mitha diremasanya dari belakang . vagina yang masih cukup sempit membuat meitha merasakan nyeri , rintihan tak jelas terdengar dari mulutnya yang tersumpal penis bento.

Semua ini memang hal baru bagi mitha yang memang berasal dari keluarga baik baik. Tak pernah terbayangkan sebelumnya ia harus melayani nafsu dua orang pria sekaligus yang bukan siapa siapa.

Dengan kasar parjono terus menyodokkan penisnya , setiap sodokan membuat penis bento semakin tertekan ke dalam mulut mitha , hingga akhirnya ia mencapai klimaks.

Mitha merasakan penis di mulutnya berdenyut denyut dan tak lama kemudian cairan kental beraroma khas memenuhi mulut mitha untuk pertama kalinya.

Bento sengaja menahan kepala mitha , membuat gadis itu terpaksa menelan sperma yang menyembur deras. Rasa mual dan ingin muntah mendera mitha , namun ia sekuatnya menahan semua itu karena khawatir para pemerkosanya akan semakin ganas.

Mitha masih belum bisa bernafas lega karena parjono masih terus menggenjot dari belakang. KIni parjono sendirian menguasai tubuh mitha , sodokannya makin keras menghantam tubuh indah mitha.

“aaahh…aahhh..oohhh..ahhh…sakiit..aahhh…”

rintihan mitha kini bisa terdengar jelas setalh mulutnya tak lagi tersumpal penis bento.

Buah dadanya yang sempat dilepas parjono , bergoyang goyang begitu menantang. Parjono pun tak tahan untuk tak menjamahnya lagi. Makin lama rintihan mitha makin keras , sentuhan nakal parjono di buah dadanya sangat berpengaruh padanya. Parjono pun semakin semangat melakukan genjotan dan tak lama berselang tubuh mitha menegang dan mengejang.

“aaaaaaaaahhhw……”

mitha menjerit panjang tanda orgasme , tubuhnya yang menegang lalu mulai melemas. Parjono menyusul beberapa saat kemudian , menyemburkan sperma yang langsung memenuhi vagina mitha.

Tubuh mitha langsung ambruk di kasur setelah parjono mencabut penisnya. Di mulut dan vaginanya terlihat sisa sisa cairan sperma.

Belum sempat mitha mengatur nafas dan mengumpulkan tenaga , tubuhnya sudah daitarik bento ke kursi. Ia disuruh duduk di pangkuan bento dengan posisi paha membuka lebar. Dengan lembut bento mengelap dan membersihkan sisa sisa sperma di mulut dan vagina mitha.

“hahaha..gimana rasanya ngentot neng mitha , enak kan..??”

bento tertawa dengan nada mengejek , mitha diam tak menjawab.

“heh..!!! jawab dong .. , gimana rasanya ngentot.???”

Bento bertanya lebih keras sambil kali ini meremas buah dada mitha dengan kasar.

“awwww..!!!! ii..iya bang…enak…enak….” Jawab mitha sambil terpekik kesakitan

“enak apaan…apanya yang enak….???!!”

“ii.iiya..eenak….ngen..ngentot…” jawab mitha . wajahnya tertunduk dan memerah menahan rasa malu dan terhina.

“gitu dong, hehehehe…” bento tertawa puas.

Tangan mitha oleh bento dirangkulkan pada dirinya sehingga ia leluasa menciumi leher mitha yang jenjang. Tak hanya di leher , ciumannya merambat ke pundak , naik ke telinga dan berakhir di mulut mitha. Tanpa ada perlawanan yang berarti , bento dengan mudahnya mengulum bibir mungil mitha.

Lidah bento menjelajah masuk ke dalam mulut mitha , dan tanpa sadar lidah mitha langsung meresponnya.

Sambil berciuman dengan panasnya , tangan bento asyik menggerayangi payudara mitha. Ia mainkan putingnya , ia pilin pilin sebagai selingan diantara remasan remasan nakal dan kali ini birahi mitha naik dengan mudahnya.

Puas menikmati bibir mitha , bento lalu mengulum buah dada montok mitha dengan asyiknya , ia hisap kedua bukit kembar itu bagai sedang menyusu.

“aahhh..ooohh…asshhh…ooooh….”

mitha tanpa sadar merintih penuh kenikmatan , tak bisa ditutupi lagi jika kali ini dirinya menikmati perlakuan bento.

Puas bermain main , bento menancapkan penisnya dalam posisi duduk , saat mitha berada diatas pangkuannya.

“ayo neng ..digoyang…”

mitha mulai bergerak naik turun di atas pangkuan bento yang sedang asyik menggerayangi setiap lekukan indah tubuhnya. Buah dada mitha yang menonjol begitu indah dan sempurna teguncang guncang seirama dengan gerakan pemiliknya , seolah mengundang siapa saja untuk menjamahnya.

Cukup lama mitha bergerak naik turun di pangkuan bento sebelum akhirnya mereka berdua kembali mengalami orgasme.

Mitha memeluk tubuh bento untuk bersandar , tubuhnya terasa lemas dan lelah. Namun lagi lagi mitha tak punya kesempatan untuk beristirahat karena giliran parjono yang menariknya kembali ke atas kasur untuk kembali menindihnya.

Karena memang sudah habis tenaga maka tubuh mitha hanya terhentak hentak tak berdaya saat parjono menyetubuhinya , kuluman dan gigitan parjono di payudaranya pun hanya di respon dengan rintihan lirih.

Mitha benar benar sudah pasrah total pada dua pemerkosanya , tak ada lagi rontaan ataupun perlawanan bahkan air matanya sudah tak lagi mengalir.

Rintihan lirih antara sakit dan kenikmatan terus keluar dari mulut mitha sampai akhirnya saat mencapai orgasme mulutnya terbuka namun tak ada suara yang keluar. Namun kali ini orgasme yang dirasakan mitha membuat tubuhnya melengkung dan menegang , vaginanya berdenyut hebat memebrikan sensasi jepitan luar biasa pada parjono membuat pria itu melolong penuh kenikmatan saat mencapai puncak. Vagina mitha kembali basah oleh sperma.

Mitha mengira semuanya sydah berakhir , namun ia salah. Setelah parjono menyingkir , giliran bento datang . tubuh mulus mitha ia balikkan dan ia setubuhi dengan posisi doggie style. Setelah selesai , tanpa jeda lagi giliran parjono kembali dengan gaya yang lain.

Begitu seterusnya , bento dan parjono bergantian menyetubuhi mitha , tenaga mereka seolah tak ada habisnya saat menggilir mitha berkali kali.

Lain halnya dengan mitha yang sudah sangat kepayahan , tubuhnya sudah sangat lemah , bahkan suaranya pun sudah habis untuk merintih sekalipun.

Dan saat akhirnya bento dan parjono sudah puas menikmati tubuh mitha , kondisi gadis remaja itu sangat memprihatinkan.

Tubuhnya yang telanjang tergolek lemah tak berdaya di atas kasur , selain basah oleh keringat juga basah oleh cairan sperma yang sengaja disemburkan disana , bahkan beberapa tetes sperma terlihat mengalir di wajah cantiknya.

Buah dadanya naik turun seirama dengan nafasnya yang tersengal sengal , mulutnya megap megap seperti ikan yang kehabisan udara. Vaginanya terasa panas karean terus menerus dihantam penis berukuran lumayan.

Bento menghampiri mitha dan membangunkan gadis itu dalam posisi duduk. Tangan mitha ia ikat dibelakang punggung. Hal ini menimbulkan kepanikan dalam diri gadis cantik itu , akan diapakan lagi dirinya namun ia tak sanggup lagi untuk melawan ataupun protes.

“hehehehe….ini sebagai penutup dan salam perpisahan dari kita nona mitha yang cantik…” bento berkata sambil menancapkan dildo hitam ke vagina mitha.

Gadis itu menggeleng ketakutan dan panik saat dildo itu menancap semakin dalam ke vaginanya dan mulai menyebarkan rasa panas yang menyakitkan.

Tubuh mitha meronta ronta menahan rasa panas , mulutnya hendak menjerit namun terdengar tak jelas hanya suara rintihan lirih dan serak yang terdengar.

Berbagai cara mitha lakukan agar penis buatan itu terlepas namun sia sia. Tangannya yang terikat membuatnya tak bisa bebas bergerak.

Tubuh mitha berguling guling di lantai mencoba mengurangi rasa panas yang menderanya , ia menggelepar bagai ikan yang terdampar di darat. Dan mitha mulai merasakan nafasnya makin habis , seluruh ruangan terasa berputar, pandangannya berkunang kunang dan berangsur gelap . mitha pun akhirnya tak sadarkan diri.

—————————————————————————————————————————

Setiap pagi seperti biasa , bi sumi membangunkan mitha untuk berangkat sekolah. Ia memasuki kamar anak majikannya dan melihat jika mitha ternyata sudah bangun sedang duduk di sisi tempat tidurnya.

Bik sumi menghela nafas panjang saat melihat nasi goreng yang ia buat semalam masih utuh di atas meja sepertinya tak disentuh sama sekali begitu pula dengan segelas susunya.

“kok nasi gorengnya enggak dimakan sih non , …nanti non mitha sakit loo…” kata bik sumi.

Tak ada reaksi dari mitha , ia hanya terduduk di pinggir kasur dengan tatapan kosong , mulutnya komat kamit seperti sedang bicara namun tak ada suara yang keluar.

” non…non mitha kenapa…???”

bik sumi mulai menyadari ada yang aneh pada mitha.

“non..non mitha…eling non…”

tak mendapatkan reaksi apa apa dari mitha , bik sumi dengan panik berlari keluar kamar dan kembali beberapa saat kemudian bersama kedua orangtua mitha.

Namun kondisi mitha tetap tak berubah meski berbagai cara dilakukan ayah ibunya untuk menyadarkan mitha.

RUMAH SAKIT JIWA

“Jadi bagaimana kondisi anak kami ,dok ??” Tanya pak wibowo , ayah mitha.

Dokter benny terdiam sejenak seperti sedang berpikir sebelum akhirnya menjawab.

“saat ini memang sulit diprediksi , tapi kami tentu akan berusaha sebaik mungkin untuk menyembuhkannya.”

“is she gonna be all right,?” Tanya yumiko , ibu mitha dengan cemas.

Ibu mitha memang asli orang jepang , ia mengerti dan paham bahasa Indonesia namun agak sulit dalam pengucapan jadi ia memilih menggunakan bahasa inggris.

“goncangan kejiwaan akibat pelecehan seksual memang butuh waktu agak lama untuk sembuh , tapi yakinlah anak ibu dan bapak pasti akan sembuh “

ibu mitha tak bisa lagi menutupi kesedihannya , ayah mitha dengan bijak mencoba menenangkannya.

Mereka tak pernah menyangka jika anak perempuan kesayangannya harus bernasib menjadi pasien rumah sakit jiwa.

“saya harap bapak dan ibu tidak usah khawatir , rumah sakit jiwa ini berbeda dengan rumah sakit jiwa umum lainnya. Kami telah memakai metode penyembuhan dengan standar internasional. Jadi meski butuh waktu , anak bapak dan ibu saya jamin akan kembali normal seperti sedia kala.” Dokter benny berusaha meyakinkan orangtua mitha.

Rumah sakit jiwa yang dikelola dokter benny memang bukan rumah sakit jiwa biasa. Disini khusus merawat pasien kelas atas seperti pejabat , pengusaha atau selebritis. Tak heran jika fasilitasnya super komplit berstandar internasional.

Selain menangani pasien dengan gangguan kejiwaan , disini juga merawat pasien yang mengalami ketergantungan obat yang kebanyakan berasal dari para selebritis.

“terima kasih dok , saya percayakan sepenuhnya perawatan anak kami disini.” Kata ayah mitha. ” tapi…ada satu hal lagi dok….”

“saya mengerti maksud bapak ..” kata dokter benny sambil tersenyum , ” jangan khawatir kerahasiaan seluruh pasien kami terjamin.”

Ayah mitha terlihat lega mendengarnya. Tersiarnya kabar jika anaknya mengalami pemerkosaan saja sudah merupakan pukulan dan aib bagi keluarganya , apalagi jika ditambah berita anaknya dirawat di rumah sakit jiwa.

“kalau begitu , kami permisi dulu dok, ” kata ayah mitha sambil menjabat tangan dokter benny , diikuti oleh ibunya mitha.

“ooh, iya pak silahkan…nanti kami akan melaporkan perkembangan anak bapak dan ibu secara berkala.”

“terima kasih dok ..mari..”

orangtua mitha keluar dari ruangan kerja dokter benny.

Selepas perginya orangtua mitha , dokter benny kembali membuka data pasien terbarunya itu. Mitha , usia17 tahun. Mengalami goncangan jiwa akibat pemerkosaan yang dilakukan penjaga sekolahnya.

Dokter benny menghela nafas panjang ,ia tak merasa heran jika ada orang yang melakukan pemerkosaan pada mitha , gadis remaja ini memang sangat cantik sekali ditambah dengan bentuk tubuhnya yang terbentuk dengan indah dan ideal. Tak diragukan lagi , mitha adalah pasien tercantik yang pernah ditanganinya , bahkan lebih cantik dari selebritis yang pernah dirawat disini. Baru membayangkannya saja sudah membuat birahinya naik.

Tiba tiba terdengar pintu dibuka , dan seorang suster berparas menawan masuk membawa sebuah berkas.

“selamat siang dok , ini re-cap pasien untuk siang ini ” kata suster winda sambil menyerahkan berkas yang dibawanya pada dokter benny.

“ok.., apa saya masih ada appointment lain siang ini , ..?” kata dokter benny sambil memeriksa berkas yang diterimanya.

“siang ini tidak ada dok , paling nanti sore pukul lima , pak effendi ada janji konsultasi “

“baik kalau begitu , terima kasih..”

“iya dok , permisi..” suster winda pamit dan berbalik menuju pintu.

Dokter benny menatap tajam suster winda , tatapannya terarah pada bulatan padat pantat suster winda yang tersembunyi dibalik rok putih.

“suster winda , tunggu sebentar…”

“iya dok….ada apa ..??” suster winda menghentikan langkahnya.

“hari ini saya agak lelah…bisa tolong saya..??”

wajah suster winda mendadak muram mendengar perkataan dokter benny , ia terlihat bimbang .

“baik dok..” jawab suster winda pelan

suster cantik itu mengunci pintu lalu berdiri dengan bimbang di depan meja kerja dokter benny.

“dok..sebelumnya saya mohon….ini yang terkahir kalinya ya dok…. Soalnya sebentar lagi saya akan menikah..” nada suara suster winda terdengar sedih.

“iya..iya..saya tahu….ayo cepat….” Jawab dokter benny tak sabar.

Masih dengan wajah muram , suster winda mulai melepas seragam putihnya satu persatu diikuti dengan pakaian dalamnya , ia pun kini sudah telanjang bulat dihadapan dokter benny.

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya suster winda harus melayani nafsu dokter benny , namun karena minggu depan ia akan menikah , kali ini winda merasa risih. Tangannya berusaha menutupi buah dada dan vaginanya yang terbuka saat dokter benny menghampirinya.

“ah..kenapa ditutupi sih , kita kan sudah sering melakukan ini..hmmm..??”

dokter benny menyingkirkan tangan winda yang menutupi bagian bagian tubuh pribadinya.

Dokter benny lalu memeluk winda dari belakang , dan mencium tengkuk dan leher suster itu sambil tangannya meremas remas buah dada yang begitu padat , kenyal dan pas dalam genggaman tangannya.

“oooh..dokter..ooohww….” suster winda mulai terangsang.

“justru karena kamu mau menikah ..aku ingin menikmati tubuhmu sepuasnya…” bisik dokter benny sambil memilin puting susu winda.

Winda mendesah dan merintih mencoba menikmati rangsangan yang diterimanya.

“calon suamimu tahu kamu sudah tidak virgin…?” kata dokter benny sambil terus memberi rangsangan pada winda.

“oowhh..ahh..iya..dok…ahhh..shhh…”

“apa calon suamimu juga tahu kalau yang merenggut keperawananmu itu aku..??” Tanya dokter benny sambil meremas keras payudara winda.

“awwww!!..oohh….tidak dok….ooh….” jawab suster winda sedikit kesakitan.

“hahahahaha…bagus…bagus….” Dokter benny tertawa sambil melepaskan pelukannya.

Suster winda berdiri sambil tertunduk lesu , wajahnya kian muram. Ingatannya melayang kembali pada saat dimana dokter benny merenggut paksa kesuciannya , tak cukup hanya disana , kejadian tersebut ternyata direkam oleh dokter bejad itu. Sejak itu suster winda harus melayani nafsu sex dokter benny kapan pun diminta atau rekaman itu tersebar luas.

Teringat hal tersebut hatinya menjadi sangat hancur , perasaan bersalah pada calon suaminya kian menggunung dan membuat birahinya saat ini langsung padam.

Saat ini dokter benny sedang asyik menjamah , melumat dan mengulum buah dada winda. Namun winda sendiri tak beraksi apa apa , tak ada desahan atau rintihan sekalipun . ia hanya berdiri diam , wajahnya kian muram dengan tatapan mata kosong , setetes air mata sempat mengalir di pipinya namun dengan segera ia hapus.

Sementara itu , dokter benny kini berpindah ke vagina suter windA.

“buka paha kamu yang lebar…” perintah dokter benny.

Dokter benny berlutut diantara paha winda ,diremasnya dengan gemas bongkahan pantat gadis itu sambil menyerang vagina dengan lidahnya.

Dengan liarnya lidah kasar itu menyapu bibir kemaluan winda , membuat tubuh winda menggelinjang. Kali ini suster winda tak lagi bisa bersikap dingin , sensasi jilatan dokter benny tanpa bisa dicegah mampu membangkitan lagi birahinya.

Winda menggigit bibir sambil memejamkan mata , berusaha agar tidak mengerang dan merintih . namun lidah dokter benny yang terus mengaduk aduk bagian dalam vaginanya membuat pertahanannya bobol juga.

“aahhh….ahhhh.sshhh..aaahh…”

suster winda akhirnya mendesah juga , vaginanya mulai basah.

Dokter benny semakin membenamkan wajahnya di vagina winda , lidahnya masih terus mengaduk aduk liang vagina winda , hingga akhirnya ,

“ooooohh….”

Winda mendesah panjang , tubuhnya menegang lalu melemas , vaginanya makin basah.

Dokter benny tertawa puas karena memenangkan ronde pertama . ia lalu membuka pakaiannya satu persatu dan duduk di sofa.

Tanpa diperintah suster winda tahu apa yang harus dilakukan, ia pun mneghampiri dokter benny yang bertelanjang bulat di sofa.

Winda berlutut diantara kedua kaki dokter benny , diraihnya penis yang sudah menegang dengan angkuh dan langsung ia masukkan ke dalam mulutnya. Kepala winda mulai bergerak teratur maju mundur , memberi kocokan yang diselingi dengan jilatan jilatan panas pada penis itu . sang pemilik penis terlihat terpejam seakan menikmati sensai kehangatan yang basah dari mulut suster cantik winda.

Meski menikmati , pikiran dokter benny sebenarnya sedang melayang layang. Ia sedang membayangkan jika yang sedang mengulum penisnya adalah mitha . ia pun tak sabar menunggu malam tiba , dimana ia akan menikmati dan mencicipi tubuh ranum pasien barunya itu , pasien tercantik yang pernah ia tangani, bernama mitha.

TAMAN PEKUBURAN UMUM

Hari sudah beranjak senja , langit mulai terlihat gelap karena matahari sudah mulai tenggelam di ufuk barat.

Biasanya saat seperti ini , tempat seperti pekuburan tentunya sudah sangat sepi, namun di depan sebuah pekuburan umum , terlihat mobi mewah mercedez S 350 terpakir dengan angkuhnya. Sang supir bersandar gelisah di samping mobil , menanti majikannya yang sedang berziarah. Dalam hatinya ia merasa heran , kenapa berziarah di waktu hari sudah mulai gelap seperti ini.

Di areal pemakaman , tepatnya di depan sebuah makam yang terlihat masih baru. Seorang wanita setengah baya sedang duduk didepannya , dari penampilannya bisa dipastikan dialah pemilik mobil mercy yang terpakir di depan , apalagi memang tak ada siapapun lagi disana.

Dari kejauhan wanita itu terlihat seperti sedang berdoa , namun jika didekati jelas sekali ia sedang menunggu sesuatu.

Wanita itu memandangi nama yang tertulis di batu nisan ,nama seorang suster yang meninggal karena bunuh diri setelah diperkosa lima orang buruh bangunan di rumah sakit tempatnya bekerja , makam suster asti.

Wanita ini terlihat kian gelisah saat kegelapan sudah benar benar menyelimuti area pemakaman tersebut, sementara yang ditunggunya tak juga datang.

Tiba tiba ia merasakan ada seseorang yang berdiri di sampingnya , sosok perempuan berpakaian putih seragam suster.

“suster asti..”

wanita itu berdiri tanpa menoleh , nada suaranya terdengar lega.

“nadia diculik , para pengawalnya tewas mengenaskan ” kata wanita itu lagi tanpa menoleh.

“Saya tak bisa melakukan apa apa , ada orang yang melindungi mereka. Saya pun tak bisa membalas dendam pada tiga orang lainnya”. suster asti menjawab dengan nada datar

“saya tahu itu….tenanglah , kamu masih bisa membalaskan dendammu. Tapi dengan nadia di tangan mereka , kita harus merubah rencana.”

Perkataan wanita itu terpotong oleh suara handphone dari dalam tasnya yang jelas terlihat sangat mahal.

“hello , yes…this is mrs. Donatius speaking …..” wanita itu ternyata nyonya donatius , ibunya nadia.

“ok..i’ll be there in one hours..” nyonya donatius menutup teleponnya.

Nyonya donatius lalu berbicara beberapa hal lagi pada sosok suster asti seputar perubahan rencana yang dibuatnya.

“jadi tentunya kamu mengerti dengan rencana tadi , kamu masih bisa membalaskan dendammu , sementara keinginanku pun tercapai…” kata nyonya donatius sambil bersiap siap untuk pergi.

“selamat malam , suster asti…”

tanpa menunggu jawaban , nyonya donatius langsung berbalik pergi . beberapa langkah kemudian ia berhenti dan menoleh ke belakang , tak ada siapapun disana. Sosok suster asti sudah menghilang bagai ditelan kegelapan malam.

Nyonya donatius tersenyum kecil sambil kembali meneruskan langkahnya meninggalkan areal pemakaman, sambil terus memikirkan rencana barunya dengan suster asti terutama setelah peristiwa penculikan nadia.

to be continued…

Dua hari sudah nadia terbaring tak sadarkan diri karena penyakit misterius dan dari sekian banyak dokter yang dipanggil untuk memeriksanya , tak ada seorangpun yang bisa memastikan apa yang terjadi dengan gadis itu. Apalagi nyonya donatius tak mengizinkan anaknya dirawat di rumah sakit sebelum jelas benar apa penyakitnya , ia khawatir jika dibawa ke rumah sakit tanpa kejelasan apa penyakitnya , akan terjadi salah perawatan atau mal praktek.
Dan begitulah , kehidupan di rumah mewah itu tetap berjalan seperti biasa seolah tak ada apa apa , nyonya donatius tetap sibuk dengan bisnisnya , sementara nadia dipercayakan kepada kedua pembantu rumah tangganya , isah dan aceng.

Hari itu cuaca sepertinya kurang bersahabat , dari siang , sepanjang sore , hingga menjelang malam ,hujan terus menerus turun. Kadang hanya rintik rintik kecil , kadang juga deras.
Aceng mendengus kesal sambil menatap derasnya hujan dari balik jendela , suasana di luar begitu muram , gelap dan sepi.
Beberapa saat yang lalu ia mendapat telepon dari nyonya donatius , majikannya itu tak akan pulang malam ini karena harus menjamu relasi bisnis dari korea . Sementara isah tadi pagi harus pulang ke kampungnya karena terjadi bencana tanah longsor disana dan nasib keluarganya belum diketahui.
Kekesalan aceng bukan hanya karena harus menjaga rumah sendirian , hal itu sudah biasa baginya. Ia kesal pada majikannya yang kurang memberi perhatian pada anaknya sendiri. Sepuluh tahun aceng bekerja pada keluarga donatius , dan selama itu pula ia melihat nadia begitu dimanjakan dengan segala kemewahan , apapun yang dimaui nadia pasti terpenuhi , buku , boneka , handphone , mobil dan tentu saja uang. Apapun bisa nadia dapatkan dengan mudah , kecuali perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya sendiri.

DONG..!!! DONG..!!! dentang jam dinding mengagetkan aceng yang sedang melamun ,

” kampret..!!! bikin kaget aja..!!!” aceng melirik ke arah jam dinding , rupanya sudah pukul delapan malam. “huuh…dingin dingin kayak gini minum kopi sambil nonton film bokep asyik nih kayanya..hehehe…mumpung ga ada siapa siapa di rumah.”

Aceng pun segera pergi ke dapur untuk membuat kopi , namun saat melewati ruang tengah langkahnya terhenti , tiba tiba saja sebuah pikiran nakal melintas di benaknya. Dipandanginya pintu kamar tidur nadia di lantai dua.
Malam ini hujan turun , suasana sepi dan hanya ada mereka berdua di rumah sebesar ini plus satu hal lagi , nadia kini sedang terbaring tak sadarkan diri karena sakitnya , bukankah ini sebuah kesempatan emas..??
Aceng melirik ke kiri dan kanan seolah khawatir tiba tiba muncul seseorang yang memergokinya , tapi lalu aceng yakin tak ada siapapun disini.
Isah pulang kampung , tuan donatius masih di swiss sedang berobat , nyonya donatius dipastikan tak akan pulang , dan arman , setahu aceng , kekasih nadia ini sedang menjaga kakeknya di rumah sakit dan tak akan datang malam ini.
Senyum nakal pun merekah di wajah aceng , saat ia merasa situasinya aman untuk sedikit bermain main dengan nadia. Dengan langkah gugup dan jantung berdebar debar , aceng naik ke lantai dua untuk menuju kamar tidur nadia.
Saat pintu kamar dibuka , tanpa sadar aceng bersiul kagum . Bak putri salju dalam dongeng , nadia yang terbaring di tempat tidurnya masih terlihat sangat cantik.

“wiihh..bener nih kata orang tua dulu , perempuan itu kelihatan lebih cantik kalo lagi tidur ” , gumam aceng sambil bergerak mendekati nadia.

“non ..non nadia ,bangun non”, aceng mengguncang guncang bahu nadia

Tak ada reaksi apa apa.

“non,,,,non nadia” , aceng kembali mengguncang bahu nadia , namun gadis itu tetap tak bereaksi.

“non nadia…bangun non… ada den arman datang”

Melihat tetap tak ada reaksi , aceng menghentikan usahanya membangunkan nadia , meski begitu tangannya masih tetap memegang bahu gadis itu. Lalu dengan gerakan tangan seolah tak sengaja , aceng menurunkan tali baju tidur nadia dari bahu sampai lengan dan bersiap siap seandainya tiba tiba nadia terbangun , namun ternyata nadia tetap tertidur.
Ia pun pindah ke sisi sebelahnya , melakukan hal yang sama , mencoba membangunkan nadia , dan ketika tak ada reaksi , dengan gerakan “tak sengaja” tali baju tidur yang lain ia turunkan.

Kini aceng dengan leluasa mengelus elus bahu nadia yang terbuka , sekaligus tetap waspada seandainya tiba tiba anak majikannya ini terbangun.
Nadia tetap tak sadarkan diri , hal ini membuat tangan aceng berani merayap turun makin ke bawah , ke leher lalu turun ke dada . Nafas aceng pun kian memburu saat ia berhasil menggenggam buah dada nadia.

“anjrriitt..!! mantep nih..” gumam aceng sambil meremas remas buah dada nadia.

Yakin nadia tak akan terbangun , aceng dengan kasar menyingkap selimut yang menutupi tubuh nadia , lalu dengan tak sabar menurunkan baju tidurnya hingga mata kaki.
Perasaan aceng kian tak menentu menyaksikan pemandangan indah di hadapannya. Tubuh mulus seorang gadis muda yang cantik terbaring dengan polosnya hanya tertutupi oleh celana dalam saja, Dua bukit kembarnya menjulang sempurna , seolah menanti untuk dijamah.

Aceng mencium bibir mungil nadia sambil tangannya tak lepas menggenggam buah dada padat gadis itu.
Lidahnya merayapi seluruh wajah cantik gadis itu , terus berlanjut menelusuri leher yang jenjang , dan semakin turun menyusuri lekuk demi lekuk tubuh indah nadia.
Diraupnya bulatan dada nadia sebelah kiri dan disedotnya dengan rakus , sementara buah dada kanan tetap digenggamnya. Puas dengan yang sebelah kiri , ia berganti meraup yang kanan begitu seterusnya. Aceng dengan garang memainkan buah dada nadia.
Celana dalam nadia akhirnya diturrunkan juga oleh aceng , sehingga kini sempurnalah keindahan tubuh nadia yang telanjang bulat tersaji dihadapannya.
Tatapan aceng begitu nanar saking takjubnya , seumur hidup baru sekarang ini menyaksikan tubuh mulus yang begitu sempurna. Perempuan perempuan yang sejauh ini aceng tiduri kelasnya masih seputaran pembantu rumah tangga atau pelacur kelas kambing , yang levelnya jelas jauh dibawah nadia , seorang anak orang kaya yang pastinya sangat memperhatikan perawatan tubuh.

“non nadia cantik banget…apalagi pas lagi telanjang kayak gini…beruntung banget den arman” , gumam aceng ,” beruntung banget gue..hehehehe..”

Aceng kini melepas pakaiannya sendiri satu persatu hingga kini ia pun sama sama telanjang, Penisnya yang sedari tadi berontak ,kini menjulang bebas menuntut pelampiasan.
Aceng menelusuri wajah cantik nadia dengan penisnya , sentuhan dan gesekan antara kulit halus wajah nadia dan penis aceng memberikan sensasi luar biasa yang tak pernah terbayangkan oleh pria itu sebelumnya. Tubuhnya bergetar dan merinding saking nikmatnya.
aceng berlama lama menyentuhkan penisnya di bibir mungil nadia , meski tak ada reaksi apapun dari gadis itu , namun dalam fantasinya aceng membayangkan jika nadia sedang menciumi kejantanannya.
Tak puas rasanya jika hanya menikmati bibirnya saja , aceng berusaha membuka mulut nadia lebar lebar dan penisnya ia benamkan disana.

“aaaaahhh…”, aceng mendesah panjang penuh kenikmatan saat kehangatan yang basah melingkupi penisnya. Awalnya ia mencoba menggerakan penisnya , namun karena sering bersentuhan dengan gigi , akhirnya ia hanya diam membenamkan penisnya dan mencoba meresapi kehangatan mulut nadia.
Kembali ia berfantasi , nadia sedang mengulum dan menyedot penisnya dengan binal.
Beberapa menit kemudian , aceng mencabut penisnya dari mulut nadia dan beralih ke belahan payudara gadis itu. Dijepitkannya penisnya diantara kedua bulatan empuk dada nadia , ia lalu bergerak maju mundur sambil menatap wajah cantik anak majikannya yang masih tertidur dengan damai.

Ia tak bisa lagi berlama lama menikmati jepitan payudara nadia , karena nafsunya sudah kian melonjak tak terkendali.
Aceng pun berlanjut ke “terminal utama” alias vagina nadia yang terlihat begitu bersih.
Dipukul pukulkannya penisnya pada vagina itu , lalu digesek gesekan di bibir vagina nadia.

“mmm..baru gini doing udah nikmat banget”

Aceng tahu jika nadia sudah tidak perawan lagi , jadi ia merasa aman melakukan semua ini . Dulu ia pernah mengintip nadia dan arman sedang bersetubuh di kamar ini . Sayang Cuma sebentar karena isah tiba tiba muncul dan menegurnya untuk tidak ikut campur urusan majikannya.

“nyobain dikit yah neng” kata aceng sambil memposisikan penisnya tepat di lubang kenikmatan gadis itu, siap untuk lepas landas.

Tiba tiba terdengar suara musik mengalun dari ruang depan , aceng sontak melompat karena terkejut.
Ini suara bel pintu !!! ada yang datang…!!!!

Dengan panik , aceng bergegas mengenakan pakaiannya kembali lalu segera berlari keluar kamar menuju pintu depan.
Saat pintu dibuka , disana sudah berdiri seorang wanita cantik berpakaian putih perawat. Rambutnya terlihat basah , begitu juga baju putihnya sedikit basah , karena memang hujan masih turun meski rintik rintik.

“selamat malam..apa betul ini rumah nyonya donatius..??” , Tanya gadis itu

“eh..betul mbak..tapi nyonya kebetulan sedang gak ada tuh ,mbak siapa ya..??”

“oohh..saya suster asti , saya disuruh nyonya donatius untuk memeriksa anaknya , kalo ga salah..nadia , betul..??”

Aceng teringat sewaktu di telepon tadi , nyonya donatius memang bilang akan ada orang dari rumah sakit yang akan memeriksa keadaan nadia.

“oya..betul mbak..betul ,silakan masuk, “ kata aceng dengan sopan meski matanya terarah pada gundukan gunung kembar di balik baju suster asti

“terima kasih …”

Saat suster asti melintas , tercium bau harum yang begitu membius aceng dan merangsang kembali birahinya

“maaf ..kamar yang sakit dimana ya..?? , Tanya suster asti membuyarkan lamunan aceng.

“ooh anu..lantai dua kamar paling ujung mbak..”

“terima kasih ” , suster asti tersenyum lalu langsung menuju lantai dua.

Saat hendak mengikuti suster asti , tiba tiba ia merasa ada yang janggal . Kenapa suster asti tadi sudah ada di pintu depan , padahal pintu pagar terkunci. Aceng melongok keluar dan melihat pintu pagar ternyata sedikit terbuka. Dengan penuh keheranan ia bergegas menuju pintu pagar untuk menguncinya , ia yakin betul sudah menguncinya tadi.

“apa gue lupa kali ya..??? tapi ah..gak mungkin….”

Aceng yakin betul ia sudah mengunci pagar , soalnya ketika itu kebetulan ada seorang tukang nasi goreng yang lewat terburu buru mencari tempat berteduh dari hujan , sialnya ia malah terantuk batu , sehingga terjatuh dan gerobaknya terguling . Bekas bekas tergulingnya nasi goreng itupun masih berserakan di jalan , belum dibersihkan.
Masih dengan kebingungan , aceng mengunci kembali gerbang , namun ia merasa masih ada hal lain yang mengganjal di hatinya.

“celaka..!!! mati gue….!!!”

Aceng secepat kilat berlari memasuki rumah , ia baru teringat jika tadi meninggalkan nadia masih dalam keadaan telanjang bulat. Ia tak sempat membereskan kembali pakaian gadis itu , sementara suster asti sedang menuju kesana.
Dan ternyata nadia pun masih telanjang bulat saat aceng tiba di kamar , suster asti berdiri di pinggir ranjang dan menatap aceng dengan pandangan yang menusuk tajam.

“kenapa..dia..tak berpakaian..??” Tanya suster asti dengan nada dingin dan lambat.

“ehh..anu tadi..itu..mhh..itu…”

“apa yang telah kamu lakukan, ??”, Tanya suster asti dingin kali ini sambil bergerak mendekati aceng.

Pria itu gelagapan dan tak mampu berkata apa apa , bukan hanya karena ia baru saja kepergok melakukan pelecehan seksual terhadap anak majikannya , tapi juga tatapan mata suster asti yang begitu menakutkan., wajah cantiknya berubah menjadi pucat mengerikan . Aceng bergidik ngeri , bulu kuduknya berdiri.

“dasar lelaki bejad..!!!”, suster asti setengah berteriak. Sambil terus bergerak mendekati aceng.

Tiba tiba sebuah tambang plastic telah membelit dan menjerat leher aceng , sehingga ia sulit bernafas. Dengan panic aceng berusaha melepaskan jeratan itu , namun justru tambang itu membelit lehernya kian erat

“aghhk..hkkk…ehkkk….hkk…!!”

Suster asti mendekati aceng yang berguling guling di lantai , berusaha dengan sia sia melepaskan jeratan di lehernya.

“kalian lelaki mesum ..harus mati..!!!” suster asti mengucap dingin , lalu mencengkram leher aceng dan mengangkat tubuhnya dengan satu tangan . Aceng semakin kuat meronta , kakinya berusaha menendang nendang tubuh asti , namun tak ada pengaruh apa apa , ia seperti menendang tembok.

Masih dengan satu tangan , asti mengangkat aceng keluar kamar dan membawanya ke pinggiran pagar pembatas lantai dua.
Jarak antara lantai dua dan lantai bawah cukup tinggi , jika terjatuh dari sana minimal akan mengalami patah tulang yang parah. Karena itulah mata aceng melotot karena panic dan ketakutan saat tangan yang mencengkram lehernya sudah terjulur melewati pagar pembatas , jika dilepaskan sudah pasti tubuh aceng akan terjerembab dengan kerasnya ke lantai bawah.
Aceng menggeleng gelengkan kepalanya , tatapa matanya memohon pengampunan pada suster asti , ia tak bisa bicara karena lehernya tercekik dengan kuat.
Suster asti hanya tersenyum dingin , lalu melepaskan cekikannya. Tubuh aceng langsung meluncur jatuh ke lantai bawah. Namun belum juga mencapai dasar , tubuh aceng tersentak dengan kuat , tambang plastic yang masih membelit di lehernya menahan ia jatuh , ujung tali lainnya sudah terbelit di pagar pembatas.
Tubuh aceng kini tergantung diantara lantai dua dan lantai bawah , tubuhnya kelojotan , kakinya menendang nendang dengan liar , tali yang mencekik lehernya membuat nafasnya makin tersengal sengal .
Lama kelamaan rontaan aceng semakin melemah , seiring habisnya tenaga dan nafasnya , hingga akhirnya aceng terdiam dan sama sekali tak bergerak
Ia telah tewas tergantung dengan tambang plastic yang melingkari lehernya , matanya melotot , dan lidahnya terjulur keluar.
Suster asti yang menyaksikan proses tewasnya aceng dari lantai dua , tertawa dengan mengerikan , lalu ia berbalik berjalan masuk ke kamar tidur nadia.

PADA MALAM YANG SAMA

Parjono dengan kosong memandangi butir butir air hujan yang terjatuh ke tanah , sendirian ia terjebak di pangkalan ojeg tempatnya biasa mangkal. Ia memang bekerja sampingan sebagai tukang ojeg jika tak ada proyek menjadi kuli bangunan. Teman teman sesama pengojeg sudah sejak sore tadi pulang ke rumah masing masing karena hujan.
Tadinya jono pun berharap setidaknya ada satu dua penumpang, namun hujan yang kian deras membuat jalanan sepi, orang orang pun malas untuk keluar rumah. Sempat juga tadi jono berniat pulang , tapi hujan malah turun makin deras dan ia malas kalau harus berbasah basah menembus hujan.

Parjono membaringkan diri di kursi panjang yang terbuat dari bambu , matanya terpejam , pikirannya melayang pada kematian bento. Ia juga membaca berita di Koran yang memuat tentang kematian bento serta isu adanya penampakan suster ngesot bernama asti.

“apa mungkin ya, bento dibunuh arwah suster itu..??” gumam jono sendiri.

Parjono memang sempat kaget saat mendengar suster asti bunuh diri , bukan hanya dirinya tapi tiga temannya yang lain pun sama , kaget dan khawatir.
Mereka khawtir kematian asti akan menguak kasus pemerkosaan yang mereka lakukan. Namun saat itu bento terlihat tenang dan santai saja , dan meyakinkan temannya yang lain justru dengan tewasnya suster asti maka mereka akan aman.
Mereka sempat merasa aman dan melanjutkan kehidupan masing masing , namun kematian bento mau tak mau mulai mengusik ketenangan mereka berempat , apalagi ada nama asti yang disebut sebut disana.

********************

“jangan jangan itu emang setannya suster itu..” kata udin saat mereka berkumpul setelah penguburan bento.

“bisa jadi sih ” , timpal abdul , ” kalo menurut elu gimana to.???”

Masto hanya menggelengkan kepala dan mengangkat bahu, ia sendiri tak tahu harus memepercayai isu itu atau tidak.

“kalo elu jon..? “ abdul beralih pada jono.

“ya..gue sih yakin ga yakin , bro..”

“maksud elu…??”

“gini deh ..selain mikir setan kita juga harus mikir pake logika ,” parjono berhenti sejenak untuk menyeruput kopi , “bento itu preman , musuhnya elu pada tahu kayak gimana , bisa aja kan dia dibunuh sama musuhnya..??”

Semua mengangguk membenarkan perkataan parjono, sebagai preman kambuhan pastinya banyak yang punya dendam sama dia.

“trus..soal suster ngesot asti , gimana tuh jon..???” Tanya abdul lagi

“nah..pikir lagi deh sama elu semua , disanakan warung minum ya kan..?? nah bisa aja si bento mabok ,
terus ngoceh soal asti “

“maksud elu , isu suster ngesot sengaja disebar buat nutupin pembunuhan sebenarnya…???”

“persis..!!!”

Masto , udin dan abdul rupanya setuju dengan teori yang dipaparkan parjono . memang benar bisa saja saat itu bento terlalu banyak minum ,mabuk dan keceplosan omongan soal suster asti , dan hal itu dimanfaatkan orang yang dendam padanya untuk menutupi aksi pembunuhannya.

********************

“bang, mau ga narik bang..???”

Suara merdu seorang perempuan membuyarkan lamunan parjono.
Ia sontak bangun dari pembaringannya untuk melihat siapa yang bicara , ternyata yang datang memang seorang gadis cantik .
Gadis itu menggigil kedinginan , baju blouse ketatnya telah basah karena hujan dan membuatnya menjadi transparan memberikan siluet dua gundukan di indah di dadanya , ditambah satu kancing paling atas yang terbuka memberi sedikit intipan apa yang ada dibaliknya. Roknya yang sedikit di atas lutut menambah nilai sexy gadis itu.

Parjono memandanginya dari ujung rambut sampai ujung kaki, lalu pandangannya kembali dan terus menatap siluet buah dada yang masih tertup bra , namun cukup menggetarkan birahi siapapun yang melihatnya. Penis jono pun mulai menegang

“bang , mau ga narik…???” Tanya gadis itu lagi tak sabar sambil menyilangkan kedua tangannya menutupi dada , entah karena kedinginan atau sadar jika buah dadanya menjadi tontonan gratis parjono.

“hujan gini neng , emang mau kemana sih..???” Tanya parjono , tatapannya kini beralih manatap paha mulus yang sedikit mengintip dari balik rok pendek.

“aduuh….saya kemaleman nih bang , saya harus segera pulang ada masalah penting soalnya…..” , Nada gadis itu terdengar panic dan gelisah , tangan kirinya menyilang menutupi dadanya , sementara tangan kanan berusaha menutupi rok pendeknya , sesekali ia tarik tarik ujung roknya ke bawah seakan hal tersebut bisa membuatnya roknya lebih panjang untuk menutupi pahanya.
Sadar jika gadis dihadapannya risih dipandangi terus , parjono mulai berusaha bersikap normal dengan memandangi wajah sang gadis . Diam diam parjono sendiri mulai merasa tak nyaman karena penisnya mulai bereaksi dan salah posisi.

“masih hujan kayak gini neng , nanti aja sebentar lagi..” kata parjono sambil melihat keluar

“aduuhh,,tolong deh bang ,saya bayar dobel deh….” Gadis itu memohon

“gimana yah..????”

“tiga kali lipat……gimana..????”

“emang mau kemana sih neng.. .?????”

“ke jalan besar di depan kompleks permata indah , disitu ada pangkalan taksi kan..??”

Parjono berpikir sejenak , kebetulan sekali , jalan menuju komplek permata indah cukup sepi , dan melewati sebuah lahan kosong dan yang terpenting jalur tersebut melewati sebuah rumah kosong tempat biasanya parjono dan teman teman berkumpul untuk sekedar minum minum atau main judi. Sebuah pikiran jahat melintas di benaknya.

“ayo bang..kok diem…???….mau apa enggak..????” gadis itu mendesak dengan tak sabar.

“tiga kali lipet , ya non..???” parjono memastikan

“iya…ongkosnya saya bayar tiga kali lipat….”

“tapi basah basahan doong neng , soalnya abang ga punya payung atau jas hujan….”

Gadis itu terlihat bimbang sejenak sebelum akhirnya menjawab , ” gak apa apa deh bang ..yang penting cepet nyampe..”

“ayo deh ..” kata jono akhirnya , ia segera mengambil helm dan menyiapkan motor.

Setelah motornya menyala , parjono mempersilahkan gadis itu untuk naik.
Sang gadis naik ke motor dan duduk menyamping , tangannya masih menyilang di dada.

“neng..pegangan dong ..nanti jatuh…”

Gadis itu menurunkan tangan kirinya dan berpegangan pada besi di belakang motor.

“aduuh neng..sekarang ini hujan , udah malem , gelap pula , eneng pegangannya ke abang dong , nanti jatuh….”

Sang gadis ragu sejenak , namun akhirnya melingkarkan tangannya juga ke perut jono.

“yang kuat ya neng..!!!

Pegangan gadis itu pun kiat erat saat motor parjono mulai bergerak menembus gelapnya malam dan derasnya hujan, dan karena tak terlindungi apapun , tubuh mereka jelas basah kuyup.
Sepanjang jalan parjono berusaha berbasa basi dengan penumpangnya , namun karena kurang mendapat tanggapan akhirnya ia pun diam.
Motor parjono kini melaju melewati lahan kosong yang lumayan gelap , hanya terlihat beberapa rumah yang letaknya satu sama lain cukup berjauhan.
Tepat ketika melintas di depan sebuah rumah , motor parjono mendadak mati.

“aduuh bang..kenapa berhenti disini..????” kata gadis itu terdengar panic

“ga tau nih neng..mendadak mesinnya mati..” jawab jono.

Gadis itu lantas turun dari motor dan berdiri di tengah hujan seperti orang yang kebingungan. Parjono terlihat mengutaik atik motor sambil sesekali menstarter , namun tetap saja tak hidup.
Sang gadis kelihatan mulai gelisah dan bimbang , kakinya menghentak hentak tanah yang basah karena tak sabar.

“neng, sebaiknya berteduh aja dulu di rumah itu ” parjono menunjuk rumah didekatnya

Gadis itu menatap rumah yang ditunjuk parjono dengan enggan, ” emang rumah siapa bang..????”

“rumah kosong neng , disitu aja dulu biar gak basah kehujanan..”

Gadis itu kembali menatap rumah itu dengan ragu , lalu menatap cahaya di ujung jalan yang sudah terlihat meski masih agak jauh.

“ga usah deh ,biar saya jalan kaki saja…”

Jono terkejut dengan keputusan penumpangnya,

“masih jauh neng , hujan lagi , udah disitu aja dulu” , kata jono sambil kembali menunjuk rumah kosong didekatnya.

“biarin deh bang , saya buru buru soalnya ” , kata gadis itu sambil mencari dompet di tasnya , ” jadi ongkosnya berapa bang..???”

Saat gadis itu sedang mengambil dompet , parjono dengan cepat mencabut pisau yang tersembunyi di balik bajunya ,lalu dengan cepat menyergap gadis itu dari belakang , pisaunya ia tempelkan di leher sang gadis.
Sementara tangan kanan menempelkan pisau di leher sang gadis , tangan kirinya merangkul di dada gadis itu sambil mencaplok buah dadanya lalu meremasnya keras.

“diam nona cantik ,…sebaiknya jangan melawan,,,!!! ” ancam parjono

“bang..apa apaan sih…..lepasin dong..tolooong….!!! tolong…!!!!”

Gadis itu meronta ronta sambil berteriak minta tolong, namun karena tempat itu sepi apalagi saat hujan deras seperti ini ditambah pisau yang menempel di lehernya sedikit melukainya, akhirnya ia pun terdiam.

“jangan ngelawan….atau mampuss..!!!” ancam parjono , “ngerti..???!!”

“ii..iya bang…jangan sakiti saya bang..ampun bang…”

“bagus ..sekarang ayo jalan..!!!”

Parjono membawa gadis cantik itu ke arah rumah kosong , pisaunya masih menempel di leher sang gadis , sementara tangan kirinya tak lepas meremas buah dadanya.
Remasan di dada gadis itu baru dilepas saat sampai di depan pintu , parjono merogoh sakunya dan menyerahkan pada sang gadis.

“ayo ..buka pintunya, cepat..!!!” perintah jono

Dengan gemetar gadis itu membuka pintu rumah , setelah pintu terbuka tubuhnya didorong dengan kasar untuk masuk oleh parjono.
Rumah itu tak terlalu banyak isinya , setidaknya di ruang depan hanya ada sebuah televisi 14 inchi lengkap dengan dvd player , didepannya digelar dua buah kasur gulung yang agak lusuh , diatas kasur itu berserakan vcd dan dvd porno.
Di sudut lain terdapat lemari yang cukup besar , lalu meja yang cukup besar pula dengan empat kursi , satu di tiap sisinya , diatasnya tergeletak begitu saja kartu remi , kartu gapleh , dan beberapa biji catur , sementara itu botol minuman bekas bir dan minuman keras lainnya berserakan di banyak tempat.

“duduk..!!” perintah parjono pada sang gadis , sambil menunjuk ke salah satu kursi.
Gadis itu dengan pasrah duduk di kursi yang ditunjuk , ia lalu memandangi sekeliling ruangan yang terlihat kumuh dan jarang dibersihkan , sementara jono sibuk mencari sesuatu di laci lemari ,ia pun terlihat senang saat menemukan apa yang dicarinya. Beberapa utas tali.

“sini tangan kamu…!!!”  kata jono sambil menarik kedua tangan gadis itu ke belakang kursi lalu mengikatnya.

“aduhh..sakit bang..!! ” protes gadis itu saat tangannya diikat kebelakang kursi.
Parjono pun tak ketinggalan mengikat juga kedua kaki gadis itu pada kaki kursi dengan posisi agak mengangkang.
Setelah yakin ikatannya cukup kuat , parjono pergi ke luar rumah dan kembali beberapa saat kemudian sambil menuntun motornya , tas sang gadis yang terjatuh diluar pun tak lupa ia ambil.
Sebenarnya motornya dari tadi tidak mengalami gangguan apa apa , mogoknya tadi hanya siasat untuk membawa gadis cantik penumpangnya ke rumah ini.
Setelah menyimpan motor , ia mengambil dua botor bir dari dalam lemari , membukanya sebuah dan meletakaknnya di meja, kemudian ia menarik kursi dan duduk dihadapan gadis cantik yang akan menjadi korbannya.

“bang….saya mohon lepaskan saya …..abang boleh ambil semua uang yang ada di dompet , ATM juga sekalian….tapi saya mohon lepaskan saya bang..” gadis itu memohon saat melihat tasnya ada di tangan parjono.

Parjono memeriksa isi tas itu , dan langsung mencari dompet gadis dihadapannya.
Ketika dompet itu dibuka , parjono menedapatkan beberapa lembar uang ratusan ribu dan lima puluh ribuan , kartu ATM dan kartu kredit dari beberapa bank , KTP , SIM , dan kartu mahasiswa. Jadi rupanya ia adalah seorang mahasiswi.

“wieetss…..tajir juga nona cantik kita ini ya..nona..emmm..nadia…” kata jono sambil membaca nama yang tertera di kartu mahasiswa dan kartu kredit.

“ambil semua bang….tapi saya mohon….saya mau pulang bang….”

Jono meletakkan dompet itu di meja sambil berkata , ” santai aja non nadia , masih hujan tuh diluar..”

Parjono menatap nadia dengan kilau mata penuh nafsu , baju gadis itu masih transparan karena basah , rok pendeknya sudah agak tersingkap menampilkan paha mulus yang menggetarkan hati.

“oo..iya jadi keingetan baju abang basah nih neng..”kata parjono sambil melepaskan pakaiannya satu persatu tanpa canggung di hadapan nadia , “maaf ya neng , daripada masuk angin “

Nadia memalingkan wajahnya saat parjono sudah telanjang bulat dihadapannya.

“loo..kok neng nadia melengos kaya gitu..????”

Nadia diam tak menanggapi

“ooooo..abang tau nih ….neng nadia kedinginan juga ya, abang Bantu bukain deh bajunya….”

“ti..tidak..bang..jangan..jangan ” , jawab nadia dengan spontan, namun jono sudah bergerak melepas satu persatu kancing blousenya.

“jangan..bang..ambil aja uangnya…..tapi jangan perkosa saya bang ” , kata nadia dengan nada memelas

Parjono tak mengindahkan permohonan nadia . Setelah seluruh kancing bajunya terbuka , parjono meraih kaitan Bh di balik punggung nadia dan melepaskannya.

“wuiiihhh…..tau gak non ….udah lama abang ngimpiin toked buled kayak gini..” kata jono sambil menyentuh dengan kagum buah dada nadia yang sudah tak tertutup apapun.
Jari jari jono dengan liarnya mempermainkan putting susu nadia , membuat buah dada itu kian mengeras dan karena dalam keadaan terikat , reaksi yang bisa dilakukan nadia hanyalah memejamkan mata sambil menggigit bibirnya , mencoba menahan gejolak yang muncul dalam dada.
Namun akhirnya desahan nadia lepas juga , saat payudaranya dilumat dan dikenyot dieslingi gigitan gigitan ringan.
Parjono bisa merasakan juga jika perlahan birahi nadia mulai terangsang , ia pun lalu menggelitik putting susu gadis itu menggunakan lidahnya.
Lidahnya menyentil nyentil puting susu nadia

“uuhh..ssshh…aahhh.geeliii…”

birahi nadia kini benar benar terangkat naik , tubuhnya pun bergetar karenanya. Satu satunya tanda perlawanan adalah air mata yang mengalir membasahi pipi. Jari jemari parjono mulai menyingkap rok pendek nadia , paha mulus gadis itu membuatnya menelan ludah .
Dielusnya dengan lembut paha itu , dan nadia pun sempat bergidik saat tangan kasar itu menyentuh kulit halus pahanya.
Parjono kemudian menjilati paha nadia dengan santainya, terus hingga ke pangkal paha

“mmm….memiaw non nadia harum banget , beda emang kalo anak orang kaya sih ya…” ujar parjono sambil mengendus endus keharuman vagina yang masih terlindungi celana dalam.
Dan saat itu juga celana dalam nadia ia peloroti , diciuminya lagi paha nadia diselingi jilatan jilatan nakal , sampai terus merambat ke kemaluan gadis itu.

“ooohhh…..aawhhhhh…ahhhsss….” nadia hanya mendesah , birahinya yang terus naik membuat dirinya menjadi pasrah dan membiarkan dirinya di ombang ambing oleh rangsangan parjono.
Kini jono bangkit dan mencium bibir nadia , sementara jarinya terus menggelitiki vagina gadis itu.
Tubuh nadia menggeliat geliat mendapatkan rangsangan seperti itu , pangkal pahanya terasa geli saat bagian sensitfnya disentuh jari jari kasar parjono , hal itu membuat nadia merespon ciuman di bibirnya dengan panas , lidah mereka saling menjilat , saling berpagut dan beradu. Seandainya saat itu ikatan nadia di lepas sekalipun , gadis itu sudah tak akan berhasrat lagi untuk melarikan diri karena telah terbuai gelombang birahi. Dan jono menyadari dan merasakan hal itu , pengalaman meniduri banyak perempuan membuatnya tahu jika nadia sudah pasrah dan menyerah , karena itu ia tak ragu untuk melepas ikatan gadis itu.
Dan memang , saat ikatannya dilepas ,nadia hanya pasrah saja menunggu apa yang akan dilakukan parjono selanjutnya.
Setelah melepas apa yang masih menempel di tubuh nadia , parjono membawa tubuh telanjang itu ke kasur gulungyang tergelar di lantai , ia bereskan sejenak vcd porno yang berserakan di atasnya , kemudian barulah ia berbaring disana.

“ayo neng nadia , naik kesini ..” perintah parjono .

Nadia dengan patuh naik ke atas tubuh parjono lalu menggenggam penis pria itu.

“ayo jangan ragu neng , tancepin aja..” kata parjono dengan tak sabar.

Nadia memandang dengan tatapan kosong pada parjono , sebelum akhirnya ia menurunkan badannya perlahan , dan penis itu pun melesak masuk ke dalam vaginanya.

“ajiiiiipp…!!!” gumam parjono saat vagina nadia dan penisnya mulai bergesekan.

Tubuh nadia mulai bergerak naik turun di atas tubuh parjono , payudaranya terguncang guncang dengan begitu menggemaskan seiring dengan gerakan naik turun pemiliknya.
lama kelamaan parjono tak tahan juga untuk tak meremas buah dada itu , nadia pun mendesah tak karuan saat secara bersamaan mendapat rangsangan di dua daerah sensitifnya.
Beberapa menit kemudian keduanya mencapai orgasme , sperma jono menyembur dengan derasnya , sementara nadia terlihat kelelahan dan ambruk di atas tubuh parjono.

“he.he..he… enak ya non , ngent*t sama abang..”

nadia hanya mendongak sesaat sambil menatap dengan sayu , lalu merebahkan lagi kepalanya di dada parjono. Smentara nadia terbaring di atas tubuhnya , parjono menggunakan kesempatan itu untuk mengelus elus punggung nadia , dan elusan itu semakin turun dan berubah menjadi remasan saat tiba di bongkahan padat pantat nadia.

“bentaran neng ah , abang mau ambil minum dulu “g kata jono sambil menurunkan tubuh nadia , lalu bangkit menuju meja untuk mengambil bir. Nadia hanya berbaring saja , masih dengan tatapan yang begitu sayu dan wajah tanpa ekspresi.
Parjono kembali menghampiri sambil menenggak sebotol bir ,

“minum non nadia ,..?” jono menyodorkan botol bir pada nadia.

Gadis itu hanya menggeleng lemah , .tanpa sepatah katapun terucap.

“ayo..minum , nanti kita mulai ronde kedua hehehe…”

Nadia terpekik kecil terkejut , saat tiba tiba sekujur tubuhnya diguyur bir oleh parjono.

“he..he..he…kesukaan gue nih , bir campur susu murni, ..he…he…he….”

jono lalu dengan rakusnya mencaplok dan mengulum buah dada nadia yang telah basah oleh bir , bergantian kiri dan kanan dengan nikmatnya ia menilati dan menyedot tumpahan bir di puting susu nadia.
Kali ini tak ada reaksi apapun dari nadia , ia tetap terdiam kaku , wajahnya tanpa ekspresi , tatapan matanya benar benar kosong , tak ada desahan ataupun erangan apalagi protes.
Awalnya parjono yang masih asik menikmati bir campur “gsusu murni” tak menyadari jika nadia
terbujur kaku layaknya orang mati , ia baru mulai merasa aneh saat tiba tiba suhu tubuh nadia terasa semakin dingin, ia bagai sedang menyentuh es balok.

“non nadia…kok badannya jadi dingin gini ya…??” kata jono sambil mengangkat wajah.

Dan parjono pun terhenyak mundur saat melihat ekspresi pada wajah nadia , tak ada lagi wajah cantik yang mengundang birahi , kini yang ada hanyalah wajah pucat mengerikan , tatapannya yang sayu berubah menjadi sorot mata berwarna merah yang menyeramkan.
Nadia berdiri mendekati parjono yang masih terkejut. Pria itu perlahan beringsut mundur , dan dengan gerakan cepat berbalik menuju meja untuk mengambil pisaunya disana.
Dengan pisau di tangan kini ia berdiri menghadap nadia dengan sikap siaga.

“siapa elu…!!!! kesurupan setan mana loo..!!!!” teriak jono memberanikan diri atau lebih tepatnya menutupi rasa takutnya.

“kesurupan suster ngesot bang..hi.hih.hihi..” jawab nadia sambil tertawa dengan mengerikan

parjono terlihat begitu shock mendengar jawaban itu , hampir saja pisau ditangannya terlepas jatuh.

“kk..kamu…kamu…jangan jangan…..”

“siapa saya bang…hi..hi..hi..hi….”

“kamu..kamu….ss..ssuster ..asti..?”

langkah nadia terhenti , wajahnya mengekspresikan kemarahan menjadikannya lebih menyeramkan.

“ya..!!! aku asti….perempuan yang kalian perkosa di kamar mayat..!!!!”

ternyata berita di koran itu benar pikir parjono ,ia bimbang sesaat tak tahu apa yang harus dilakukan , sementara nadia yang kerasukan arwah asti semakin mendekat.
Akhirnya dengan segenap keberaniannya parjono bergerak menerjang nadia.

“hiaaaaa!!! mampus loo setan…!!!!”

parjono menusukan pisaunya ke perut nadia . Darah segar langsung muncrat keluar dari luka tusukan itu , namun anehnya nadia tetap berdiri tegak ditempatnya, tanpa terlihat kesakitan atau jatuh.
Parjono yang makin panik melihat serangannya tak berarti apa apa secara naluriah mengambil botol bir di atas meja dan dengan sekuat tenaga mengahntamkannya ke kepala nadia.
darah mengalir dari kepala nadia akibat hantaman botol , namun ia tetap tak bergeming .justru sosoknya kini malah kian menyeramkan dengan perut dan kepala yang berlumuran darah .
keberanian parjono pun kian surut dan mulai menghilang , dengan panik ia menoleh ke kiri dan kanan mencari sesuatu yang mungkin bisa digunakan sebagai senjata.

“setan..!!! pergi…!!! pergi loo…!!!!” teriak parjono sambil melempar sebuah kursi.

Kursi kayu itu hancur berantakan saat menghantam nadia , namun gadis itu tetap berjalan mendekat.
Parjono terus beringsut mundur sambil melempar barang apa saja yang ia temukan , namun tak satupun yang dapat membuat nadia roboh. Hingga akhirnya ia pun terpojok ke dinding , tak ada tempat lagi untuk mundur.

“tidak….!!! jangan…jangan bunuh saya…!!!ampuunn..!!! ampuunnn….!!!! ” parjono memohon.

Respon nadia hanya tertawa cekikikan , kuku tangannya memanjang dan terlihat sangat tajam. Dengan satu gerakan cepat kuku kuku tajam itu menyabet leher parjono

“aaakhhh..!!! jerit jono kesakitan sambil memegang lehernya yang berlumuran darah. Belum sempat ia mengambil nafas , satu sabetan lagi telah merobek perutnya hingga issinya terburai keluar, kontan saja tubuhnya langsung ambruk ke lantai , lalu tubuhnya kejang dan kelojotan meregang nyawa seperti ayam yang baru disembelih, dan beberapa detik kemudian ia pun tewas menyusul temannya bento.

Nadia tertawa melihat parjono telah tewas , ia lalu mengambil tas dan dompet miliknya juga pakaiannya , dan tanpa mengenakannya lagi , nadia keluar dari rumah itu menembus tirai air hujan yang masih turun dengan derasnya , lalu berjalan dan menghilang di kegelapan malam.

******* *************

Di kota besar seperti bandung atau jakarta , orang bisa dengan mudahnya kehilangan nyawa, hampir setiap hari selalu saja ada berita tentang orang yang mati secara mengenaskan , baik itu karena kecelakaan , pembunuhan atau bencana alam. Karena itulah orang orang tidak terlalu menganggap istimewa saat surat kabar memuat berita tentang dua kematian yang mengenaskan dalam satu malam.

Kematian aceng sedikit menjadi perhatian karena menyangkut nama konglomerat albert donatius. Hasil penyelidikan polisi untuk sementara menyimpulkan bahwa aceng mati bunuh diri. Hal ini berdasarkan kondisi TKP yang bersih , rumah dalam keadaan terkunci dan tak ada tanda tanda orang lain masuk , sementara itu nadia yang terbaring sakit dipastikan tak pernah terbangun atau sadarkan diri , kesimpulan ini diperkuat oleh hasil diagnosa dokter.
Satu hal yang masih mengganjal bagi pihak kepolisian adalah tidak ditemukannya surat wasiat atau pesan terakhir apapun yang biasanya dibuat oleh pelaku bunuh diri sebelum mengakhiri hidupnya, bahkan orang orang disekitar aceng dan yang dekat dengannya menyatakan aceng tidak pernah punya masalah serius atau setidaknya bercerita punya masalah.

Kematian kedua sama sekali tidak menarik perhatian publik. Matinya seorang tukang ojeg bernama parjono dianggap hal yang biasa terjadi , meski tewasnya dibunuh secara sadis. Tapi polisi jelas berpendapat lain , bahkan lebih serius menyelidiki kasus ini. Fakta bahwa parjono dan bento adalah saling mengenal ditambah mereka tewas dengan kondisi yang hampir mirip , setidaknya mengundang kecurigaan pihak kepolisian. Mereka meyakini jika kedua orang ini tewas dibunuh oleh pelaku yang sama yang masih misterius , bahkan mungkin dengan alasan dan motif yang sama pula.

Beberapa saksi dan orang orang yang dicurigai punya keterkaitan dengan kasus ini sudah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan , namun hasilnya nihil , para penyidik masih menemui jalan buntu.
Abdul , masto dan udin adalah yang termasuk dipanggil oleh pihak kepolisian. Mereka awalnya sempat cemas , khawatir polisi telah mengetahui peristiwa pemerkosaan yang lalu.
Namun ternyata polisi hanya menanyakan kegiatan mereka beberapa hari ke belakang , kapan kontak terakhir dengan para korban dan kemungkinan ada pihak pihak tertentu yang dendam pada korban. Tak ada sedikitpun disinggung soal pemerkosaan ataupun nama suster asti.

“gue yakin banget sekarang , pasti bento sama jono dibunuh sama setannya si asti…” kata abdul sepulang dari kantor polisi.

“kok elu bisa yakin gitu sih..?” tanya udin meski dalam hati iapun mulai yakin soal suster asti ini.

“iya dul , bisa aja kan yang bunuh mereka orang orangnya si codet..” timpal masto menyebut salah satu musuh besar bento di dunia hitam.

“enggak men , gue hafal banget cara kerja si codet . Lagipula elu berdua denger sendiri kan , polisi sendiri kebingungan , mereka anggap kasus ini terlalu janggal untuk sebuah pembunuhan..”

masto dan udin langsung terdiam . Memang tadi ia mendengar bahwa pihak kepolisian juga menganggap kasus ini terlalu aneh, terutama pada kematian bento di lokalisasi.
Bagaimana mungkin seorang pembunuh bisa menyelinap masuk , membunuh bento dan kembali menyelinap keluar tanpa diketahui siapapun. Dengan kondisi mayat yang perutnya robek dan bermandikan darah seharusnya si pembunuh akan kesulitan menyembunyikan senjata yang digunakan , dan juga pastinya tubuhnya akan juga terciprat darah korban. Padahal saat itu lokalisasi sedang ramai pengunjung.

“terus…menurut elu , apa kita juga bakalan dikejar juga , dul..??”

“iya lah din….setan itu pasti bakal ngejar semua orang yang merkosa dia waktu itu , ya..termasuk kita juga lah….”

masto spontan melirik ke kiri dan kanan khawatir tiba tiba suster asti muncul disebelahnya, ” mampus gue…” gumamnya kemudian

“enggak deh..gue ga mau mati gara gara setan…..kita harus cari jalan keluarnya..!!! “g udin terlihat makin gelisah

“gue udah mikir itu juga din , elu tau kan kalo gue pernah belajar ilmu kebatinan ,”h kata abdul ” nah ..guru gue itu orang sakti , dia pasti bisa nolongin kita..!!”

“orang sakti..??maksud elu..dukun..paranormal gitu…??”

“bener banget….kita harus cepet temuin dia sebelum nyawa kita….kheeek..!!!”h jawab abdul sambil memberi gestur leher terpotong dengan tangannya.

Kedua temannya hanya mengangguk setuju saja , bagi mereka saat ini apapun akan mereka lakukan asal bisa lolos dari teror arwah penasaran suster asti

******* *************

Mitha duduk bersimpuh di atas sebuah dipan kayu beralaskan karpet berwarna merah yang sudah lusuh. Di usianya yang ke -17 , raut dan gurat kecantikannya semakin jelas terbentuk , dan tidak sembarang cantik karena ada sedikit nuansa jepang di wajahnya yang cute.
Hal tersebut tidaklah mengherankan , kerana ibu kandung mitha memang asli orang jepang , sementara ayah mitha adalah seorang diplomat yang dulu pernah bertugas di negeri sakura.
Darah campuran indo-jepang membuat mitha sejak kecil selalu menjadi pusat perhatian , karena selalu menjadi yang tercantik diantara teman temannya bahkan di setiap tempatnya bersekolah.
Biasanya laki laki yang terangsang jika melihat anak-anak atau pedhopilia , adalah orang orang yang mengalami gangguan kejiwaan setidaknya perilaku sex nya menyimpang . Tapi untuk kasus mitha , bahkan lelaki normal sekalipun yang tak mempunyai penyimpangan apa apa , kejantannanya akan bereaksi saat melihat mitha ketika masih SD atau SMP , dimana kecantikannya dan lekuk tubuhnya mulai terbentuk indah.
Bisa dibayangkan bagaimana cantiknya mitha saat ini , saat ia telah menjadi gadis remaja , saat dimana keindahan seorang wanita sedang ranum ranumnya siap untuk dipetik bahkan dinikmati. Bagi sebagian orang wajah mitha yang ke jepang jepangan dengan rambut pendeknya yang serasi dengan bentuk wajah , mengingatkan mereka pada pemain film bokep jepang yang rata rata wajahnya cantik ,cute and innocent.

Mitha bersimpuh diatas karpet lusuh , dengan seragam putih abu abu masih melekat di tubuhnya. Matanya terlihat berkaca kaca , wajah cantiknya menyiratkan kegundahan , tubuh moleknya sesekali bergidik.
Di belakang mitha duduk seorang pria tua , mulutnya komat kamit seperti sedang membaca mantera ,dan yang lebih mengejutkan , lelaki tua itu tak mengenakan pakaian sama sekali alias telanjang bulat.

Dia adalah pak mamat , seorang penjaga sekolah yang juga punya kemampuan sebagai dukun atau paranormal , dan dengan kemampuannya itulah ia dapat dengan mudah memperdayai para siswi cantik atau guru perempuan di sekolah ini untuk ia tiduri.
Salah satu siswi yang pernah menjadi korban pak mamat adalah seorang siswi pindahan dari jakarta bernama voni ( cerita selengkapnya tentang vonny bisa dibaca di HANTU BANGKU KOSONG ).

sambil komat kamit , tangan pak mamat menyelusup masuk ke balik seragam putih mitha dan mengelus elus punggung mulus gadis itu. Rupanya hal inilah yang membuat matanya berkaca kaca dengan ekspresi gundah. Selama ini tak ada seorang lelaki pun yang pernah menyentuh tubuhnya bahkan pacarnya sendiripun belum.
Justru sekarang orang yang pertama menyentuh dirinya adalah seorang penjaga sekolah , sama sekali bukan orang yang diharapkan mitha.

Pak mamat begitu leluasanya mengelus punggung mitha tanpa ada perlawanan sama sekali , bahkan saat ia melepaskan kaitan BH di punggung mitha , reaksi gadis itu hanyalah memejamkan mata kuat kuat sambil mengigit bibir , mati matian rupanya ia berusaha menahan tangisnya , meski setetes air mata sempat jatuh dari sudut matanya.

Setelah melepas kaitan BH , pak mamat kemudian memijat bahu mitha dengan lembut sambil berbisik di telinga gadis itu , “g coba untuk rilex non mitha…..”

lama kelamaan mitha memang akhirnya merasa rileks saat bahunya dipijat. Melihat hal itu , tangan tua pak mamat dengan cekatan membuka kancing seragam gadis itu satu persatu, setelah terbuka semua nya, pak mamat dengan mudahnya menyingkirkan BH yang kaitannya sudah ia lepas sebelumnya.

“wwuiiihh….” pak mamat menggumam kagum bercampur puas saat menyentuh buah dada yang menonjol dengan indahnya secara langsung , dari belakang ia meremas remas bukit kembar itu , terasa empuk dan kenyal , putingnya ia pilin pilin.

“aduhhh.ashhh….eehhh….”mitha mulai mendesis. Ini kali pertama buah dadanya disentuh lelaki , perasaan antara malu dan nikmat bercampur jadi satu.

“dibuka ya neng seragamnya ..”h kata pak mamat sambil melepas seragam mitha , kini mitha bertelanjang dada , hanya tinggal mengenakan rok abu abu dan kaus kaki putih saja.

Pak mamat kembali menggerayangi dua bukit kembar yang menjadi impian banyak pria. Sambil meremas remas , pak mamat menciumi tengkuk , pundak dan leher mitha.

“ooohhh..pak….ahhhh…”mitha kembali mendesah merasakan sensasi geli dan nikmat.

Puas dengan aksinya , pak mamat menyuruh mitha untuk berbalik dan duduk menghadap dirinya.
Saat duduk berhadapan , mitha menundukan kepalanya karena risih , tangannya menyilang menutupi dadanya.

“aaahh..ayolah non mitha..jangan ditutupi seperti itu…” kata pak mamat sambil menyingkirkan tangan yang menutupi buah dada mitha.
Pak mamat memandang dengan kagum keindahan tubuh gadis itu , wajah cutenya memang benar benar ,mengundang fantasi nakal. Ia lalu mengangkat kepala mitha dan berusaha mencium bibirnya.
Mitha sempat memalingkan muka saat bibirnya hendak dicium , namun lama kelamaan perlawanannya luluh juga. Bibir pak mamat berhasil melumat bibir cantik mitha, lidahnya menari nari di dalam mulut gadis itu.

Ciuman pak mamat tak hanya sebatas bibir , tapi juga dagu , leher dan belakang telinga, cumbuan demi cumbuan akhirnya membuat mitha rileks dan berusaha menikmatinya saja. Apalagi saat buah dadanya sudah dicaplok dengan rakusnya oleh pak mamat , kuluman dan permainan lidah pak mamat kian membuainya.

“aahh..pak…ahh..sshhh..ahh…”

:sslrp..cpp..cpp…slrp…” suara hisapan dan jilatan pak mamat pada payudara mitha terdengar dengan jelas.

Cukup lama pak mamat menikmati buah dada ranum itu , sehingga meninggalkan bekas merah dan basah pada kulit mulus mitha.
Pak mamat kemudian meraih tangan mitha , dan menggengamkannya ke penisnya yang meski sudah tua namun masih dapat menegang dengan maksimal.

“dikocok..kocok.neng…” perintah pak mamat sambil memberi instruksi cara mengocok penis yang baik dan benar.

Awalnya mitha terlihat canggung, jangankan menyentuh , melihat langsung kemaluan pria saja baru sekarang.
Meski pun akhirnya ia mulai terbiasa , namun sambil mengocok ngocok penis pak mamat dengan tangannya , ia memalingkan wajahnya enggan untuk melihat karena masih merasa risih.
Saat penisnya dikocok jari jari lentik mitha , kesempatan itu digunakan pak mamat untuk mengelus elus kulit lengan mitha yang begitu bersih , mulus dan halus terawat.

“wuuiih….kulit non mitha emang luar biasa mulus , halus , cakep , bikin bapak tambah terangsang nih..”

perasaan malu dan terhina yang sempat hilang , kini muncul lagi di diri mitha mendengar pujian itu. Tak pernah sekalipun dalam benaknya jika gadis baik baik seperti dirinya harus menjadi pemuas nafsu seorang lelaki tua penjaga sekolah , hanya agar masalah yang menimpanya saat ini cepat selesai.
Tak puas rasanya jika hanya merasakan tangannya saja , pak mamat meraih kepala mitha dan menyuruhnya untuk mengulum batang kemaluannya.

“ayo non…sekarang pake mulut….”

“nggak pak…nggak mau…” kali ini mitha berontak

“kenapa non….bukannya non mitha pengen urusannya cepat selesai kan..??”h pak mamat terlihat kesal, “gnah ..makanya ayo kulum..”

“nggak pak..!!! saya mohon…jangan…” mitha tetap berontak , kali ini tangisnya tak tertahankan lagi.

Raut wajah pak mamat kian menampakkan kekesalan , “gnon mitha…inget kan..non mitha sudah setuju dengan syarat yang bapak ajukan…non mitha sendiri yang bilang syarat apapun akan dipenuhi , ya kan..??”

“pak…saya mohon pak..!!! saya memang akan memenuhi semuanya , saya rela bapak tiduri ..saya bahkan rela..harus….harus..kehilangan milik saya yang paling berharga pak, “g kata mitha di sela sela tangisnya , ” tapi saya mohon jangan menambah beban penderitaan saya dengan hal ini pak..”

meski belum pernah melakukan , mitha paham betul apa itu oral sex. Dan baginya hal tersebut adalah sangat menjijikan , bagaimana mungkin ada dengan entengnya menjilati bahkan memasukan kemaluan ke dalam mulut. Sampai kapanpun ia tak akan pernah mau melakukan hal tersebut bahkan pada suaminya sendiri kelak.

Pak mamat terlihat kecewa , pikirannya sedang menimbang nimbang , rasanya percuma saja memaksa gadis ini , padahal sudah sejak lama pak mamat mengimpikan kenikmatan jilatan dan kuluman bibir mitha pada penisnya, tapi sekarang….

“ya sudahlah kalo gak mau..!!! sekarang buka roknya sama celana dalamnya sekalian , terus berbaring disana.”h kata pak mamat akhirnya mengalah.
Kali ini mitha melakukannya dengan patuh , seragam abu abunya plus celana dalam ia lepas lalu kemudian berbaring pasrah, ia hanya tinggal mengenakan kaus kaki putih saja.

Mitha kini pasrah saat pak mamat sudah berlutu diantara kedua pahanya.

“sakit sedikit tahan aja ya non…” kata pak mamat sambil mulai mendorong masuk penisnya kedalam vagina mitha.

“aahh..periihh..”pertama kali kewanitaannya ditembus rasanya sangat menyiksa mitha , tubuhnya menggeliat hebat , keringat mulai membasahi tubuhnya.
Pak mamat terus menusukan penisnya mencoba menyeruak sempitnya vagina mitha .

“aduuhh…aaahhh..ahhh…”h setiap dorongan dari pak mamat, membuat mitha menggeliat , hingga dadanya membusung terangkat.
Pak mamat yang masih kesal karena mitha menolak melakukan oral sex , kini tanpa ampun lagi menekan penisnya sedalam mungkin.

“aaaahww..aaa..aaa….”

dorongan terakhir berhasil merenggut kesucian mitha , kali ini air matanya mengalir tak terbendung lagi.
Pak mamat menikmati sejenak jepitan vagina mitha yang masih fresh , baru beberapa saat kemudian ia mulai memompa tubuh molek mitha , gerakannya keras dan liar sebagai pelampiasan kekesalanya tadi.

“aahh..ahhh..periih…periihh…” mitha merintih menahan sakit , tangannya mencakar cakar karpet merah yang menjadi alas, tubuhnya mengejang , penis itu terasa merobek robek vaginanya.
Pak mamat terlihat senang melihat reaksi mitha seperti , ia malah semakin intens dan keras menghantam kewanitaan mitha.

“aduhh..aahhh.periihh….mamii…mammii..periih mamii…”

kepala mitha bergerak ke kiri dan kanan , tubuhnya menggeliat tak karuan berusaha sebisa mungkin mengurangi rasa sakit yang menyiksanya.
Genjotan pak mamat yang semakin kasar membuat tubuh mitha terguncang guncang dengan keras. Buah dada gadis itu terus ia genggam dan remas , bukan hanya buah dada , paha dan pantat gadis itupun terus ia gerayangi. Kepuasan tersirat di wajah pak mamat , ia bagaikan sedang menindih seorang pemain film bokep jepang , ia pun semakin semangat menggesek dinding vagina gadis itu dengan batang kejantanannya.

Sekian lama kewanitaannya dihantam akhirnya mitha mengerang panjang saat untuk pertama kalinya mengalami orgasme , dan tak berapa lama kemudian pak mamat menyusul. Sperma yang hangat dan kental menyembur kuat membasahi vagina mitha.
Mitha pun terkapar lemah di dipan , hilang sudah kesucian dirinya , air matanya mengalir , nafasnya terengah engah , membuat buah dadanya bergerak naik turun.

Pak mamat turun dari atas tubuh mitha , ia lantas mengambil secarik kain putih, dilapnya bercak bercak darah perawan mitha , kemudian kain itu dimasukan ke dalam sebuah tempat pembakaran dupa dan dibakar.
Asap merah muncul dari reaksi pembakaran tersebut , dihembuskannya asap itu pada sekujur tubuh mitha yang masih berbaring lemah di dipan .

“udah beres non….mahluk halus itu gak bakalan gangguin non mitha lagi…” kata pak mamat sambil mengenakan pakaiannya kembali.

“bapak nggak bohong kan..??” tanya mitha tak bersemangat

“percaya deh neng….kalo bohong ..bapak rela dituduh melakukan pemerkosaan sama neng mitha..” pak mamat berusaha meyakinkan.

“memang bapak memperkosa saya kok…” gumamnya pelan nyaris tak terdengar. Dengan gontai ia memungut seragamnya dan memakainya kembali. “g Saya bisa pulang sekarang pak..???”

“iya..iya silakan…hati hati di jalan ya non…” jawab pak mamat dengan nada penuh kepuasan
mitha melangkah keluar dengan terseok seok karena selangkangannya terasa sakit ( KISAH MITHA SELENGKAPNYA AKAN DICERITAKAN KHUSUS TERSENDIRI…coming soon )

pak mamat melongok keluar memastikan mitha benar benar telah pergi , setelah dirasa aman ia lalu berkata , “g sudah…kalian boleh keluar sekarang….”

dari ruang dalam keluarlah masto , abdul dan udin . Muka mereka bertiga masih terlihat takjub , karena selama adegan panas antara mitha dan pak mamat ,mereka intip dari dalam.
Namun akibat mengintip itu kepala mereka jadi pusing tak karuan menahan nafsu , baru melihat mitha dengan wajah indo jepang saja sudah membuat mereka horny , ditambah lagi saat ia ditindih , dan kehilangan keperawanan di depan mata mereka.
Masto dan udin yang awalnya merasa aneh kenapa orang seperti pak mamat malahan menjadi penjaga sekolah , kini mulai paham.
Mereka bertiga sebenarnya sudah datang sedari tadi dan menceritakan semua permasalahannya , abdul pun dengan tanpa ragu menceritakan tentang pemerkosaan yang mereka lakukan terhadap suster asti pada pak mamat , karena ia tahu guru kebatinannya ini satu”hvisi dan misi “g dengan dirinya. Ketika sedang membicarakan tentang kemungkinan arwah suster asti yang menuntut balas , tiba tiba mitha datang . Dan untuk sementara urusan mereka ditunda dulu.

“jadi bagaimana ki sewu..?” abdul memanggil pak mamat dengan sebutan ki sewu , nama yang ia ketahui saat dirinya belajar ilmu kebatinan pada pak mamat.

“hmmm….memang benar …arwah suster itu sedang mengejar orang orang yang memperkosanya dulu” jawab pak mamat.

“lalu kami harus bagaimana ki , kami tak mau mati , apalagi gara gara setan..!!!” kata udin dengan hati kian gelisah.

“kunci dari semua ini ada di gadis bernama nadia, anak konglomerat albert donatius…” kata pak mamat.

“nadia…kenapa..?? apa hubungannya dengan semua ini..??” abdul bertanya dengan keheranan , begitu juga kedua temannya yang merasa tak pernah punya urusan dengan nadia , kenal pun tidak.

pak mamat kemudian menyuruh mereka duduk lebih dekat , lalu ia mulai menceritakan sesuatu yang sepertinya cukup mengejutkan ketiga orang itu. Masto , udin dan abdul saling berpandangan bingung , mereka masih berusaha mencerna pada apa yang baru saja diceritakan pak mamat.

“nah…..sekarang yang harus kita lakukan adalah menculik gadis yang bernama nadia ini , dan kita bawa ke desa watu ireng , dengan begitu kalian kelak akan terbebas dari kejaran setan itu , dan yang terpenting lagi , arwah suster asti harus dimusnahkan..” kata pak mamat

“baik , ki. Kami siap melakukannya..” kata abdul

“iya ki…apapun akan kami lakukan asal setan itu pergi selamanya.” timpal udin.

“gya..ya…ya….tapi sebelum itu , ada yang harus aku lakukan untuk mempermudah semuanya…”h kata pak mamat , lalu membakar dupa , mulutnya komat kamit membaca mantera , awalnya perlahan lalu makin keras dan kuat , tangannya menengadah ke langit.
Efek dari mantera tersebut membuat seluruh ruangan berguncang keras bagai terkena gempa , benda benda berjatuhan , bahkan masto , udin dan abdul tak bisa duduk dengan stabil akibat guncangan ini.
Guncangan itu terjadi kurang lebih lima menit sampai akhirnya perlahan lahan mulai berhenti dan suasana kembali normal, namun ruangan itu sudah berantakan seakan habis terkena ledakan bom.

Tepat setelah suasana kembali tenang , tiba tiba terdengar pintu depan diketuk.

“dul , buka pintunya…tamu kita sudah datang rupanya” perintah pak mamat

abdul yang posisinya dekat dengan pintu langsung bergegas membukakan pintu , sementara masto dan udin , kelihatan harap harap cemas melihat siapa yang datang , siapa tahu jika yang datang adalah perempuan cantik seperti tadi , mereka boleh mencicipi sedikit.

Abdul membuka pintu dan langsung berteriak dan melompat mundur,

“gwaaa.aaaaa…..sss..ss…..ttt..ppp..” bicaranya tak karuan membuat heran kedua temannya.

“dul kenapa luu..siapa tamunya…??” tanya masto penasaran.

Belum juga abdul menjawab , tamu yang dimaksud telah melompat masuk , dan sontak udin dan masto pun berteriak kaget bercampur ketakutan , wajahnya pucat pasi. Hanya pak mamat yang terlihat tenang tenang saja.
Tamu yang datang ternyata bukanlah perempuan cantik seperti yang diharapkan udin , tetapi dua sosok pocong dengan kain kafan lusuh , dan wajahnya yang hancur sangat mengerikan.

“tenang..semuanya jangan takut…” pak mamat berusaha menenangkan , “gini teman kalian yang akan membantu kita..”

ketiganya memandang pak mamat dengan tatapan heran ,

“ini adalah bento dan parjono , “g pak mamat menjawab keheranan mereka , “g aku telah membangkitkan mereka dari kuburnya”

to be continued…..

Malam semakin beranjak kian larut namun tempat itu justru semakin
ramai oleh pengunjung.
Lagu house mix dangdut terdengar saling bersahutan dari tiap tiap
warung , beberapa terdengar agak memiawakkan telinga karena keluar
dari speaker yang sudah tua.
Tampilan depan tempat ini sangat umum layaknya tempat makan minum di
luar kota , tempat singgahnya para supir truk atau bus.

lampu yang kerlap kerlip dan para perempuan berpakaian seronok dan
berdandan menor terlihat duduk dan hilir mudik di depan warung minum
masing masing , menggoda para supir yang sedang beristirahat.
warung remang remang seperti ini selain menjual makan dan minum juga
menjual kehangatan perempuan , dan tentu saja layaknya lokalisasi
kelas kambing , para perempuan yang ada disini meskipun tubuhnya
montok dan menggiurkan , namun wajahnya masih terlihat kampungan
tertutup dandanan menor make up tebal.

para pelanggan tempat ini yang kebanyakan supir dan pekerja kasar lain
tak mempermasalahkan soal wajah , bagi orang orang seperti mereka yang
penting body montok dan goyangan yahud di ranjang itu saja sudah cukup.
memang ada juga satu dua perempuan yang tampangnya sedikit lumayan
alias gak terlalu kampungan , tapi biasanya mereka sudah menjadi
bookingan seseorang , yang juga biasanya ditakuti di tempat itu.

Salah seorang pelanggan setia tempat ini adalah bento , pekerja kasar
yang juga merangkap sebagai preman kambuhan.
keseharian pria bertampang seram ini memang serabutan , apapun
pekerjaan yang ada ia jalani , supir truk , supir tembak angkot , kuli
bangunan dan kalo kepepet kembali jadi penodong dan perampok , jadi
tak heran kalo bento sudah sering keluar masuk penjara.

“hei….!!! ih…akang teh kamana wae atuh , meni tara katingali (
akang kemana aja , lama gak keliatan ) ” seorang wanita muda dengan
buah dada besar menyambut bento , wajahnya lumayan cantik dibandingkan
perempuan lain yang ada disini meski masih terlihat wajah ndesonya.

“yaa..biasa lah neng , cari sabetan . Kan buat neng iis juga ” jawab
bento sambil menjawil nakal buah dada iis yang tersembul dari balik
pakaian model kemben.

“iihh…akang nakal aaah…” iis pura pura menepis tangan bento yang
mulai meremas remas buah dadanya.

bento mengambil tempat duduk di salah satu meja ,dan secara otomatis
orang orang di meja itu langsung menyingkir karena segan dan takut ,
semua orang di tempat ini tahu siapa bento dan reputasinya.
Begitu duduk , bento menarik iis kepangkuannya dengan posisi
membelakangi . Penuh nafsu bento menggerayangi dan meremas buah dada
iis dari belakang, sambil menciumi tengkuk dan leher gadis itu.
Iis tertawa cekikikan karena geli dan juga mulai terangsang , apalagi
saat bento menurunkan kemben yang menutupi payudaranya , dan dengan
begitu leluasa bento memainkan puting susu dari bukit kembar nan
montok tersebut.

Meski terjadi adegan panas di meja itu , tapi tak seorangpun yang
peduli atau sengaja melihat selain lirikan lirikan kecil saja.
selain karena hal seperti itu sudah biasa disini ,namun juga tak ada
yang mau ambil resiko jika bento merasa terganggu karena tatapan
seseorang , jika itu sampai terjadi , jangan harap bisa pulang selamat.

IIs kini hampir setengah telanjang , kembennya telah turun samapai
perut ,bukit kembarnya terapapar begitu jelas dan tak lepas dari
genggaman bento.

“akang..akang….udah atuh jangan disini , ke dalem aja yuu….” kata
iis sambil menyingkirkan tangan bento lalu berdiri dan merapikan
kembali pakaiannya sekenanya.
tanpa banyak bicara bento mengikuti iis menuju salah satu kamar di
belakang warung minum itu.

Beberapa kamar sudah terisi , dan karena hanya disekat oleh kayu dan
papan triplek maka suara desahan , dan erangan kenikmatan samar samar
bisa terdengar.
mereka berdua memasuki salah satu kamar yang masih kosong, isi kamar
itu tak jauh berbeda antara satu dengan yang lainnya, di sudut kamar
terdapat sebuah kasur busa murahan , sebuah cermin besar ukuran satu
badan dewasa menempel di dinding , kamar itu dihiasi pula oleh gambar
gambar atau poster perempuan sexy, sperti J-lo , britney spears
ataupun julia perez.
kebanyakan gambar diambil dari majalah atau tabloid panas macam
exotica , yang terbaru adalah gambar olga lydia yang diambil dari
majalah popular.

“naah…akang tunggu sebentar ya…?”

” loo…neng iis mo kemana lagi..?” ucap bento dengan nada kecewa

” ambil minum dulu atuh kang , biar lebih hot ” jawab iis sambil
mengerling nakal lalu kembali keluar.

bento menghembuskan nafas kesal lalu duduk di pinggir ranjang.
Dipandanginya gambar gambar yang menempel di dinding.
pose pose menantang dari model exotica ternyata efektif membangkitkan
nafsu pria kasar ini , ia membuka pakaiannya dan hanya menyisakan
celana dalam saja.
bento bangkit dari tempatnya menuju ke salah satu gambar , model
exotica dengan pakaian sepak bola nyaris telanjang semakin menaikkan
level birahi bento kian tinggi .
saking tegangnya , kepala penis bento menyembul dari balik celana
dalam. Sambil berfantasy , bento bermain main dengan kemaluannya
sendiri untuk beberapa saat sampai ia mendengar pintu kamar dibuka dan
seseorang masuk.

Bento menoleh , melihat siapa yang datang dan ia pun terkejut karena
ternyata bukan iis yang datang.
Bento berbalik dan menatap tak percaya dari ujung rambut hingga kaki
orang dihadapannya. Di hadapan bento berdiri seorang gadis muda yang
sangat cantik , sangat jauh diatas standar semua perempuan yang ada di
tempat ini.
rambut hitamnya yang sebahu terlihat sehat berkilau , kulitnya putih
mulus , buah dadanya begitu bulat proporsional tercetak di balik kaos
ketat yang menutupi tubuhnya.
Tampilan gadis ini sama sekali tak seperti pelacur murahan , sangat
jauh sekali . Tampilan gadis ini layaknya gadis gadis kaya yang sering
berseliweran di Mall , bahkan kalo mau lebih spesifik , gadis ini
layaknya seorang mahasiswi dari sebuah unuversitas ternama yang memang
terkenal karena kecantikan para mahasiswinya.

“kamu…siapa..??” tanya bento hati hati , nalurinya mengingatkan
untuk waspada , sungguh aneh ada bidadari secantik ini bisa nyasar ke
tempat kumuh.

“aku nadia…” jawab gadis itu dengan suaranya yang juga begitu merdu
untuk didengar

“ok..nadia , dan kamu disini untuk..??” bento menggantung kalimatnya

nadia hanya tersenyum dan melangkah mendekat , kewaspadaan membuat
pria ini refleks beringsut mundur.

“jangan takut begitu abang , aku disuruh iis buat melayani abang ,
sebagai hadiah katanya “

“hadiah..?? melayani …?? maksudnya..???” bento masih bersikap waspada

nadia malah semakin mendekat , harum tubuhnya membuat birahi bento
kembali melonjak , yang pasti harumnya berasal dari parfum mahal dan
bukan sekedar minyak telon layaknya pelacur kampung.

“abang mau ngobrol apa mau yang lain …??” bisik nadia dengan suara
mendesah di telinga bento , tangan halusnya mulai menggerayangi batang
kejantanan bento yang kian menegang dan mulai mengurutnya lembut ,
bahkan preman segarang bento tak sanggup berkata kata saat kemaluannya
disentuh tangan halus itu.
Dan kali ini ia sudah melupakan kewaspadaannya , ia mulai menikmati
sentuhan sentuhan halus di penisnya.
Nadia lalu berlutut diantara kedua kaki bento dan dengan sigap
menurunkan celana dalam pria itu , ia pun terlihat senang saat melihat
kejantanan yang begitu tegang dan besar , tanpa ragu atau jijik nadia
menjilati batang kejantanan bento.

Dijilatinya dari pangkal bawah lalu ke atas , dikulumnya sejenak pucuk
penis itu , lalu kembali menjilati sampai bawah , lalu naik lagi dan
kembali mengulum pucuk penis itu.
Bento semakin tak mampu berkata kata selain menggeram nikmat. Lidah
nadia yang basah dan lembut menyalurkan sensasi kenikmatan yang luar
biasa ke seluruh tubuh bento , kenikmatan itu kian berlipat saat
pucuknya dikulum bibir mungil nadia.
nadia melanjutkan jilatannya beberapa kali sampai ia merasa kedua
tangan bento menekan kepalanya , maka tanpa ragu lagi mulutnya meraup
penis besar itu.

“uughhh…..gilaaa…anjiing….” hanya itu yang keluar dari mulut
bento saat kehangatan bibir gadis cantik itu meneror nafsu lelakinya.
Baru jilatannya saja sudah begitu luar biasa nikmat, apalagi kini
bibir mungil itu mengulum dan mengocok dengan lihainya , diselingi
dengan sedotan sedotan lembut.
hatinya bersorak kegirangan mensyukuri keberuntungnnya malam ini.
Tadinya ia hanya berharap bisa meniduri pelacur kampung macam iis ,
malahan kini seorang gadis cantik yang pasti bukan sembarangan begitu
siap melayaninya.

Tak tahan lagi menahan nafsu , bento mengangkat tubuh nadia dan
membantingnya ke atas kasur , lalu dengan kasar disingkapnya kaos
ketat gadis itu , dan dengan satu renggutan menarik bra nya hingga lepas.

“aduhh..aahhw….abang santai aja kali….ga usah kaya yang mo merkosa
gitu dong…” nadia protes , namun bento tak peduli , ia terus saja
dengan kasar melucuti seluruh pakaian nadia hingga gadis itu telanjang
bulat.
kepolosan , keindahan dan kemulusan tubuh telanjang nadia membuat
bento tertegun mengagumi keindahan dihadapannya.

“neng nadia, kok bisa ada di tempat kayak gini sih..?? ” tanya bento
sambail memainkan dua bukit kembar yang bulat sempurna.

“ehm..ooh…abang…nanti juga..tahu sendiri..oohh…”

nadia bangkit dan merangkul bento , mereka berdua lalu saling beradu
bibir dan berpaut lidah , ciuman mereka begitu panas dan erotis.
Rangkulan mereka kian erat , nadia sengaja menggesek gesekan dadanya
yang empuk dengan dada bento.
sungguh pemandangan nan erotis , saat tubuh putih mulus saling berpadu
dengan tubuh hitam kasar.

bento lalu membaringkan nadia , dan dengan lidahnya ia telusuri lekuk
lekuk tubuh indah nadia , tak seinci pun ia lewatkan .
jilatannya berlama lama saat tiba di buah dada , dijilatinya puting
susu nadia diselingi dengan kuluman , sedotan dan gigitan lembut
bergantian di kedua buah dada montok tersebut sehingga meninggalkan
bekas bekas merah dikulit mulusnya.
tubuh nadia bereaksi dengan bergetar dan menggelinjang menikmati
setiap rangsangan.
merasa cukup , lidah bento meluncur makin ke bawah , dibukanya paha
gadis itu lebar lebar, vaginanya yang bersih membuat bento menahan
nafas sesaat , ia masih tak mempercayai betapa beruntungnya ia malam ini.

dikecupnya dengan lembut bibir vagina lia , lalu mulai menjilatinya ,
lidahnya liar mencari klitoris di sela selanya.

“ooh…ooahhh..ahhhw..sss…aahhhh…”

nadia mulai mendesah penuh kenikmatan , birahinya kian meninggi karena
selain rangsangan di vagina, buah dadanya terus diremas bento.
gelinjang dan desahan nadia membuat bento semakin bernafsu
menggerayangi tubuh indah bidadari cantik ini.

“oohwww..aaaaaaaahh…..”

tubuh nadia menegang dan mengejang saat akhirnya ia mengalami orgasme
, vaginanya telah basah oleh cairan kenikmatan lalu tubuhnya kembali
melemas.
bento tersenyum melihat reaksi tersebut , kini penisnya berdenyut
denyut menuntut pelampiasan.

“non nadia , abang masukin ya sekarang..??”

nadia hanya mengangguk lemah , tenaganya belum sepenuhnya terkumpul.
Ia merasakan sebuah benda tumpul menempel dan menggesek gesek bibir
vaginanya, perlahan benda tumpul itu menyeruak masuk ke dalam.
Meski bukan perawan , namun vagina nadia masih terasa sempit untuk
penis bento yang besar , jepitannya semakin menantang dan merangsang
pria kasar ini.

BLESSSS!!!!! satu dorongan kuat menancapkan penis bento kedalam vagina
nadia.

“aaaaahh…” gadis itu merintih pelan saat vaginanya terasa penuh ,
rasa sakit dan nikmat berpadu menjadi satu.
Untuk beberapa saat bento meresapi kuatnya jepitan vagina nadia , lalu
dengan gerakan perlahan ia mulai bergerak maju mundur , dan
genjotannya makin lama makin kencang.
seiring hentakan bento yang kian intens , tubuh nadia terguncang
guncang keras , kepalanya mendongak ke atas . Desahannya terdenagr
tertahan karena ia menggigit bibirnya sendiri, payudaranya yang juga
ikut bergoyang cepat , semakin memacu semangat bento.
Tak tahan melihat goyangan payudara nadia , ia kembali meremasnya ,
juga diselingi degan kenyotan dan gigitan kecil diputingnya.

“sss..aahhh..aahhw..sshh..oooohh…ahhh/…..” nadia sudah tak menahan
nahan lagi desahannya

beberapa menit berlalu mereka berganti gaya, bento memposisikan diri
di belakang nadia yang menungging di atas ranjang.
Disodoknya vagina nadia dari belakang , sambil memegang pinggul gadis itu.

“ooww..oohh..oohh..aahhh.ssshh…aahhh.ahhhh/….”

rintihan demi rintihan terus meluncur deras dari bibir manis nadia ,
buah dadanya yang bergoyang goyang kini sudah kembali digerayangi
bento. Semakin dekat orgasme , erangan sang gadis kian keras.
Dan akhirnya sebuah erangan panjang menandakan gadis itu kembali
orgasme , tubuh indahnya kini basah oleh keringat.

Bento yang kini sudah tak sabar ingin mencapai puncak kenikmatan juga
, kembali membalikkan tubuh nadia dan dengan kasar menusukan penisnya,
genjotannya kini begitu liar dan kasar seolah sedang memperkosanya ,
buah dada gadis itupun diremas begitu kuat sehingga gadis itu terpekik
kesakitan.
Tubuh nadia yang sudah lemah hanya terguncang guncang tak berdaya
menghadapi serangan demi serangan itu.
Sampai akhirnya bento menghujamkan penisnya begitu keras , ia pun
menggeram meresapi puncak kenikmatan yang akhirnya tiba juga ,
spermanya terpancar begitu deras ke dalam vagina nadia.

“aaaaahh….” belum pernah bento mengalami kepuasan sedashyat ini ,
apalagi yang dinikmatinya tadi adalah seorang gadis yang sangat cantik
, ia yakin jika nadia adalah seorang mahasiswi kaya yang entah
bagaimana bisa nyasar ke tempat seperti ini , tapi bento sudah tak
memusingkan hal itu , yang penting nikmat.

“hebat!!! tubuh neng nadia memang nikmat luar biasa..!!! ” puji bento
sambil mengecup bibir gadis itu , dan kemudian berbaring di sampingnya
, nadia hanya tersenyum tanpa berkata apa apa.
bento berbaring sambil memejamkan mata karena serangan rasa lelah dan
kenikmatan yang baru saja dirasakannya.
dan karena itulah ia tidak menyadari perubahan pada diri nadia , mata
indahnya tiba tiba memerah , wajah cantiknya memucat begitu
menyeramkan, kuku tangannya tumbuh tajam dan memanjang.

Nadia memandang bento yang masih berberbaring di sampingnya dengan
tatapan penuh kebencian , dan tanpa peringatan kuku tajam itu
menghujam keras menembus perut bento.

“aaaaaaggghhhh..!!!! anjiing…!!!???” bento menjerit kesakitan,
perutnya robek dan mengucurkan darah segar.

nalurinya segera menggerakan dirinya untuk melompat dari atas ranjang
dan menuju pintu , namun rasa sakit di perutnya yang robek membuatnya
ambruk di lantai , darah yang mengucur kian deras.
pandangannya mulai kabur , di sisa nafasnya bento melihat tubuh
telanjang nadia berdiri di depan cermin , tanpa ekspresi , tangannya
masih berlumuran darah.
bento terhenyak saat melihat bayangan di cermin , bukannya bayangan
tubuh polos nadia ,melainkan sosok perempuan cantik berpakaian putih
layaknya suster rumah sakit.

“ti..aghh..tidak..mungkin……”

bayangan suster itu tertawa dengan mengerikan sebelum berkata , ” kamu
yang pertama lelaki bejad…!!!!!”

“ti..dak…tidak….kamu..asti…as..ti….astiiiii…”

dan itulah kata kata terakhir dari sang preman bento, tubuhnya
terbujur kaku tak bernyawa di lantai dingin bermandikan darahnya sendiri.
melihat bento sudah mati , nadia mengambil seluruh pakaiannya sendiri
tanpa mengenakannya , ia melangkah menembus cermin menyatu dengan
bayangan suster lalu perlahan menghilang.

**************

Kematian bento di lokalisasi walau membuat gempar namun tak cukup
menghebohkan untuk menjadi headline utama di media.
Beberapa surat kabar walau memberi porsi lebih untuk berita ini ,
namun tetap menempatkanya di kolom kriminal biasa.
begitu pula dengan televisi, meski melakukan peliputan namun hanya
mendapat porsi tayangan tak lebih dari 30 detik , dengan kata lain
tewasnya preman kambuhan seperti bento dianggap sebagai peristiwa
pembunuhan biasa.
Hanya koran koran “kuning” saja yang menjadikannya hedaline , koran
kelas bawah ini memang berciri khas , judul yang bombastis dengan
bahasa “sleng” tanpa mengindahkan kaidah EYD , isinya pun sering kali
dibuat seheboh mungkin.

Arman akhirnya tergelitik juga untuk membeli salah satu koran itu ,
awalnya ia pun tidak begitu terlalu memperhatikan peristiwa ini ,
namun tagline kecil dibawah judul headline membuatnya penasaran ,
karena menyebut tentang adanya penampakan suster ngesot. apa pula
ini….????

*******

PENGAKUAN IIS

Iis keluar sejenak untuk mengambil beberapa botol bir , biasanya jika
di doping dengan minuman keras , permainan sex mereka menjadi luar biasa.
saat mengambil bir itulah ia merasakan desakan dalam tubuhnya
memaksanya untuk mampir sejenak ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi , iis sempat merasakan sebuah atsmosfer yang
berbeda dari biasanya , terasa lebih dingin dan suram , bulu kuduknya
pun mendadak merinding.

“aduuh..kenapa ini teh..??kok perasaan iis jadi gak enak ginih..??”

tiba tiba iis merasakan terpaan angin yang sangat keras membuatnya
jatuh terduduk di kamar mandi. Dengan ketakutan ia segera bangkit
menuju pintu , tapi sungguh aneh pintunya tak bisa dibuka padahal tak
dikunci.

“toolooong!!!!..hei….tolongin….iis kekunci
nih..toloong……!!!!!” teriak iis dengan panik sambil menggedor
pintu sekeras mungkin.
anehnya tak ada seorangpun yang mendengarnya , padahal lokasi kamar
mandi berada di lorong yang sering dilewati orang , bahkan tak jauh
dari situ ada pasangan yang sedang bercumbu.

“heii,,tolongin atuuhh….!!!! titin…!!! yanti….!!!! iis
kekunci….!!!!!”

tetap tak ada yang mendengar.

dalam paniknya iis mencoba mendobrak pintu namun tenaganya tak cukup kuat.
ketakutannya semakin menjadi jadi saat tiba tiba dari bak mandi muncul
sosok perempuan dengan berwajah pucat mengerikan , berpakaian seperti
suster rumah sakit.

IIs menjerit dan menangis kian keras sambil menggedor gedor pintu,
namun tetap tak ada yang mendengar.
sosok suster itu melangkah perlahan mendekati iis yang semakin
ketakutan , melangkah dan bukan ngesot.

“aampuun…..jangan ganggu iis….jangan ganggu….” iis semakin
meringkuk ketakutan

iis sempat melirik pada sosok itu dan melihat nama asti di seragam
suster itu.
sosok misterius itu ternyata hanya memandangi iis sejenak yang semakin
ketakutan , lalu ia bergerak menembus pintu kamar mandi yang masih
terkunci.

dan iis pun tak sadarkan diri.

*******

Asti..??? suster asti..???

arman tertegun membaca nama asti yang diakui saksi sebagai suster
ngesot. apakah ini hanya kebetulan..??
atau memang kejadian ini ada hubungannya dengan peristiwa seminggu
yang lalu.
pikiran arman melayang pada kejadian tujuh hari yang lalu saat ia
sedang menjaga kakeknya di rumah sakit. Dalam hati ia berharap semoga
ini tak saling berhubungan dan hanya kebetulan belaka.

*******

7 HARI YANG LALU

Arman melirik jam tangannya , hampir jam satu malam. Tak heran ia
merasa lapar dan mengantuk.
malam ini ia mendapat giliran menjaga kakeknya yang dirawat di rumah
sakit sendirian sampai pagi nanti. Kakek arman terlihat pulas tertidur
karean efek dari obat obatan yang diminumnya. Biasanya sampai pagi ia
tak akan terbangun. Dengan Pertimbangan tersebut , arman memutuskan
meninggalkan sejenak kakeknya untuk sekedar membeli kopi dan makanan
untuk mengganjal perut.

Suasana rumah sakit sudah sangat sepi , hampir tak ada seorang pun
yang arman jumpai saat menyuduri koridor panjang rumah sakit, langkah
kakinya menggema memberi kesan seram. Tapi arman bukan seorang penakut
, meski saat itu di benaknya muncul berbagai adegan film horror yang
bersetting rumah sakit. Ia justru malah tertawa membayangkan jika tiba
tiba dihadapannya muncul suster ngesot.

Saat melewati lorong menuju kamar mayat , langkah arman terhenti.
Lorong itu begitu gelap dan sepi , namun entah mengapa arman tak bisa
mengalihkan perhatiannya pada lorong itu. sepertinya ada sesuatu yang
menarik perhatiannya disana.
selangkah demi selangkah arman perlahan menyusuri lorong ke arah kamar
mayat.
bukan rasa takut yang dirasakannya , melainkan penasaran , ada sesuatu
di kamar mayat itu.

semakin dekat ke kamar mayat , samar samar ia mendengar suara
perempuan ,tak jelas apakah suara tawa , tangis , atau jeritan , yang
pasti bukan sedang berbicara.
arman berhenti sejenak dan menajamkan pendengarannya, sepetinya memang
suara perempuan dan sepertinya ini suara rintihan.
ia melanjutkan langkahnya dengan hati hati dan meningkatkan
kewaspadaan ,kembali dalam benaknya muncull pikiran bagaimana
seandainya dari dalam kamar mayat muncul sosok kuntilanak , hanya saja
kuntilanaknya berwajah dan berbody julie estelle , dengan pakaian yang
transparan , menampilkan siluet tubuh yang indah.
sekejap arman tersadar jika ia sedang melamun mesum di saat yang tak
tepat , ia kembali melangkah mendekat.

Kamar mayat itu diterangi lampu temaram , dan karena di luar gelap
maka muncul bayangan dari aktivitas yang terjadi di dalam, arman bisa
melihat ada beberapa orang di dalam namun tak jelas sedang melakukan apa.
memasuki kamar mayat , arman melihat beberapa orang pria , ia pun
segera mencari tempat bersembunyi , beruntung ada sebuah sudut gelap
yang terlindungi oleh lemari besar ,arman bisa melihat apa yang
terjadi disana , sementara mereak tak akan bisa melihatnya. dan saat
itulah arman menyaksikan adegan yang membuatnya jantungnya berdegub
kencang.

Di sebuah dipan , terbaring seorang suster cantik , seragam putihnya
sudah terbuka acak acakan, ia nyaris telanjang bulat , buah dadanya
terbuka menonjol menggiurkan , rambutnya yang panjang sudah kusut tak
karuan, dan yang paling mengejutkan , suster cantik itu sedang
dikerubuti lima orang lelaki yang begitu asyik menggerayangi tiap
lekuk tubuh indah dihadapannya.

Lima orang itu adalah kuli bangunan yang bekerja di sayap barat timur
rumah sakit yang sedang di renovasi , sementara gadis malang itu
bernama asti , orang mengenalnya sebagai suster asti.
Paras suster asti memang cantik ,khas pesona mojang priangan ,
tingginya ideal , dengan bentuk tubuh yang indah dan tentu saja sehat.
Buah dadanya tak terlalu besar atau kecil tapi begitu bulat sempurna ,
begitu juga pantatnya.
Kaki jenjang yang mulus , kulit putih cerah dan rambut panjangnya
menambah nilai keanggunan.

suster asti tak hanya cantik tapi juga ramah , tak heran ia menjadi
favorite para pasien di rumah sakit itu , terutama pasien pria.
Sering kali para pasien pria bersikap manja dan seolah sedang
menderita sakit parah jika suster asti datang.
meski suster asti tahu pasiennya hanya berpura pura , ia tak marah ,
ia tetap melayani mereka dengan baik.
Kecantikan asti tak hanya menarik perhatian para pasien tapi juga para
kuli yang sedang mengerjakan renovasi sayap barat rumah sakit itu.
satu yang paling terobsesi dengan asti adalah bento , “pimpinan” para
kuli dan memang yang paling ditakuti. Preman kambuhan dan “langganan
tetap ” penjara ini memang sedang mencoba hidup lurus , namun bukan
berarti pikirannya juga lurus.
apalagi setelah beberapa kali bertemu suster asti , harus diakui pria
manapun imajinasinya akan melayang tinggi jika melihat gadis secantik
asti dengan seragam putih suster , apalagi seragamnya sedikit mengetat
menonjokan bentuk payudara dan pantat yang bohay.

Sebenarnya meski terobsesi , awalnya bento masih mampu menahan
berbagai pikiran kotor dalam otaknya , ia mencoba untuk benar benar
hidup lurus.
Namun suatu hari pertahanannya jebol juga . Hari itu ia sedang bekerja
di atap , dan dari tempatnya ia bisa melihat dengan jelas ke arah
kamar mandi khusus pegawai rumah sakit , namun orang di dalam kamar
mandi tak akan bisa melihatnya.
siang hari asti masuk kesana untuk berganti pakaian , tanpa curiga ia
melepaskan seluruh pakaiannya , menampilkan lekuk tubuh yang selama
ini tersembunyi.
semua itu tak lepas dari tatapan penuh nafsu bento di atap , birahinya
kini benar benar overheating.
sejak saat itulah bayangan tubuh asti terus terpatri dalam benak bento
, lekuk tubuhnya , buah dadanya , paha mulusnya , vaginanya yang bento
yakini pasti masih perawan.

Rencana jahat pun dibuat , bersama empat orang kuli lain yang satu
“visi dan misi ” dengan bento.
Dan malam ini , lima orang kuli itu sengaja mencegat suster asti yang
sedang shift malam. Bento sudah hafal betul situasi rumah sakit ,
jalur mana saja yang dilalui asti dan jam jam sepi rumah sakit.
maka ketika melewati sebuah lorong yang sepi , suster asti disergap
oleh mereka dan diseret ke kamar mayat , karena biasanya setelah malam
hari tak ada yang datang kesana , dan di kamar mayat itulah suster
asti mengalami pemerkosaan.

Arman masih tertegun ditempatnya , menyaksikan pemerkosaan suster
cantik yang selama ini hanya dilhatnya di film bokep jepang .
mulut asti disumpal dengan celana dalamnya sendiri , kedua tangannya
terikat ke sebuah palang besi diatas kepalanya.
air mata begitu deras mengalir membasahi wajah cantiknya , vaginanya
terasa sakit sekali karena saat itu bento sedang menggenjotnya dengan
kasar , keperawanannya sudah terenggut dari tadi.
tubuh asti terguncang guncang kian keras maju mundur seiirng semakin
gencarnya sodokan bento. empat orang lainnya hanya menyaksikan
menunggu giliran tak berani mengganggu.
teriakan panjang asti mengagetkan arman di balik lemari , gadis itu
kembali mengalami orgasme , dan beberapa menit kemudian giliran bento
yang menggeram dan mengejang , mereguk kenikmatan dari suster asti
yang masih perawan.

Arman semakin merapatkan tubuhnya pada lemari saat bento melompat
turun dari tubuh asti dengan perasaan puas , gadis malang itu hanya
menangis tersedu sedu.
setelah bento turun dari tubuh asti barulah keempat kuli lainnya
berani kembali menggerayangi asti.
Suster asti kini sudah psarah pada nasib , selaian tubuhnya yang masih
lemah karena orgasme , sudah terenggutnya kesucian dirinya membuat ia
merasa tak ada guna lagi ia melawan.

parjono melepas ikatan tangan asti, dan memindahkan ikatan tangannya
ke belakang punggung asti. Dengan tangan terikat ke belakang asti
diperintah untuk berlutut di lantai.

“non suster yang cantik…emut nih tongkol abang..” jono menyodorkan
penisnya yang kotor dan bau ke wajah asti , ia pun refleks memalingkan
muka , namun justru ia malah bertemu penis masto.

“weiittss….lebih suka punya gue nih kayaknya , hahahaha..” masto
tertawa sambil menyodorkan penisnya ke wajah asti.
dan akhirnya memang asti lebih memilih mengulum penis masto yang lebih
bersih, masto memejamkan mata menikmati emutan dari bibir basah suster
asti.
sebenarnya asti tak punya pilihan sama sekali , karena setelah
mengulum penis masto, ia juga harus mengulum penis jono , abdul dan udin.
kedua ikatan di tangannya sudah dibuka , jadi sementara ia mengulum
penis yang satu , penis yang lain harus ia kocok dengan kedua tangannya.

“aaaahh..udah..udah……giliran gue dong ah..!!!” kata parjono sambil
mengankat tubuh asti dan membaringkannya di dipan.
Diangkatnya kedua paha asti sedikit lebih tinggi , tak perlu menunggu
lama , ditancapkannya penisnya pada vagina asti.

“awa…ughh..peeriih…”

asti mengerang kesakitan , vaginanya masih terasa sakit akibat
perkosaan brutal bento , kini ia harus menghadapi lagi perkosaan jono
, belum lagi tiga orang yang lain.
jono terus menghentakan tubuhnya ,menghantam kewanitaan asti.

“aaw..aahhh..aahh..aaghh..”

“aahh..peeriiih…aahh..aah….”

masto dan udin akhirnya tak sabar juga ingin segera menikmati tubuh
molek suster asti , mereka berdua memainkan dan meremas kedua payudara
asti membuat rintihan gadis ini kian keras, rasa sakit dan kenikmatan
mulai bercampur dalam dirinya.
Di sisi lain rintihan demi rintihan membuat parjono semakin bernasfu
menggenjot tubuh asti hingga akhirnya semburan sperma kembali
membasahi vagina asti.
penderitaan asti malam itu terus berlanjut , layaknya piala bergilir
setelah bento dan parjono , ia pun harus melayani nafsu liar tiga
orang lainnya , apalagi ternyata mereka berlima seolah ketagihan
dengan kenikmatan tubuh asti , sehingga tak hanya sekali memperkosa
dan menindihnya. Tubuh asti terasa sakit di seluruh bagian , rasanya
seperti luluh lantak tak bertenaga bahkan untuk sekedar bersuara pun
sepertinya sudah tak sanggup.

Dari rangkaian pemerkosaan malam itu , titik yang paling membuat asti
sangat menderita saat abdul menyodominya dengan brutal.
asti menjerit jerit kesakitan bahkan pada saat penis abdul belum
sepenuhnya masuk.

“jangaann..!!! jangan disitu..saya mohon..jangan
disitu..jang..aaaaaghhhkkkk!!!”

jeritan kesakitan itu justru menjadi bensin pemacu birahi bagi abdul
yang terus memaksakan penisnya untuk masuk.
tubuh asti teruncang guncang keras saat abdul mulai menggoyangnya ,
asti terus menangis dan menjerit keakitan , tangannya mengepal dan
memukul mukul dipan seolah hal tersebut bisa mengurangi rasa sakitnya.

“dul..dul…stop dulu..stop dulu…” bento menyuruh abdul menghentikan
serangannya.

asti terlihat menarik nafas lega sesaat , wajahnya masih memerah
menahan sakit.

“kasihan suster cantik kita ini….sakit ya neng asti…??” tanya
bento sambil mengusap pipi asti.

asti diam tak menjawab.

“jawab tuh..!!!!” abdul menghentakan tubuhnya dan kembali menyalurkan
rasa sakit di pantat asti ke sekujur tubuh gadis itu.

“aww…!!!!”

“ayo jawab..!!!” abdul kembali menghentakan tubuhnya.

“iya..sakiit…sakiit..aduuhh…”

“mau ngent*t enak ga , neng asti..???” tanya bento

asti mengangguk cepat sebelum abdul mendorong penisnya lagi

“ngomong dong, masa ngangguk doang…??”

“ii..iya bang..saya….saya mau…mau ngent*t yang enak…” jawab asti
dengan wajah kian memerah karena merasa terhina apalagi kelima orang
itu tertawa puas mendengar kata kata yang keluar dari mulut asti itu.

“dul..ngent*t enak katanya dul..” bento memberi isyarat pada abdul.

mengerti akan maksud bento , tanpa mencabut penisnya , dengan sigap
abdul lengan kekarnya mengunci kedua lengan asti kuat kuat , dan
menarik tubuh asti sehingga berada diatasnya.
bento segera mendekati kedua paha asti, direntangkannya ke samping
sehingga vaginanya terbuka lebar.
Asti yang menyadari apa yang akan terjadi sontak meronta mencoba
melepaskan diri namun terlambat , penis bento sudah menembus vaginanya
sementara milik abdul menancap di pantatnya.
bagai biskuit oreo , tubuh putih suster asti dihimpit dua tubuh dekil
kuli bangunan.

abdul dan bento menggenjot tubuhnya secara bergantian , rasa sakit
yang berlipat akibat pemerkosaan brutal ini membuat asti sudah tak
mampu lagi menjerit dan berteriak lagi selain desahan dan rintihan
rintihan tak jelas, air mata semakin deras membasahi wajah cantiknya.

semua kejadian itu tak sedetikpun lepas dari pengamatan arman di balik
lemari . Rasa kasihan yang sebelumnya muncul untuk asti , menguap
entah kemana , ia justru menikmati kejadian ini bagai menyaksikan film
bokep jepang secara live.

Arman tetap aman berada di tempatnya bersembunyi bahkan sampai para
pemerkosa yang sudah puas meninggalkan asti begitu saja di kamar
mayat. ia memutuskan tidak keluar dari sana sampai keadaan aman.

Dengan gontai asti memunguti pakaian putihnya yang berserakan di
lantai dan mengenakannya kembali.
selesai berpakaian , asti jatuh bersimpuh di lantai, kedua tangannya
menutupi wajahnya , tubuhnya terguncang guncang pertanda ia sedang
menangis tersedu sedu.
setelah lelah menangis , asti bangkit berdiri dan dengan tertatih
tatih , ia berjalan menuju pintu keluar kamar mayat.
wajahnya terlihat sangat terpukul , tak ada pancaran semangat hidup.
semangatnya sudah hancur seiring dengan hancurnya harga dirinya.

saat suster asti melewati tempat persembunyiannya , arman tetap diam
tak bergerak , berusaha agar suster asti tak melihatnya.
namun sungguh sial , tepat saat asti melintas dihadapannya , sebuah
SMS masuk sehingga Hp arman berbunyi dengan nyaring.\
keduanya sama sama terkejut , terutama asti yang tak menyangka ada
orang yang bersembunyi di balik lemari.

“tenang mbak..tenang….saya bukan teman mereka mbak…tenang..” arman
keluar dari persembunyiannya

ekspresi pertama asti adalah ketakutan , ia takut akan diperkosa lagi
,kemudian berubah lega saat tahu orang ini bukan salah satu dari
mereka , lalu ekspresinya berubah menjadi kemarahan yang menjalari
seluruh tubuhnya.

“kamu..!!! kamu ..melihat semua..??”

“iya ..eh..iya mbak…saya melihat kejadiannya ..saya…”

belum sempat arman meneruskan perkataanya , asti sudah begerak
menyerangnya , ia memukui dada arman

“kenapa kamu diam…?? kenapa…!!!! kenapa tak menolong saya…..!!!!”

arman membiarkan asti memukulinya dan melepaskan beban yg menghimpit
suster malang itu , bahkan beberapa kali asti menamparnya , arman
tetap diam,kini rasa bersalah mulai meneror pikirannya.
lama kelamaan pukulan asti kian melemah , ia pun terjatuh terduduk di
kaki arman.

“mbak….” arman mencoba membantu asti bangkit

“jangan sentuh saya…!!! jangan sentuh…..!!! asti menepis tangan
arman dengan keras

“ok..ok…maaf…”

“kenapa…kenapa kamu diam saja…” tangis asti kembali meledak

“mbak..” arman berusaha mencari kata kata yang tepat . ” mereka itu
berlima mbak , saya sendirian , bagaimana saya bisa melawan mereka…”

“lalu..kenapa kamu tidak mencari bantuan….”

arman terdiam tak bisa menjawab , sebenarnya tadi ia bisa saja pergi
diam diam mencari bantuan atau menggunakan handphone untuk menghubungi
keamanan , namun tak dilakukannya. rasa bersalah kian menghimpit
dirinya , ia diam karena menikmati pemerkosaan itu walau hanya melihat
saja.
arman merasa dirinya tak jauh berbeda dengan para pemerkosa tadi.

“maafkan saya..mbak….” arman mengulurkan tangannya yang dengan cepat
ditepis asti

“pergi..!!!!! tinggalkan saya disini…!!!!”

“tapi mbak…”

“perggiiii!!!! pergi,…..!!!! pergi..!!!!!”

“ok..ok..saya pergi…..” arman melangkah menjauh , ia berhenti
sejenak dan berkata ,” sekali lagi maafkan saya mbak…”
ia lalu segera pergi dari kamar mayat itu , meninggalkan asti
sendirian disana , tangisan suster asti kembali terdengar.

Saat dipersimpangan koridor , ia sempat bimbang apa langsung ke kamar
kakeknya atau melaporkan kejadian tadi ke pihak keamanan , namun
kemudian ia memutuskan untuk langsung kembali ke kamar , karena jika
melapor dikhawtirkan ia dianggap terlibat dalam kasus pemerkosaan itu.
Barulah keesokan paginya arman mendengar jika suster asti ditemukan
tewas di halama rumah sakit , beberapa saksi mengatakan jika suster
cantik ini bunuh diri dengan cara melompat dari lantai atas gedung
rumah sakit.

*******

mungkinkah semua kejadian itu berhubungan..??? ataukah hanya kebetulan
belaka..??
Sepertinya arman harus sejenak melupakan kasus bento dan asti , karena
ia sudah sampai ke tempat yang dituju.
sebuah rumah mewah bercat putih , tempat tinggal kekasihnya.

seorang penjaga rumah segera membukakan pintu gerbang saat meilhat
mobil arman tiba.

“selamat siang den arman , kata nyonya tadi den arman disuruh langsung
ke kamarnya saja..” sambutnya

“siang juga , pak aceng …memangnya ibu ada di rumah ya..?”

“oo ya jelas tidak ….tadi pagi nyonya dapat telepon penting dari
luar negeri gitu katanya…”

arman geleng geleng kepala mendengarnya lalu segera turun dari mobilnya.

kedua orang tua kekasihnya ini memang pebisnis yang super sibuk ,
siapa yang tak kenal albert donatius . konglomerat yang namanya hampir
tak pernah keluar dari jajaran 10 orang terkaya di indonesia , saat
ini ia sedang berada di swiss dalam rangka berobat dari sakitnya.
otomatis seluruh bisnisnya di handle oleh istrinya , dan membuatnya
menjadi ekstra sibuk.

arman sering merasa kasihan pada kekasihnya , orang tuanya terlalu
sibuk mengurus bisnis , memang urusan materi dan kebutuhan hidup lain
pasti terjamin , namun perhatian dan kasih sayang jelas kurang , di
rumah ia hanya ditemani oleh dua orang pembantu rumah tangganya , mbok
isah dan pak aceng/
beruntung ia mempunyai kekasih sebaik arman yang selalu siap menjadi
teman curhat , dan menemaninya dalam kesepian dan kesedihan.

Tadi malam arman mendapat kabar , kekasihnya jatuh sakit dan dokter
belum bisa memastikan apa penyakitnya serta berjanji akan melakukan
pengecekan secara rutin. Dan yang membuat arman tak habis pikir ,
nyonya donatius masih tetap saja menyibukan diri dengan bisnisnya
padahal anaknya terbaring sakit ,ia hanya mempercayakan pada dua
pembantunya saja plus arman.

arman membuka pintu kamar tidur kekasihnya , dan mendapati seorang
gadis cantik yang terbaring dengan damai meskinya wajahnya terlihat pucat.
arman perlahan mendekatinya , ia tak ingin menggau tidur kekasihnya,
diciumnya kening gadis cantik itu ,lalu berkata dengan lirih, ” nadia
sayang….kamu kenapa…??”

END OF PART 1